Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harga Chromebook saat Kasus Korupsi yang Menyeret Nama Nadiem Makarim

Nadiem Makarim
Nadiem Makarim (antikorupsi.org)
Intinya sih...
  • Proyek pengadaan Chromebook senilai Rp9,9 triliun di masa Nadiem Makarim dipersoalkan karena indikasi korupsi, pemaksaan spesifikasi perangkat, serta potensi monopoli dan kurang transparansi dalam pengadaan.
  • Harga Chromebook yang dibeli untuk program ini jauh lebih tinggi (Rp5,9–Rp6,8 juta per unit) dibanding harga pasar rata-rata untuk spesifikasi serupa (biasanya Rp3–4 jutaan), menimbulkan dugaan markup harga.
  • Meskipun Chromebook memiliki kelebihan untuk pendidikan berbasis cloud, keterbatasan akses internet dan spesifikasi perangkat yang kurang optimal dibanding laptop Windows membuat efektivitas program ini dipertanyakan, terutama dengan nilai anggaran yang sangat besar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ketika Nadiem Makarim masih menahkodai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), salah satu program besar yang dijalankan adalah digitalisasi sekolah. Program ini membawa Chromebook di Indonesia sebagai perangkat utama. Alasannya jelas, yakni harga lebih murah dibanding laptop Windows, sistem operasi Chrome OS yang ringan, serta integrasi penuh dengan layanan Google.

Namun, di balik gagasan modernisasi pendidikan tersebut, kini muncul badai polemik. Kejaksaan Agung sedang menyelidiki dugaan korupsi senilai Rp9,9 triliun terkait pengadaan Chromebook periode 2019–2022. Banyak pihak bertanya-tanya, berapa sebenarnya harga Chromebook saat itu dan mengapa sampai menjadi sorotan hukum?

1. Keterkaitan dengan dugaan korupsi Rp 9,9 triliun

ilustrasi Chromebook
ilustrasi Chromebook (unsplash.com/Brooke Cagle)

Dilansir antikorupsi.org, penyidikan Kejaksaan Agung RI menemukan indikasi bahwa spesifikasi dalam proyek pengadaan diarahkan secara khusus agar hanya Chromebook yang masuk kriteria. Kajian teknis disebut dipaksakan, seolah mendukung kebutuhan pendidikan, meski hasil uji coba 2019 menunjukkan hasil yang tidak optimal. Anggaran yang digelontorkan pun fantastis mencapai Rp9,9 triliun, terdiri dari dana satuan pendidikan (Rp3,58 triliun) dan dana alokasi khusus (Rp6,39 triliun).

Masih dari sumber yang sama, Indonesia corruption watch (ICW) atau bisa diartikan sebagai organisasi non-pemerintah dengan misi mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi di Indonesia menilai kebijakan tersebut mempersempit persaingan usaha serta rawan monopoli. Bahkan, pengadaan disebut tidak tercatat dalam sistem informasi rencana umum pengadaan (SiRUP) sehingga publik tidak bisa memantau transparansinya. Celah masalah lain muncul karena Chromebook sejatinya berbasis internet. Padahal, di banyak daerah pedalaman infrastruktur jaringan masih jauh dari memadai.

2. Harga dan spesifikasi Chromebook di era nadiem makarim

gambar logo merek produsen laptop
gambar logo merek produsen laptop (blog.google)

Melansir blog.google, Google Indonesia menggandeng enam vendor untuk mendukung proyek ini, yakni Advan, Axioo, Evercoss, SPC, Zyrex, dan TSM. Beberapa di antaranya merilis Chromebook buatan dalam negeri dengan TKDN minimal 40 persen. Dilansir tekno.kompas.com pada 2021, berikut gambaran singkat mengenai harga dan spesifikasi yang sempat dirilis:

  • Advan Chromebook 116
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga: Sekitar Rp6,5 juta.
  • Axioo Chromebook
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga: Sekitar Rp6,5 juta.
  • Evercoss CB1
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga mencapai Rp6,8 juta.
  • SPC Chromebook X1 Mini
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga dipatok Rp6,49 juta.
  • Zyrex Chromebook M432-1
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga sekitar Rp5,97 juta.
  • Zyrex Chromebook M432-2
    • Layar: 11,6 inci HD;
    • CPU: Intel Celeron N4020;
    • Memori: RAM DDR4 4GB dan eMMC 32GB;
    • Harga Rp6,45 juta.

Jika dibandingkan dengan perangkat serupa, harga ini jauh di atas rata-rata pasar sebuah Chromebook. Apalagi. untuk perangkat dengan prosesor sekelas Celeron N4020 yang biasanya berada di kisaran Rp3–4 jutaan. Di sinilah muncul tanda tanya besar, apakah terjadi markup harga dalam proyek senilai triliunan rupiah tersebut?

3. Membaca relevansi Chromebook di tengah polemik

ilustrasi Chromebook
ilustrasi Chromebook (unsplash.com/Brooke Cagle)

Di atas kertas, Chromebook memang punya kelebihan, yakni cepat, ringan, aman dari virus, dan cocok untuk aktivitas berbasis cloud. Bagi sekolah dengan kebutuhan dasar, seperti mengetik, presentasi, dan pembelajaran daring, perangkat ini sudah cukup memadai. Namun, dalam prakteknya banyak sekolah yang kesulitan. Sebab, akses internet belum merata, kapasitas penyimpanan kecil, dan aplikasi terbatas dibanding laptop Windows. 

Dengan harga Rp5,9-Rp6,8 jutaan per unit, wajar bila publik mempertanyakan efektivitas program ini. Apalagi, jika dibandingkan laptop Windows entry level dengan spesifikasi lebih tinggi, Chromebook jelas bukan pilihan ideal. Misalnya, ADVAN Workmate dengan prosesor Intel Core i3 1215U didukung RAM 8GB/256GB, layar 14 Inch FHD+, dan free Windows 11 hanya dibanderol sekitar Rp4,5 jutaan.

Kasus dugaan korupsi Rp9,9 triliun ini menjadi peringatan bahwa setiap kebijakan pendidikan berbasis anggaran besar harus transparan dan benar-benar sesuai kebutuhan. Jika tidak, perangkat yang seharusnya membantu siswa justru berpotensi menjadi simbol inefisiensi dan salah kelola anggaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

iPhone 17 Hapus Slot Kartu SIM Fisik, Siap Beralih ke eSIM

08 Sep 2025, 17:28 WIBTech