Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman kerja (pexels.com/Thirdman)
ilustrasi teman kerja (pexels.com/Thirdman)

Intinya sih...

  • Tentukan pesan dan tujuan penampilan diri untuk membangun relasi bisnis

  • Susun skenario yang tepat berdasarkan latar belakang calon investor atau rekan bisnis

  • Berlatih di backstage untuk mengenal target sasaran dan pakai atribut pelengkap cosplay

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seorang ilmuwan bernama Erving Goffman mencetuskan teori dramaturgi yang menyebutkan kehidupan nyata ini selayaknya sebuah drama. Ya, ada aktor, penonton, dan panggung sebagai tempat berlangsungnya pementasan drama kehidupan.

Nah, jika dipelajari secara lebih lanjut, konsep dari teori dramaturgi ini bisa dipakai untuk membangun relasi dengan rekan bisnis, lho. Bagaimana caranya? Yakni, dengan melakukan cosplaymengenakan topeng. Langsung saja berikut ulasan selengkapnya.

1. Tentukan pesan dan tujuan penampilan diri

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Tumisu)

Hal pertama dan utama yang perlu dilakukan ialah menentukan pesan dan tujuan akan topeng yang akan dikenakan. Ya, pesan dan tujuan dari kamu sebagai aktor yang ditujukan kepada calon relasi bisnis sebagai penontonnya. Misalnya saja ingin membagun relasi bisnis dengan arah hubungan yang mutualisme atau saling menguntungkan.

Atau justru belum ada pertukaran yang bisa kamu beri sebagai imbal balik sehingga hanya butuh bantuan satu arah dari sang rekan bisnis. Pun sekadar ingin berkenalan, menambah relasi sebanyak mungkin yang di kemudian hari berpotensi bagi kemajuan bisnismu. Tentukan pesan dan tujuan versi alasanmu ingin membangun relasi dengan rekan bisnis.

2. Susun skenario yang tepat

ilustrasi personal branding (pexels.com/Moose Photos)

Setelah memahami apa yang menjadi pesan dan tujuannya, kini saatnya untuk menyusun skenario sebaik mungkin. Misalnya saja jika ingin mendapatkan investor untuk bisnismu, maka perlu kamu cari tahu bagaimana latar belakang calon investor yang jadi relasimu nanti. Barulah susun skenario yang tepat sasaran berdasarkan minat terbesar dari sang investor supaya peluangnya jadi lebih besar.

Seperti skenario akan mendekati calon investor di tempat tongkrongan asyiknya. Gak sembarang gabung, kamu harus bisa masuk satu frekuensi di dalamnya. Dibutuhkan proses adaptasi, di sinilah susun skenario sematang mungkin.

Pun misal ingin punya banyak relasi untuk bisa diajak kerja sama bisnis, kamu bisa susun skenario dengan mengadakan suatu pesta, pameran seni, lelang barang unik, dan sejenisnya. Di situ, kamu bisa undang banyak peminatnya yang berpeluang menjadi relasi rekan bisnis yang menguntungkanmu.

Setelah memahami apa yang menjadi pesan dan tujuannya, kini saatnya untuk menyusun skenario sebaik mungkin. Misalnya saja jika ingin mendapatkan investor untuk bisnismu, maka perlu kamu cari tahu bagaimana latar belakang calon investor yang jadi relasimu nanti. Barulah susun skenario yang tepat sasaran berdasarkan minat terbesar dari sang investor supaya peluangnya jadi lebih besar.

Seperti skenario akan mendekati calon investor di tempat tongkrongan asyiknya. Gak sembarang gabung, kamu harus bisa masuk satu frekuensi di dalamnya. Dibutuhkan proses adaptasi, di sinilah susun skenario sematang mungkin.

Pun misal ingin punya banyak relasi untuk bisa diajak kerja sama bisnis, kamu bisa susun skenario dengan mengadakan suatu pesta, pameran seni, lelang barang unik, dan sejenisnya. Di situ, kamu bisa undang banyak peminatnya yang berpeluang menjadi relasi rekan bisnis yang menguntungkanmu.

Setelah memahami apa yang menjadi pesan dan tujuannya, kini saatnya untuk menyusun skenario sebaik mungkin. Misalnya saja jika ingin mendapatkan investor untuk bisnismu, maka perlu kamu cari tahu bagaimana latar belakang calon investor yang jadi relasimu nanti. Barulah susun skenario yang tepat sasaran berdasarkan minat terbesar dari sang investor supaya peluangnya jadi lebih besar.

Seperti skenario akan mendekati calon investor di tempat tongkrongan asyiknya. Gak sembarang gabung, kamu harus bisa masuk satu frekuensi di dalamnya. Dibutuhkan proses adaptasi, di sinilah susun skenario sematang mungkin.

Pun misal ingin punya banyak relasi untuk bisa diajak kerja sama bisnis, kamu bisa susun skenario dengan mengadakan suatu pesta, pameran seni, lelang barang unik, dan sejenisnya. Di situ, kamu bisa undang banyak peminatnya yang berpeluang menjadi relasi rekan bisnis yang menguntungkanmu.

3. Berlatih di backstage

ilustrasi orang bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Menurut teori dramaturgi, backstage menjadi tempat di balik layar untuk aktor bisa menjadi dirinya sendiri. Selain itu backstage juga bisa menjadi tempat latihan sebelum terjun ke panggung dengan peran yang dimainkan.

Satu hal penting, momen di balik layar ini bisa kamu manfaatkan untuk mencari tahu bagaimana latar belakang dari calon relasi yang menjadi target sasaranmu. Dengan mengenal kepribadiannya, minatnya, bakatnya, bahkan perkembangan bisnisnya, maka kamu selangkah lebih maju untuk menjadi relasinya.

Dengan mengenal target sasaranmu, maka akan lebih mudah untuk mengambil hatinya. Di sinilah gabungan apa yang kamu tahu tentang calon relasi dengan skenario yang kamu buat untuk bisa disatukan, latihan di balik layar supaya saat dipanggung tidak kikuk.

4. Pakai atribut pelengkap cosplay

ilustrasi personal branding (pixabay.com/JerzyGorecki)

Puncaknya, atribut pelengkap ini mendukung topeng yang kamu kenakan untuk cosplay mencari relasi bisnis. Dalam konsep teori dramaturgi pun dijelaskan adanya atribut setting penampilan hingga gaya peran. 

Percuma saja sudah pasang skenario semenarik mungkin, tapi penampilanmu kurang meyakinkan dari ujung rambut hingga kaki. Tentukan gaya penampilan yang sesuai dengan targetmu, apakahsmart casual look, atau justru tampil formal bak profesionalitas kerja.

Selain itu, gaya bicaramu juga harus mendukung skenario yang sudah kamu susun. Ingat, kamu ingin mencari relasi bisnis yang menguntungkanmu, maka fokus pada topik penjualan diri atas bisnis yang kamu bangun, tanpa terkesan berlebihan hingga terlihat mengarang cerita, ya.

Pada akhirnya, di kehidupan sosial yang hukumnya timbal balik ini, tak jarang kamu akan mendapatkan keuntungan besar saat telah memberikan keuntungan balik pada orang yang bersangkutan. Setidaknya bisa memberikan gambaran potensi untuk yang logis dan menjanjikan bagi calon relasi bisnismu. Good luck, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team