Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tutup mulut (unsplash.com/Diana Polekhina)
ilustrasi tutup mulut (unsplash.com/Diana Polekhina)

Mau mengakui kesalahan dan meminta maaf merupakan karakter baik dan salah satu indikator dari kedewasaan seseorang. Hanya saja, ketika sudah berlebihan, atau over-apologizing, justru dampaknya gak akan bagus.

Berlebihan meminta maaf, umumnya sering dilakukan oleh people pleaser, yakni tipe orang yang berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyenangkan orang lain. Supaya kamu bisa menghindari meminta maaf secara berlebihan, yuk, ketahui apa saja dampak negatifnya!

1. Permintaan maafmu jadi kurang bernilai

Ilustrasi dua teman wanita (pexels.com/Tim Douglas)

Karena kamu terus-terusan meminta maaf, bahkan untuk sesuatu yang sebenarnya bukan salahmu, permintaan maafmu itu jadi terasa kurang bernilai. Orang akan melihatnya, permintaan maaf yang kamu sampaikan seperti berjalan secara otomatis, gak benar-benar lahir dari penyesalan, atau muncul dari hati terdalam.

Layaknya saat kamu ada masalah dan berbicara dengan operator layanan. Pasti ada bedanya, kan, antara pesan yang dikirim oleh bot, dibanding pesan yang disampaikan langsung oleh operator itu sendiri.

2. Membuatmu terlihat lemah

ilustrasi pria sedang muram (unsplash.com/Matthew Osborn)

Perilaku over-apologizing biasanya disebabkan karena kamu merasa bertanggung jawab untuk semua hal, atau bisa juga karena self-esteem yang rendah. Dan ini, akan tercermin dari perilakumu yang sebentar-sebentar meminta maaf.

Sayangnya, sikap ini bukanlah pertanda baik. Orang sekitarmu jadi membaca perangaimu itu sebagai indikasi kelemahan diri. Karena karakter yang kuat, gak akan mau minta maaf pada hal yang bukan menjadi tanggung jawab atau bukan disebabkan kesalahannya.

3. Orang jadi sebal

ilustrasi teman wanita (pexels.com/cottonbro)

Segala sesuatu yang berlebihan, walaupun itu baik, memang gak akan berdampak positif. Bukannya mengundang respek, justru berlebihan meminta maaf bikin orang sebal.

Mereka jadi gemas ke kamu, karena mereka tahu kalau itu bukan salahmu, kok. Jadi, ngapain sih pakai minta maaf segala. Seolah-olah, mereka itu orang jahat yang berusaha menyalahkanmu.

4. Kamu rentan dimanfaatkan

ilustrasi wanita sedang lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang dengan tingkat kepercayaan diri rendah atau memiliki karakter yang lemah, akan sangat mudah dimanfaatkan orang lain. Hal itu timbul disebabkan mereka tak lagi menghormatimu.

Bila kamu saja gak mau menghormati diri sendiri, dengan menimpakan seluruh kesalahan ke pundak pribadi. Gimana orang lain jadi bisa respek? So, mulai hindari terlalu sering meminta maaf, ya.

5. Semakin menurunkan rasa percaya diri

ilustrasi wanita berambut panjang (unsplash.com/Obi Onyeador)

Bila kamu gak berusaha menghentikan kebiasaanmu yang terlalu sering meminta maaf, rasa rendah diri yang sudah kamu alami saat ini malah akan semakin memburuk. Karena merasa semua beban itu harus kamu tanggung, ketika terjadi hal yang tak sesuai, akan menyerang mentalmu dan meruntuhkan rasa percaya diri.

Cobalah untuk berlatih menahan diri dari meminta maaf atas sesuatu yang bukan salahmu. Kamu akan merasa punya power karena telah berhasil menahan diri dari merasa bersalah yang tak perlu. Jika ini kamu latih terus, self-esteem rendah yang kamu derita selama ini, perlahan-lahan akan pulih. Ingat, lgak semua problem yang ada, adalah tanggung jawab pribadimu.

 

Dari uraian tadi, bisa diambil kesimpulan bahwa berlebihan meminta maaf bukanlah tanda kebaikan hati. Justru, hal tersebut dapat mengindikasikan kamu mengalami isu terkait penerimaan diri. Jadi, sebaiknya dihindari, ya. Supaya kamu gak terus disepelekan orang lain!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorL A L A .