Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sumber gambar: csr.id

Tanggal 1 Mei atau Hari Buruh sudah di depan mata. Konon, hari ini lahir dan diperingati sebagai wujud kepedulian terhadap hak-hak buruh. Bahwasanya, buruh juga perlu hidup bahagia, sejahtera dan berkembang. Tak mengherankan jika tanggal ini selalu diisi dengan demo buruh di seluruh bagian dunia, setiap tahunnya.

Pada dasarnya, kita semua adalah buruh selama masih bekerja pada orang lain demi mendapatkan upah.

Tidak semua orang sanggup menciptakan lapangan kerjanya sendiri. Lainnya lagi, perlu waktu untuk menumbuhkan modal dan baru mewujudkan mimpi-mimpinya sebagai wirausahawan. Ini tidaklah salah dan wajar. Memang setiap orang memiliki nasib, peruntungan dan minat yang berbeda-beda tentang karirnya.

Namun, tanpa kita sadari, kita juga adalah buruh. Buruh bukanlah mereka yang menjual tenaga atau kekuatan fisiknya untuk bekerja saja. Secara luas, kita yang berkeahlian juga bisa dianggap buruh karena masih bekerja untuk orang lain demi menghasilkan pendapat, bertahan hidup, dan memenuhi kebutuhan keluarga.

Setiap hari, kita berjuang menghidupi keluarga tanpa mengenal lelah. Mereka yang masih lajang pun, bekerja susah payah agar mandiri sekaligus membantu orangtua.

Editorial Team

Tonton lebih seru di