Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi percakapan (Unsplash.com/Brooke Cagle)
Ilustrasi percakapan (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Sebenarnya membangun sebuah obrolan tidaklah sulit, hanya tinggal mengikuti alurnya dan tentunya harus berani. Namun terkadang wawasan seseorang dengan yang lainnya tidaklah sama, sehingga menimbulkan hambatan tersendiri. 

Apalagi sifat seseorang berbeda-beda ada yang pemalu, pemberani, percaya diri, pesimis, suka ngomong, dan masih banyak lagi. Kunci dari obrolan yang berjalan lancar sebenarnya terletak pada wawasan dan cara berpikir kita, tapi perlu diingat juga harus ada komunikasi dua arah. Berikut lima tips ala satu persen, channel YouTube yang berisikan tentang cara-cara bagaimana kamu agar bisa berkembang menuju ke kehidupan yang lebih baik.

1. Mulai menyapa

Ilustrasi menyapa (Unsplash.com/Helena Lopes)

Hal pertama saat perlu dilakukan saat hendak memulai obrolan yaitu mulailah dari menyapa lawan bicara kita. Kita bisa menyapa dengan kata-kata "hai", "hello", "selamat pagi", "selamat siang", atau bahkan bisa juga dengan memperkenalkan nama kita. Dengan menggunakan kata-kata sapaan ini diharapkan ada feedback dari orang yang kita sapa.

Terkadang butuh keberanian untuk memulai semua itu, terutama pada orang yang baru kita kenal. Selain itu, pada tahap awal ini juga merupakan hal yang krusial karena masih pada tahap dasar. Penting juga untuk menjaga ekspresi wajah kita, jika kita menyapa dengan ekspresi gembira tentu saja lawan bicara kita akan ikut terbawa suasana.

2. Ajukan pertanyaan terbuka yang simpel

Ilustrasi mengajukan pertanyaan (Unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Pertanyaan terbuka bisa dilakukan dengan berbagai macam pertanyaan yang sifatnya umum. Cara yang satu ini bisa kalian coba dengan saling bertukar informasi. Misalnya "Gimana kabarmu hari ini?", "Apakah harimu lancar?", "Udah ngerjain tugas kemarin belum?", "Gimana kerjaan di kantor?", dan masih banyak lagi.

Usahakan jangan memberikan pertanyaan yang sensitif dan merujuk ke hal-hal yang bersifat pribadi. Misalnya pada seorang mahasiswa semester akhir yang sedang proses mengerjakan skripsi tak kunjung di acc sama dosen pembimbing mereka, jika kalian menanyakan "Eh, gimana skripsianmu?", "Kapan sidang?", "Kapan wisuda?". Mereka yang ditanya pastinya akan malas menjawab pertanyaan sensitif tersebut.

Untuk itu bertanya mengenai masalah pribadi sebelum mereka mereka yang bercerita terlebih dahulu. Biasanya mereka akan nyaman bercerita pada orang dekat dan sudah terpercaya.

3. Minta mereka bercerita

Ilustrasi bercerita (Unsplash.com/Christina @ wocintechchat.com)

Adanya cerita-cerita di tengah-tengah obrolan akan menambah keseruan di antara mereka. Gunakan kalimat tanya bagaimana dan mengapa saat meminta mereka bercerita. Tujuannya agar jawaban cerita mereka tidak singkat-singkat.

Saat lawan kita bercerita, jangan lupa ajukan pertanyaan dan berikan feedback yang relevan. Timbal balik ini akan menjaga obrolan tetap berjalan lancar. Untuk menambah kesan yang lebih mendalam, tambahkan kata-kata pujian agar lawan bicara kita merasa lebih baik.

4. Jaga kontak mata

Ilustrasi menjaga kontak mata (Unsplash.com/Amy Hirschi)

Saat berbincang dengan seseorang sebaiknya mata kita saling berhadapan. Namun, jangan sampai kita ketahuan hanya memandanginya saja. Pandangan mata kita bisa menunjukkan betapa antusiasnya kita memperhatikan lawan bicara kita.

Meskipun terkadang sulit untuk dilakukan oleh beberapa orang, akan tetapi jika terus dilatih lama-lama akan terbiasa dengan sendirinya. Menjaga kontak mata bisa dilakukan di depan cermin, ibaratkan bayangan kita sebagai lawan bicara kita. Latih secara perlahan dengan tetap menjaga gestur tubuh kita. Jangan mengalihkan pandangan kita terlalu cepat karena itu bisa menandakan kalau kita terlalu gugup dan canggung saat bicara berhadapan.

5. Mendengarkan secara aktif

Ilustrasi menjadi pendengar yang aktif (Unsplash.com/Brooke Cagle)

Saat teman kita sedang bicara, usahakan kita mendengarkan dengan serius dan pahami apa yang teman kita bicarakan. Kita juga bisa merespons lewat bahasa tubuh, tapi tetap ingat untuk jangan berlebihan dan tetap jaga sopan santun. Selain itu, kita juga bisa memberikan balasan yang sesuai topik agar pembicaraan semakin asyik.

Selama kita mendengarkan dengan serius, itu akan menandakan kalau kita menaruh perhatian lebih terhadap lawan bicara kita. Tujuan dari mendengarkan ini sebenarnya untuk meningkatkan saling kepedulian dan ketertarikan satu sama lain. Dengan kita saling tertarik satu sama lain maka obrolan yang seru akan terus berjalan.

Tips yang sangat membantu bukan? Kalian terapkan saat hendak memulai obrolan dengan teman kita maupun orang baru. Semoga informasi di atas dapat membantu obrolan semakin asyik, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team