Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Rayakan 17 Agustus ala Penulis, Gak Harus Ikut Upacara!

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova)
Intinya sih...
  • Menulis puisi bertema kemerdekaan untuk menyuarakan semangat dan harapan
  • Buat tulisan tentang nasionalisme untuk membantu orang lain memahami pentingnya kemerdekaan
  • Renungkan makna kemerdekaan secara personal untuk menemukan alasan dan tujuan dalam menulis
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hari kemerdekaan selalu identik dengan upacara, pengibaran bendera, dan berbagai macam lomba. Tapi, untuk kamu yang berprofesi sebagai penulis, merayakan 17 agustus tidak harus tujun ke jalan, sebab kamu bisa tunjukkan dedikasi lewat kata-kata.

Lewat karya tulis, kamu tetap punya ruang untuk menyuarakan gairah dan semangat kemerdekaan. Gimana caranya? Simak beberapa tips di bawah ini ya. Baca hingga paragraf terakhir, agar kamu tidak penasaran!

1. Menulis puisi bertema kemerdekaan

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu karya sastra yang bisa menyentuh hati orang-orang adalah puisi. Nah, menjelang peringatan hari kemederkaan, kamu bisa menyumbangkan suara lewat puisi-puisimu yang tidak hanya sarat makna, tapi juga menggugah hati pembaca.

Entah isinya adalah harapan, doa, atau refleksi tentang perjuangan para pahlawan. Intinya, kamu tidak sekadar menonton, tapi turut serta menjadi aktor yang menyakalakan api semangat kemerdekaan.

2. Buat tulisan yang bertemakan nasionalisme

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Cup of Couple)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Cup of Couple)

Kalau kamu lebih suka bikin tulisan dalam bentuk narasi atau opini, kamu bisa menuangkan buah pikiranmu pada format artikel. Kamu punya banyak pilihan tema. Entah keresahan sosial, semangat persatuan dan kesatuan, atau kisah-kisah heroik yang sering kali terlupakan.

Nah, kalau kamu menulis hal yang seperti itu, secara tidak langsung kamu membantu orang lain untuk membuka mata lebar-lebar. Kemudian menyadari, bahwa terhadap kemerdekaan, tidak boleh bersikap apatis.

3. Renungkan makna kemerdekaan secara personal

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Anete Lusina)

Ambil jeda sebentar, kemudian tanyakan kepada dirimu, perihal esensi dari kemerdekaan. Apa arti merdeka bagi seorang penulis? Sudahkah kamu menulis dengan jujur dan berani?

Perenungan semacam itu tidak hanya sebatas untuk formalitas saja, tapi juga menyangkut soal moralitas. Karena dari kegiatan itu, kamu bisa temukan kembali alasan dan tujuanmu menulis.

4. Baca kembali karya-karya penulis Indonesia

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Vanessa Garcia)

Baca kembali karya-karya penulis tanah air. Mau buku sejarah, atau sastra, itu tidak jadi masalah. Sebab poin utama yang kamu harus gapai adalah menghargai usaha-usaha mereka. Bukankah di antara nilai dari menggapai kemerdekaan itu adalah kerja keras?

Dengan membaca, kamu bisa menyerap semangat-semangat yang mereka wariskan untuk bangsa ini. Dari sana, kamu akan terinspirasi untuk senantiasa memelihara kemerdekaan, melalui goresan pena yang kamu ciptakan.

5. Sadari kalau menulis itu adalah perjuangan

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Arina Krasnikova)

Kamu harus sadar, kalau kata-kata yang terpilin indah, itu tidak hadir dari sekedar mengucap mantra. Ia tumbuh dan berkembang seperti hari ini, itu karena adanya perjuangan dan pengorbanan yang kamu berikan. Sama dengan apa yang dilakukan oleh para pahlawan di masa lalu. Mereka mati-matian hanya untuk satu kata "merdeka".

Jadi, kalau kamu tengah duduk meracik kata-kata hingga sedap terasa, sadarlah, kamu sedang merayakan kemerdekaan sebagai penulis sejati. Diam-diam memberi dampak, walaupun itu dari balik tirai keheningan.

Pada akhirnya, kamu penulis tidak harus turut mengibarkan bendera atau ikut upacara. Duduklah di meja kerjamu, dan tatap masa depan banga ini dengan penuh percaya diri. Teruslah berkontribusi untuk Indonesia. Entah satu artikel, paragraf, atau seuntai puisi, itu artinya kamu punya andil untuk merawat semangat kemerdekaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us