Ilustrasi umrah (unsplash.com/javaistan)
Tata cara pertama adalah mempersiapkan diri sebelum ihram. Adapun persiapannya ini biasanya berupa mandi junub, memakai wewangian (khusus laki-laki), dan menggunakan pakaian ihram. Untuk laki-laki, pakaian ihram berupa dua lembar kain yang difungsikan sebagai sarung serta penutup pundak. Sedangkan untuk perempuan adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Perlu diketahui, ihram ini wajib ditempatkan di tata cara pertama, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis,
"Tidak boleh tidak untuk mendahulukan ihram atas rukun-rukun lainnya, lalu tawaf setelah itu, sa'i menuju cukur," (Syekh M Sulaiman Al-Kurid, Al-Hawasyil Madaniyah, halaman 230).
Berikutnya adalah melakukan ihram dari miqat (batas tempat untuk memulai ihram umrah) dengan melafalkan niat. Adapun niat yang bisa kamu lafalkan adalah,
"Nawaitul 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma 'umratan."
Dalam beberapa kondisi, ada jemaah umrah yang gak bisa menyelesaikan ibadah umrahnya, baik karena sakit maupun halangan lainnya. Oleh sebab itu, kamu bisa mengucapkan kalimat,
"Ya Allah, tempat tahalul di mana saja Engkau menahanku."
Jika sudah mengucapkan kalimat itu, maka kamu diperbolehkan bertahalul ketika ada halangan menyelesaikan ibadah umrah. Lalu, kamu juga gak wajib membayar dam.
Selanjutnya, kamu juga perlu melafalkan kalimat talbiah. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk mengeraskan suaranya. Sedangkan untuk perempuan, bisa mengucapkannya dengan lirih. Kalimat ini diucapkan hingga melihat Ka'bah saat hendak memulai tawaf. Berikut adalah kalimatnya,
"Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak."