Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Ampuh Menghindari Utang Konsumtif saat Sudah Berkeluarga

Ilustrasi mengatur keuangan
Ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Karola G)
Intinya sih...
  • Sepakati dan buat anggaran nol (zero-based budgeting) bareng pasangan
    • Anggaran bulanan yang mencakup semua uang masuk dan keluar
    • Teknik ini memastikan setiap rupiah sudah punya tujuan masing-masing
    • Terapkan aturan tunda beli 72 jam
      • Menggunakan waktu tunda untuk berpikir rasional tentang kebutuhan barang tersebut
      • Jika muncul keraguan, lebih baik urungkan niat beli dan simpan uangnya
      • Harus jelas membedakan kebutuhan vs. keinginan
        • Batasan antara ke
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menikah dan membangun rumah tangga itu asik, tapi tantangan finansialnya juga besar, apalagi kalau sudah punya anak. Kebutuhan yang mendesak dan godaan gaya hidup sering bikin kita lupa diri. Akhirnya, banyak pasangan terjerat utang konsumtif. Utang ini dipakai buat hal-hal yang sebenarnya gak penting, kayak ganti gadget terbaru atau beli perabotan baru yang fungsinya sama dengan yang sudah ada.

Utang konsumtif jelas bikin keluarga gak tenang, apalagi akses kredit dan paylater sekarang gampang banget. Kalau kamu gak mau masa depan keluarga terbebani cicilan yang gak ada habisnya, kamu harus punya strategi yang tepat. Yuk, simak lima tips ampuh yang wajib kamu terapkan segera biar rumah tangga kamu bebas dari lilitan utang!

1. Sepakati dan buat anggaran nol (zero-based budgeting) bareng pasangan

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Langkah paling awal yang wajib kamu lakukan adalah duduk bareng pasangan dan bikin anggaran bulanan yang jujur dan terbuka. Anggaran ini harus mencakup semua uang yang masuk dan keluar, mulai dari cicilan rumah, kebutuhan harian, sampai tabungan masa depan. Coba deh, terapkan teknik Zero-Based Budgeting (Anggaran Nol). Teknik ini intinya memastikan setiap rupiah yang kamu terima sudah punya tujuannya masing-masing.

Kenapa Anggaran Nol ini penting? Karena dia menghilangkan uang sisa yang biasanya rentan banget dipakai buat belanja impulsif. Dengan sistem ini, kamu tahu persis batas belanja kamu dan gak gampang merasa "wah, masih ada sisa nih." Kalau kamu sudah alokasikan pos khusus buat fun atau jajan, dan pos itu sudah habis, kamu wajib komitmen buat menahan diri sampai gajian berikutnya. Ini cara paling efektif membentengi diri dari utang konsumtif.

2. Terapkan aturan tunda beli 72 jam

Ilustrasi berbelanja di e-commerce
Ilustrasi berbelanja di e-commerce (pexels.com/cottonbro studio)

Kebanyakan utang konsumtif bermula dari keputusan yang diambil secara emosional atau karena terbawa arus tren. Untuk melawan godaan sesaat ini, kamu bisa pakai Aturan Tunda Beli 72 Jam. Setiap kali kamu atau pasangan pengin beli barang yang harganya lumayan, tunggu dulu minimal tiga hari penuh sebelum beneran bayar. Contohnya, jangan buru-buru ambil cicilan karena lihat diskon besar di e-commerce.

Waktu tunda 72 jam itu fungsinya buat mendinginkan kepala. Setelah emosi belanja mereda, gunakan waktu itu untuk berpikir rasional tentang kebutuhan barang tersebut dan menilai apakah pembelian itu akan mengganggu pos tabungan penting, seperti dana pendidikan anak. Jika muncul keraguan, lebih baik urungkan niat beli dan simpan uangnya.

3. Harus jelas membedakan kebutuhan vs. keinginan

Ilustrasi mengatur keuangan
Ilustrasi mengatur keuangan (pexels.com/Karola G)

Waktu masih sendirian, batasan antara kebutuhan dan keinginan mungkin gak terlalu ketat. Tapi, begitu kamu berkeluarga, batasan ini harus tegas dan jelas banget. Kebutuhan itu adalah hal-hal vital buat hidup (makanan, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan anak). Sementara, keinginan itu cuma hal-hal yang bikin hidup lebih nyaman, seperti smartphone model terbaru atau jalan-jalan yang terlalu sering.

Banyak keluarga yang kejeblos utang karena mereka berusaha mati-matian mengejar standar gaya hidup tertentu yang di luar batas kemampuan. Jangan sampai kamu terjebak di sini! Prioritaskan dulu memenuhi kebutuhan dasar dengan kualitas yang baik. Kalau kamu mau beli sesuatu yang sifatnya keinginan, pastikan kamu bayar pakai uang cash yang memang sudah disisihkan. Jangan pernah sedikit pun ambil utang buat membiayai lifestyle.

4. Batasi akses ke sumber utang yang gampang

Ilustrasi belanja di e-commerce
Ilustrasi belanja di e-commerce (pexels.com/Negative Space)

Akses utang yang terlalu mudah adalah musuh utama keuangan sehat. Tawaran kartu kredit, paylater, sampai pinjaman cepat datang tanpa diundang dan menawarkan solusi instan. Untuk melindungi diri, sebaiknya kamu batasi saja jumlah kartu kredit yang dimiliki. Lebih bagus lagi, matikan fitur paylater di aplikasi belanjamu. Kalau sumber utang susah dijangkau, kamu pasti dipaksa berpikir lebih keras sebelum belanja macam-macam.

Langkah ini butuh komitmen yang kuat dari kamu dan pasangan. Kalau salah satu dari kamu masih bebas menggunakan kartu atau pinjaman tanpa diskusi, risiko utang tetap tinggi. Buat perjanjian jelas bahwa semua bentuk pinjaman harus dibahas dan disetujui berdua. Ingat, utang yang dibawa oleh satu orang akan jadi beban bersama, jadi disiplin itu penting banget.

5. Fokus memperkuat dana darurat dan proteksi

Ilustrasi menabung dana darurat
Ilustrasi menabung dana darurat (pexels.com/Karola G)

Ironisnya, banyak utang muncul bukan karena beli barang mewah, tapi karena ada kejadian darurat yang gak terduga, misalnya ada yang sakit parah atau kendaraan mendadak rusak. Karena gak punya dana cadangan, terpaksa deh cari pinjaman cepat. Makanya, Dana Darurat (idealnya minimal 6 kali pengeluaran bulanan) adalah pertahanan terbaik kamu melawan utang dadakan.

Setelah dana darurat kamu aman, fokus selanjutnya adalah proteksi. Pastikan kamu dan keluarga punya asuransi kesehatan yang layak, terutama jika kamu adalah tulang punggung keluarga. Dengan adanya proteksi ini, risiko finansial terbesar keluarga sudah tertutup. Kalau musibah datang, kamu akan pakai Dana Darurat atau klaim asuransi, bukan malah terjebak utang konsumtif baru yang bunganya mahal.

Menghindari utang konsumtif dalam kehidupan berkeluarga memang tidak mudah. Kuncinya adalah komunikasi yang jujur dengan pasangan, disiplin mengatur anggaran, dan menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu. Dengan menerapkan lima tips ini secara konsisten, kondisi keuangan dapat tetap sehat dan masa depan keluarga lebih terjaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Tips Ampuh Menghindari Utang Konsumtif saat Sudah Berkeluarga

08 Des 2025, 23:42 WIBLife