Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash/ToddKent
Unsplash/ToddKent

Setiap orang pasti pernah merasakan stres dan bergumul dengan keadaan tersebut. Bagi orang dengan kepribadian INFJ, stres merupakan salah satu titik terendah yang mana akan mengganggu pikiran mereka dan cenderung mengisolasi diri sendiri dari lingkungan luar.

 

INFJ merupakan salah satu kepribadian dalam MBTI dengan persentase sekitar 1 sampai 3 persen dari populasi dan disebut sebagai kepribadian yang cukup langka di dunia. Karena cukup langka, sehingga banyak yang tidak mengerti tentang mereka. 

 

Kepribadian INFJ biasanya memiliki sifat yang sangat halus dan cenderung mudah terluka dengan hal sepele. Nantinya hal ini akan membuatnya gampang overthinking sehingga INFJ akan menutup diri dan mengalami stress. Nah untuk membuat INFJ pulih kembali dari stres ada beberapa tips nih. Yuk, kita kupas penjelasannya dalam ulasan dibawah ini.

1. Para INFJ harus "wake up" dan mengendalikan emosi

Unsplash/KALVISUALS

INFJ harus memulai dari diri sendiri untuk bangkit dan segera menyadari bahwa kamu sedang dalam fase terendah yang bikin stres. Kamu harus mengingatkan diri kamu untuk segera "wake up" dan mengisi pikiran dengan hal-hal yang manis atau yang kamu sukai sehingga emosi dan pikiranmu akan lebih stabil.

2. Cari tahu apa yang menyebabkan kamu stres

Unsplash/MartenNewhall

Para INFJ harus mencari tahu penyebab dari awal mulanya kamu stres sehingga dengan mengetahui akar dari permasalahan yang kamu hadapi akan membuat kamu berpikir lebih realistis dan tidak overthinking yang mana masalah tidak melebar ke mana-mana. 

Kamu harus settle di pikiran akar permasalahannya dan mulai mengevaluasi segala hal yang tidak baik sebagai alarm agar tidak terjatuh ke dalam lubang yang sama. Dan pastinya kamu harus alone time dulu deh!

3. Membuat jadwal kegiatan yang kamu suka

Unsplash/ConsciousDesign

INFJ harus mengatur list kegiatan yang kamu sukai misalnya seperti membaca, menulis dan melakukan research suatu fenomena atau topik yang kamu suka. Karena dengan melakukan kegiatan positif akan refresh pikiran kamu agar lebih terarah dan membuatmu lebih merasa berharga. Sehingga kamu dapat menghilangkan stres. Jadi kamu harus isi hari-hari kamu dengan kegiatan yang mendukung diri jadi lebih baik.

4. Kamu bisa curhat dengan teman yang satu frekuensi dengan dirimu

Unsplash/PriscillaDuPreez

Kalau unek-unek di hati sudah gak bisa dibendung, kamu bisa curhat dengan teman yang mengerti keadaanmu. Sehingga kamu yang ingin didengarkan dan butuh sandaran akan merasa puas dan pastinya kamu bisa mendapat energi baru dari teman baikmu. Kamu juga akan merasa lebih dihargai dengan teman yang mau mendengar curhat kamu.

5. Kamu harus mengingat kembali prinsip hidup kamu dan "do it"

Unsplash/sergiosouza

INFJ, kamu harus mengingat prinsip kamu dan nilai-nilai yang kamu pegang teguh. Biasanya para INFJ punya prinsip yang kuat sebagai pedoman untuk menjalani hidup. INFJ harus mengambil tindakan untuk prinsip-prinsip dan nilai-nilai tersebut.

Kemudian kamu harus membuat perencanaan akan perilaku di masa mendatang. Sehingga jika kamu menghadapi stres, kamu bisa dengan cepat menangkis dan mengontrolnya.

6. Melakukan sesuatu yang kreatif dan berbeda

Unsplash/KreatedMedia

Saat stres melanda, kamu harus cepat melakukan sesuatu yang bisa mengalihkan pikiranmu dari masalah yang kamu hadapi. Hal ini kamu lakukan sebagai solusi agar kamu tidak hanya terfokus dengan permasalahanmu yang ujung-ujungnya malah makin stres. Kamu bisa melakukan sesuatu yang kreatif dengan para sahabatmu sehingga kamu bisa keluar dari dark zone itu.

Beberapa tips di atas layak dicoba oleh kamu yang berkepribadian INFJ. Jangan gampang menyerah dan tetap berpikiran positif! Ingatkan dirimu tetap bangkit kembali karena ada hari esok yang lebih cerah, selamat mencoba guys!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team