ilustrasi bekerja dengan santai (pexels.com/Vlada Karpovich)
Konsep work-life balance kini berkembang menjadi work-life integration. Sebuah pendekatan yang lebih realistis dan fleksibel. Generasi muda mulai memahami bahwa kerja dan kehidupan pribadi tidak selalu bisa dipisahkan secara tegas. Sebaliknya, keduanya bisa saling berbaur asalkan tetap sehat secara mental dan emosional.
Tren ini terlihat dari meningkatnya pekerja remote, freelancer, hingga digital nomad yang memilih bekerja sambil traveling. Fleksibilitas waktu kerja, lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, serta waktu istirahat yang cukup kini menjadi prioritas.
Munculnya tren gaya hidup di tahun 2025 ini menunjukkan bahwa manusia semakin mendambakan keseimbangan, ketenangan, dan kesadaran dalam menjalani hidup. Dari slow living hingga work-life integration, semuanya berakar pada keinginan untuk hidup lebih autentik, berkelanjutan, dan tidak terjebak dalam tuntutan luar.
Sudahkah kamu mulai menerapkan salah satu gaya hidup ini? Kalau belum, mungkin ini saatnya untuk mencoba. Siapa tahu, hidupmu bakalan lebih berkualitas.