ilustrasi memeluk teman (pexels.com/Mental Health America (MHA))
Cara terakhir tapi juga penting adalah kelilingi dirimu dengan orang-orang yang positif. Tak dapat dipungkiri, bahwa lingkungan sosial yang dekat denganmu dapat memengaruhi kepribadian dan kebiasaanmu.
Jadi, ketika kamu berada dalam lingkungan yang positif, otomatis kamu juga akan ikut terbawa dalam energi positif di sekitarmu. Selain itu, jika kamu membutuhkan dukungan ekstra, mereka pun akan bersedia membantumu dengan tulus. Dukungan tersebutlah yang dapat mempercepat prosesmu dalam menghilangkan kebiasaan toxic.
“Pilih orang-orang yang ingin melihatmu tumbuh dan berkembang. Berada di sekitar orang-orang negatif hanya akan mendorong kebiasaan-kebiasaan toxic. Sebaliknya, orang-orang yang baik akan mengasihimu, memberimu saran, dan membimbingmu ke jalan yang benar,” terang Miller.
Mengubah kebiasaan toxic tentu tidak mudah. Apalagi jika kebiasaan ini telah melekat pada dirimu. Namun, terus membiarkan diri terluka oleh pola perilaku yang beracun hanya akan menimbulkan kerugian.
Pada akhirnya, kamu pun akan merasa lelah karena terus-menerus mengalah dan berkorban. Jadi, mulailah hilangkan kebiasaan toxic dan belajarlah untuk lebih menyayangi diri sendiri.