ilustrasi shopping baju (pexels.com/Gustavo Fring)
Limbah rumah tangga juga berkaitan dengan cara kita berpakaian. Slow fashion merupakan salah satu cara bijak memaksimalkan sumber daya. Caranya bagaimana?
Coba tengok isi lemarimu, usahakan jangan membeli lagi di saat kamu masih memiliki baju yang masih layak pakai. Slow fashion berkaitan dengan reuse, yaitu memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita.
"Termasuk kalau udah dipakai, hal yang kita gak bisa manfaatkan secara mandiri itu bisa kita bawa ke tempat daur ulang atau bank sampah. Ada dua inti, yang utama adalah bijak mengonsumsi," ungkap Maurilla.
Praktisi hidup berkelanjutan sekaligus founder Sustainability Indonesia, Nada Arini, juga melakukan hal yang sama. Selama ini, ia jarang berganti-ganti baju karena baginya kebahagiaan tidak datang dari baju.
"Aku kalau pake pun gak ngikutin tren jadi gak ganti-ganti. Dulu kan motivasinya gak mau pusing, tapi ternyata tindakan seperti itu juga ramah lingkungan karena jadinya gak mubazir. Baju gak terbuang, gak banyak yang mesti beli. Setelah ngejalanin ini ternyata banyak yang bisa aku adopsi sebagai hidup ramah lingkungan," kata Nada.