Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang yang sedang memegang uang tunai
ilustrasi seseorang yang sedang memegang uang tunai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Intinya sih...

  • Memperkuat kualitas keimanan untuk menciptakan integritas tinggi dan menghindari korupsi.

  • Memahami penderitaan orang yang menjadi korban korupsi agar bisa menumbuhkan empati dan menghindari godaan korupsi.

  • Membayangkan hancurnya kehidupan jika masuk penjara karena korupsi, sebagai konsekuensi nyata dari perbuatan tercela.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Korupsi merupakan suatu tindak kejahatan yang merugikan banyak pihak. Sayangnya, aksi kriminal ini punya skala yang cukup luas, mulai dari kelas receh hingga kelas kakap. Keadaan ini sungguh miris karena artinya tidak peduli siapa pun orangnya dan di mana dia bekerja, mereka selalu punya peluang untuk menjadi seorang pelaku korupsi alias koruptor bila tidak mampu mengendalikan diri dengan baik.

Hal seperti ini hanya bisa diakhiri bila ada komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Guna memulai hal itu, maka dibutuhkan kesadaran terlebih dahulu akan bahaya korupsi. Oleh karena itu, mari bersama-sama membentengi diri dari godaan korupsi dengan menerapkan beberapa tips berikut, yuk!

1. Memperkuat kualitas keimanan

ilustrasi seorang pria yang fokus bekerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Harus diakui bahwa hasil korupsi memang tampak begitu menggiurkan. Bagaimana tidak, berbekal akal licik saja, kamu sudah bisa meraup keuntungan besar yang mungkin jumlahnya jauh melebihi hasil dari kerja keras dari jalan yang benar selama bertahun-tahun lamanya. Kalau sudah begini, bukan sesuatu yang mengherankan bila iman seseorang menjadi goyah dan akhirnya menyebabkan dia melakukan tindakan tercela tersebut.

Supaya bisa menghindari korupsi, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memperkuat kualitas keimanan. Hal ini penting karena dapat menciptakan integritas tinggi. Pasalnya, kamu akan ingat bahwa Tuhan selalu mengawasi meski kamu sedang sendirian. Selain itu, iman yang kokoh juga membuatmu yakin bahwa akan ada hukuman untuk setiap keburukan dan hadiah untuk setiap kebaikan, sehingga menuntunmu agar lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

2. Memahami penderitaan orang yang jadi korban korupsi

ilustrasi pedagang keliling (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Ketika menjadi koruptor dan mampu mengumpulkan hasil yang besar, mungkin kamu akan bergembira karena dapat merasakan kemewahan tanpa melalui kerja keras. Namun, saat kamu menikmati harta haram itu, ada hak orang lain di luar sana yang terampas. Bisa jadi mereka kini hidup menderita dalam segala keterbatasan akibat ulah rakusmu tersebut.

Oleh karena itu, bentengi diri dari godaan korupsi dengan cara menumbuhkan empati agar bisa memahami penderitaan orang-orang yang menjadi korban korupsi. Bayangkan seandainya kamu dan keluargamu yang ada di posisi mereka dan mengalami segala kesulitan tersebut. Jika mengerti akan kengerian dampak korupsi ini, maka kamu bisa meneguhkan hati untuk menghindarinya.

3. Membayangkan hancurnya kehidupan seandainya masuk penjara karena korupsi

ilustrasi seorang pria yang sedang menangis (pexels.com/Nicola Barts)

Tidak dapat dimungkiri bahwa korupsi bisa membuatmu kaya dalam waktu yang relatif singkat. Dengan uang ini, kamu dapat mewujudkan banyak mimpi, termasuk memberikan kehidupan yang sejahtera untuk keluarga. Namun, jangan lupa, pasti ada konsekuensi nyata untuk setiap perbuatan tercela. Salah satu hal yang paling mungkin terjadi begitu kamu ketahuan korupsi adalah masuk penjara.

Ketika kamu ditahan bertahun-tahun, nasib keluargamu akan terancam sengsara. Bukan hanya itu, nama baikmu dan seluruh keluarga besar pun akan hancur dan hina. Jika sampai hal semacam ini benar-benar terjadi, yakin tidak akan menyesal selamanya?

Godaan untuk melakukan korupsi memang bisa muncul kapan saja. Oleh sebab itu, bentengi dirimu dengan kekuatan positif agar mampu menolak ajakan buruk semacam itu. Ingat, carilah rezeki lewat jalan yang benar agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team