Ilustrasi Natal (unsplash.com/Photo by S&B Vonlanthen)
Istilah Vigili berasal dari bahasa Latin, yakni Vigilare yang berarti berjaga jaga. Mengutip laman Gereja Pringgolayan, Vigili berasal dari tradisi berjaga-jaga pada malam sebelum perayaan besar dalam tradisi gereja. Dalam catatan sejarah, Sinode Seligenstadt pada tahun 1022 menyebutkan praktik Vigili ini dilakukan pada malam Natal, Epifani, pesta para rasul, perayaan Pengangkatan Maria ke Surga, dan hari-hari raya penting lainnya.
Mengikuti Vigili Natal atau misa malam Natal berarti mengambil bagian dalam sikap berjaga dan mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Sang Mesias. Pada masa lampau, umat menjalani Vigili dengan berbagai bentuk laku rohani, seperti berdoa, mendengarkan pengajaran, membaca bacaan ibadat, dan berpuasa. Setelah hari raya tiba, barulah mereka melanjutkan perayaan dengan berkumpul dan menantikan pelayanan para gembala sebagai bagian dari perayaan iman.