Alvinia Christiany Teman Autis (Instagram.com/temanautis)
Bisa dibilang rasa empati yang begitu besar merupakan sumbu utama awal mula lahirnya gerakan Teman Autis. Tak dimungkiri jika para pengurus dari gerakan ini memiliki hati mulia karena peduli dengan kesejahteraan kaum marginal, yaitu anak autis.
Bahkan, pada awal berdirinya gerakan ini di tahun 2018 hanya beranggotakan empat orang pengurus saja tanpa ada pengaturan pembagian pekerjaan yang jelas alias setiap orang harus siap sedia mengerjakan apa saja. Belum cukup sampai di situ, gerakan Teman Autis ini juga awalnya menggunakan pendanaan mandiri dari para pengurusnya.
"Pendanaan awalnya dari pendanaan mandiri yang diberikan oleh saya dan rekan-rekan, awalnya 2018 baru mulai rampung, kami mengadakan penggalangan dana yang awalnya ada donatur yang memberikan donasi untuk kami mengembangkan website ini, tapi mayoritas pendanaan mandiri." ucap perempuan yang berprofesi sebagai desainer interior ini.
Ketika ditanya mengenai apa pesan bagi generasi anak muda Indonesia, ia mengungkapkan bahwa anak muda jangan ragu untuk bergerak ketika hati kecilmu berkata demikian. Ketulusan hati dan konsistensi juga kunci untuk bergerak sehingga bisa membawa perubahan yang berarti.
"Bantu yang memang bisa dibantu, kalau di sekitarnya ada kesempatan dan memperlihatkan sesuatu yang menimbulkan keresahan dan beban di hati, lakukan sesuatu sekecil apa pun itu untuk membantu mengatasi keresahan di hati. Dulu kami bukan siapa-siapa, syukurnya dengan konsistensi jadi kami punya banyak teman. Saya pikir anak muda lainnya pasti bisa, asal mau melakukan dari hal kecil itu secara konsisten, di sekitarnya pasti ketemu temen-teman yang tergerak oleh ketulusan hati sehingga mau bekerja bareng dan menjadi lebih besar lagi impact-nya" tutupnya.
Memang layak jika perjuangan Alvinia Christiany dan teman-teman dari gerakan Teman Autis mendapat penghargaan apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Awards ke-13. Semoga melalui kisahnya, makin banyak pula anak muda Indonesia yang terketuk hatinya untuk lebih peduli pada kesejahteraan kaum marginal, ya.