6 Tren Gen Z yang Sebenarnya Bikin Dompet 'Nangis', Sad Banget!

Gen Z dikenal sebagai generasi yang ekspresif dan up to date. Mereka berani tampil beda, kreatif, dan gak takut mencoba hal-hal baru. Namun, di balik gaya hidup yang tampak fun dan estetik itu, ternyata ada tren-tren tertentu yang tanpa disadari bisa bikin keuangan mereka bocor halus.
Banyak dari Gen Z yang udah sadar pentingnya melek finansial. Tapi sayangnya, tekanan sosial media, FOMO (fear of missing out), dan keinginan untuk tampil sesuai standar ‘aesthetic lifestyle’ sering kali bikin mereka mengabaikan prioritas finansial. Apalagi kalau udah ikut-ikutan tren demi validasi, dompet bisa nangis tanpa terasa.
Berikut ini enam tren populer di kalangan Gen Z yang sebenarnya bikin keuangan berdarah-darah. Jangan sampai kamu salah langkah juga!
1. Ngopi kekinian setiap hari cuma biar konten estetik

Ngopi udah jadi bagian dari gaya hidup Gen Z. Tapi beda dari sekadar minum kopi, sekarang banyak yang lebih mementingkan suasana tempat, nama brand, dan foto Instagramable. Sekali ngopi bisa habis Rp30-50 ribu, dan itu belum termasuk makanan ringan atau ongkos ojek online.
Kalau ini jadi kebiasaan harian, coba bayangin berapa duit yang keluar dalam sebulan cuma buat kopi? Belum tentu kamu bener-bener menikmati kopinya, tapi demi update story dan feed, kamu rela keluarin budget yang harusnya bisa dialokasikan buat tabungan. Gak salah nikmatin hidup, tapi coba atur frekuensinya biar gak jadi pengeluaran bocor halus.
2. Ikut tren skincare dan makeup tanpa mikirin kebutuhan kulit

Industri beauty berkembang pesat banget, dan Gen Z jadi salah satu market paling aktif. Tiap kali ada produk viral di TikTok, langsung masuk wishlist dan buru-buru check out. Padahal belum tentu semua produk itu cocok buat kulit mereka.
Tren ini bukan cuma bikin kulit jadi korban trial-and-error, tapi juga bikin keuangan gak stabil. Skincare atau makeup yang belum tentu kamu butuhin bisa habiskan ratusan ribu sampai jutaan rupiah dalam waktu singkat. Kamu gak harus punya 10 step skincare routine biar dibilang merawat diri. Yang penting tahu kebutuhan kulit sendiri dan fokus ke yang benar-benar efektif.
3. Fashion haul dan outfit OOTD yang gonta-ganti terus

Gen Z terkenal stylish dan kreatif dalam mix and match baju. Tapi gaya ini sering dibarengi dengan kebiasaan belanja impulsif. Demi konten fashion haul atau foto OOTD yang gak itu-itu aja, mereka sering beli baju baru bahkan kalau belum gajian.
Fast fashion yang murah dan mudah diakses makin memperparah. Tapi sayangnya, barang-barang ini sering gak awet dan akhirnya numpuk di lemari. Kalau kamu sering merasa ‘gak punya baju’ padahal lemari udah penuh, bisa jadi itu sinyal buat lebih bijak belanja dan fokus ke item basic yang bisa dipakai berulang.
4. Gadget dan aksesoris terbaru yang sebenarnya belum perlu

Gadget baru keluar? Langsung tergoda! Headphone estetik? Masuk keranjang! Banyak Gen Z yang rela nabung (atau bahkan nyicil) buat upgrade gadget dan aksesoris digital, walaupun barang yang lama masih layak pakai.
Teknologi emang penting, apalagi buat kamu yang kerja di bidang kreatif atau digital. Tapi kalau upgrade terus-menerus cuma karena tren, bukan karena kebutuhan, itu bisa jadi jebakan keuangan. Mending maksimalkan apa yang udah ada, dan investasi ke hal yang bener-bener bikin skill kamu naik level.
5. Langganan digital yang numpuk tanpa sadar

Netflix, Spotify, YouTube Premium, Disney+, sampai aplikasi edit foto, semuanya menarik dan terasa murah kalau dilihat per bulan. Tapi banyak Gen Z yang akhirnya punya 5-7 langganan aktif yang jarang dipakai semua.
Kalau dijumlah, bisa jadi ratusan ribu rupiah tiap bulan menguap buat hal yang gak maksimal dimanfaatkan. Belum lagi kalau lupa unsubscribe saat masa trial habis. Coba audit semua langganan kamu. Mana yang beneran kamu pakai tiap minggu? Mana yang bisa dishare bareng teman atau keluarga biar lebih hemat?
6. Liburan atau staycation demi konten, bukan pengalaman

Gen Z jago cari spot liburan yang unik dan fotogenik. Tapi kadang, tujuan utamanya bukan buat rehat dan recharge, melainkan buat konten. Akhirnya, semua jadi serba buru-buru dan gak dinikmati sepenuh hati.
Belum lagi soal biaya. Tiket, penginapan, outfit liburan, dan jajanan hits bisa makan banyak uang, dan semua itu bisa terasa sia-sia kalau kamu pulang cuma dengan capek dan tagihan. Traveling itu menyenangkan, tapi pastikan kamu melakukannya karena pengin menikmati momen, bukan sekadar biar ‘kayak orang lain di Instagram’.
Gen Z memang generasi yang berani, kreatif, dan punya gaya hidup yang unik. Tapi kalau gak hati-hati, tren-tren yang tampak sepele bisa jadi bumerang buat keuangan jangka panjang. Bukan berarti harus pelit, tapi penting buat lebih sadar mana yang keinginan sesaat dan mana yang kebutuhan nyata.
Jangan biarkan gaya hidup menipu kamu pelan-pelan. Karena hidup keren bukan cuma soal tampil kekinian, tapi juga bisa ngatur keuangan dengan cerdas dan tahan godaan tren sesaat. Siap jadi Gen Z yang tetap stylish tapi dompet tetap aman?