Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pengusaha kue
ilustrasi seorang pengusaha kue (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Intinya sih...

  • Usaha kuliner rumahan bisa berkembang dengan kualitas produk yang konsisten

  • Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka untuk menciptakan inovasi rasa baru

  • Jaga kualitas pelayanan dengan disiplin buka, melayani pembeli dengan ramah, dan tanggapi kritik positif

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak usaha kuliner besar, bahkan sampai buka cabang di mana-mana, dimulai dari rumah saja. Awalnya sekadar menerima pesanan skala kecil untuk kalangan terbatas. Namun, berkat rasa yang enak, produk menjadi semakin dikenal dan akhirnya diminati oleh banyak orang.

Hal semacam ini memang nyata terjadi, tetapi juga perlu diakui bahwa tidak semua pengusaha kuliner kecil berhasil mencapai titik tersebut. Ada beragam faktor yang memang memengaruhi, tetapi kegagalan untuk naik level sering kali berasal dari ego pribadi. Oleh sebab itu, bila kamu punya usaha kuliner rumahan dan berharap suatu saat nanti mampu membuatnya semakin berkembang, turunkan ego dan ikuti beberapa tips bermanfaat berikut ini, ya!

1. Berusaha untuk konsisten mempertahankan kualitas produk

ilustrasi memasak (unsplash.com/Jason Briscoe)

Makanan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh semua orang. Oleh sebab itu, banyak yang akhirnya tertarik untuk memulai usaha kuliner meski awalnya kecil-kecilan dulu dari rumah saja. Kendati demikian, bisnis yang semula tampak tidak seberapa seperti ini pun bisa mengalami perkembangan yang signifikan, kok. Caranya, berusahalah untuk memberikan produk dengan kualitas tinggi secara konsisten.

Pembeli yang pada akhirnya memutuskan untuk menjadi pelanggan tetap adalah mereka yang terkesan dengan kualitas makananmu. Kalau hal ini dipertahankan dengan serius, maka para pelanggan akan terus menaruh kepercayaan, bahkan mengajak orang lain untuk mencoba produk buatanmu. Hasilnya, semakin banyak pembeli berdatangan dan menjadikan usahamu dikenal luas.

2. Menerima kritik dan saran dengan tangan terbuka

ilustrasi membuat kue (pexels.com/Los Muertos Crew)

Salah satu tantangan membuka usaha kuliner adalah menghadapi adanya komplain, seperti soal rasa, porsi, atau pun variasi makanan yang kamu jual. Kamu merasa bahwa makanan buatanmu sudah enak dan memang terbukti laku. Namun, ternyata masih ada yang memberikan penilaian kurang memuaskan. Lantas, bagaimana cara merespons situasi semacam ini?

Nah, bila ada pembeli atau pelanggan yang memberikan kritik dan saran terkait makanan buatanmu, terutama tentang hal-hal di atas, maka terimalah dengan tangan terbuka. Jadikan ini sebagai bahan evaluasi karena mungkin kamu mulai sedikit kurang teliti begitu sudah menerima banyak pesanan. Selain itu, gunakan pula masukan yang ada untuk menciptakan inovasi rasa baru bila memang memungkinkan. Dengan adanya respons positif semacam ini, para pembeli akan merasa dihargai dan tidak segan untuk kembali lagi. Setuju?

3. Menjaga kualitas pelayanan selalu baik

ilustrasi seorang penjual burger yang sedang melayani pembeli (pexels.com/Kampus Production)

Salah satu kesalahan besar yang kerap dilakukan pengusaha pemula dalam bidang apa pun, termasuk kuliner, yaitu mengesampingkan kualitas pelayanan. Pasalnya, banyak yang masih punya pola pikir bahwa pelayanan prima hanya bisa diberikan oleh pengusaha yang levelnya sudah tinggi. Akibatnya, bisnis jadi cepat redup dan akhirnya gagal berkembang.

Kendati "hanya" memiliki usaha kuliner rumahan saja, kamu harus all out dalam memberikan pelayanan. Pastikan untuk selalu disiplin buka di jam sesuai jadwal, melayani pembeli dengan ramah, serta menanggapi beragam kritik dan saran yang masuk secara positif. Hal-hal ini tampaknya sederhana, tetapi memberikan kesan profesional dan sangat berperan untuk menumbuhkan kepercayaan pembeli. Jika bisa diandalkan begini, bukan mustahil bila perlahan usaha yang kamu rintis akan semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Usaha kuliner rumahan tetap punya kesempatan untuk berkembang menjadi semakin besar, kok. Selama kamu serius dan tekun dalam menjalankan bisnis tersebut, serta selalu mengupayakan yang terbaik, maka keberhasilan itu hanya soal waktu. Jadi, apakah kamu sudah siap untuk membuktikan diri?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian