Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi malam Natal (unsplash.com/Photo by Josh Applegate)
Ilustrasi malam Natal (unsplash.com/Photo by Josh Applegate)

Vigili Natal adalah istilah yang sering terdengar menjelang perayaan Natal, terutama dalam tradisi gereja. Namun, tidak semua orang memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan Vigili Natal dan mengapa momen ini dianggap penting.

Padahal, Vigili Natal memiliki makna mendalam sebagai waktu persiapan rohani sebelum merayakan kelahiran Yesus Kristus. Lalu apa itu Vigili Natal? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasannya.

1. Mengenal istilah Vigili

Ilustrasi Natal (unsplash.com/Photo by S&B Vonlanthen)

Istilah Vigili berasal dari bahasa Latin, yakni Vigilare yang berarti berjaga jaga. Mengutip laman Gereja Pringgolayan, Vigili berasal dari tradisi berjaga-jaga pada malam sebelum perayaan besar dalam tradisi gereja. Dalam catatan sejarah, Sinode Seligenstadt pada tahun 1022 menyebutkan praktik Vigili ini dilakukan pada malam Natal, Epifani, pesta para rasul, perayaan Pengangkatan Maria ke Surga, dan hari-hari raya penting lainnya.

Mengikuti Vigili Natal atau misa malam Natal berarti mengambil bagian dalam sikap berjaga dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Sang Mesias. Pada masa lampau, umat menjalani Vigili dengan berbagai bentuk laku rohani, seperti berdoa, mendengarkan pengajaran, membaca bacaan ibadat, dan berpuasa. Setelah hari raya tiba, barulah mereka melanjutkan perayaan dengan berkumpul dan menantikan pelayanan para gembala sebagai bagian dari perayaan iman.

2. Pesan malam Natal bagi umat Katolik

Ilustrasi Natal (pexels.com/Photo by Brett Sayles)

Mengutip laman Keuskupan Surabaya atau Institutum Ioannis Mariae Vianney Surabayanum (IMAVI), lebih dari sekadar sebuah perayaan tahunan, malam Natal menyimpan pesan yang tetap bermakna sepanjang masa. Di tengah kehidupan yang kerap diliputi ketidakpastian dan kegelisahan, malam Natal menghadirkan pengingat akan harapan yang selalu hidup. Kehadiran Kristus ke dunia membawa teladan kasih yang tulus, kepedulian kepada mereka yang lemah, serta damai yang mampu menenangkan situasi penuh kekacauan.

Selain itu, malam Natal menjadi ajakan bagi setiap orang untuk menyiapkan dan membuka hati. Seperti para gembala yang datang dengan kerendahan hati untuk menyambut kelahiran Yesus, kita pun diajak mendekat kepada Allah dengan sikap sederhana, percaya, dan penuh iman.

3. Empat nama misa yang perlu kamu tahu

Ilustrasi malam Natal (unsplash.com/Photo by Josh Applegate)

Melansir laman Hidup Katolik, Pastor Jacobus Tarigan seorang alumnus Universitas Gregoriana, Roma dan dosen Liturgika STF Driyarkara Jakarta, menjelaskan bahwa misa Natal merupakan hari raya yang berbeda dengan misa Minggu biasa. Pastor Jacobus menjelaskan bahwa ada empat nama misa yang mungkin belum kamu ketahui, berikut di antaranya:

  • Misa Vigili Natal (Ad Missam in Vigilia): Misa pada tanggal 24 Desember atau misa sore menjelang Hari Raya Natal. Misa Vigili Natal merupakan buah pembaruan liturgi paska Konsili Vatikan II.

  • Misa Malam (Ad Missam in Nocte): Kekhasan misa ini dinyanyikan "Kalenda" (Maklumat Natal) sesudah Kata Pengantar dan sebelum “Kemuliaan” menggantikan “Saya mengaku … ” dan “Kyrie” dalam struktur Ritus Pembuka. Dengan menyanyikan Maklumat Natal mengingatkan kita akan dimensi historis kelahiran Kristus Yesus. Dia sungguh-sungguh hadir sebagai manusia pada masa penjajahan Romawi di bawah Kaisar Agustus.

  • Misa Fajar (Ad Missam in Aurora): Misa 25 Desember ini mengingatkan kita akan reaksi para gembala yang melihat penampakan para malaikat yang mewartakan kelahiran Kristus Yesus pada malam harinya. Sebelum fajar para gembala bergegas ke Betlehem mencari bayi Yesus yang baru saja lahir seperti dikatakan malaikat.

  • Misa Siang (Ad Missam in Die): Misa ini mengacu pada terang sinar matahari yang gemilang, melambangkan kemuliaan Putra Tunggal Allah. Namanya Misa Siang, tetapi bisa dirayakan hingga petang.

Secara sederhana, Vigili Natal dapat dipahami sebagai malam penantian yang menandai dimulainya perayaan Natal. Momen ini mengajak umat untuk berhenti sejenak dari kesibukan dan memusatkan hati pada makna kelahiran Kristus sebagai wujud kasih Allah bagi manusia.

Editorial Team