Membaca buku fiksi tidak hanya membantu kita melarikan diri sejenak dari rutinitas, tetapi juga melatih kepekaan terhadap perasaan orang lain. Melalui kisah dan tokoh-tokohnya, kita belajar memahami emosi, pilihan, dan situasi yang berbeda dari pengalaman pribadi. Membaca fiksi sejatinya menjadi latihan empati yang mendalam.
Saat kita menelusuri jalan hidup para tokoh, kita tidak hanya menikmati cerita, tetapi juga belajar menempatkan diri di posisi orang lain. Dari proses itu, perlahan kita belajar memahami dunia dari berbagai sudut pandang. Berikut lima cara menjadikan buku fiksi sebagai sarana meningkatkan empati.
