Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
kucing di meja
ilustrasi kucing di meja (pexels.com/Ánh Đặng)

Intinya sih...

  • Rela hidup lebih irit demi makanan bergizi buat binatang peliharaan

  • Beli tanah atau renovasi bukan untuk investasi, tapi kenyamanan mereka

  • Diri sendiri ogah berobat, binatang sakit langsung panggil dokter

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kasih sayang manusia seharusnya memang gak hanya tertuju pada sesama manusia. Manusia menguasai bumi dengan akalnya. Maka manusia wajib punya rasa peduli pada tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Kelestarian keduanya amat bergantung pada cara manusia memperlakukannya. Apakah manusia mau berbagi ruang dan sumber daya buat hidup berdampingan dengan makhluk lain? Atau, manusia justru menggunakan kekuatannya untuk secara langsung maupun tidak memusnahkan makhluk hidup lain.

Semoga kamu gak seperti yang terakhir, ya. Kalau kasih sayangmu pada sesama makhluk hidup khususnya binatang sangat tinggi, pasti ada sejumlah perilaku yang unik. Baik dirimu memelihara hewan di rumah atau hanya bekerja menjaganya, tujuh wujud kasih sayang pencinta hewan berikut ini pasti kerap terjadi.

1. Rela hidup lebih irit demi makanan bergizi buat binatang peliharaan

ilustrasi bekerja demi anabul (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kamu gak bisa berkompromi bila menyangkut pakan untuk hewan peliharaanmu. Dirimu tidak mau asal memberinya makanan yang bukan seharusnya. Juga tidak dengan pakan murah karena kamu khawatir nutrisinya berbeda dengan produk yang lebih mahal.

Agar binatang kesayangan mendapatkan makanan yang berkualitas, kamu sampai rela hidup irit. Uang belanja untuk kebutuhan sendiri hampir sama atau malah lebih kecil dari pengeluaran buat hewan-hewan di rumahmu. Pantas tubuh mereka tampak berisi dan sehat.

2. Beli tanah atau renovasi bukan untuk investasi, tapi kenyamanan mereka

ilustrasi burung kesayangan (pexels.com/Artem Podrez)

Beli tanah atau sekadar melakukan renovasi pada bangunan yang sudah ada butuh biaya besar. Biasanya orang melakukan ini demi kepentingan mereka sendiri. Seperti mereka membeli tanah sebagai investasi untuk masa depan.

Juga merenovasi rumah agar mereka nyaman tinggal di hunian yang lebih luas dan kokoh. Namun, kamu justru membeli tanah atau membayar biaya renovasi yang gak sedikit semata-mata untuk hewan peliharaan. Misalnya, kamu tak suka melihat burung terkurung dalam sangkar yang kecil.

Maka dirimu membeli sepetak tanah di sebelah rumah buat kandang burung yang luas. Lengkap dengan pohon-pohon seperti taman dan sumber mata air buatan. Kamu ingin burung-burung itu bisa lincah terbang serta hinggap dari satu pohon ke pohon lain. Bukan cuma bertengger diam setiap hari.

3. Diri sendiri ogah berobat, binatang sakit langsung panggil dokter

ilustrasi dokter hewan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dirimu sangat cepat tanggap apabila menyangkut kesehatan hewan peliharaan. Kamu sendiri bila sakit berusaha mati-matian untuk gak dokter. Bukan sekadar masalah biaya, melainkan juga dirimu yakin nanti bakal sembuh sendiri. Cukup banyak istirahat saja.

Namun, kalau binatang yang sakit kamu langsung cemas. Ia gak mau makan dan dirimu tanpa ragu menghubungi dokter. Kamu bahkan rela membayar biaya lebih tinggi karena memanggil dokter hewan ke rumah. Dirimu takut kalau-kalau membawa binatang ke klinik hewan justru membuatnya makin tidak nyaman dalam perjalanan.

4. Ikhlas sofa rusak selama anabul bahagia

ilustrasi sayang binatang (pexels.com/Nam Quân Nguyễn)

Untukmu yang memelihara anjing atau kucing pasti sudah sangat akrab dengan fenomena ini. Jangankan sofa yang lebih empuk. Kursi kayu saja bisa penuh cakaran dan gigitan anjing atau kucing. Kadang kamu juga menggerutu.

Belinya mahal dan menunggu pesanan jadi cukup lama. Namun, begitu sofa datang langsung menjadi sasaran kebrutalan anabul. Akan tetapi, nyatanya dirimu tidak pernah benar-benar bisa marah padanya. Kasih sayangmu lebih gede daripada harga sofa atau kursi. Gak apa-apa sofa rusak tercabik bila kucing atau anjingmu bahagia.

5. Bukan menangisi mantan, melainkan hewan yang sakit atau mati

ilustrasi penjaga burung hantu (pexels.com/Una Laurencic)

Sepanjang dirimu memelihara atau bertugas menjaga binatang, mungkin kamu kurang menyadari hal ini. Setiap hubunganmu dengan seseorang kandas, dirimu masih cukup baik-baik saja. Ada sedih dan kecewa, tapi kamu tak sampai menangisinya.

Bahkan mungkin dirimu pernah bikin pesta kecil-kecilan sehabis putus. Namun, tidak demikian bila satu saja binatang peliharaan atau hewan yang menjadi tanggung jawabmu mati. Apa pun penyebab kematiannya, rasanya kamu sedih sekali.

Begitu juga setiap terdapat berita hewan mati karena kelaparan, kebakaran hutan, penyiksaan, atau terjebak perangkap yang dipasang manusia. Emosimu sangat terpengaruh. Bukan hanya sedih, tapi juga marah.

6. Paling dikangenin saat bepergian

ilustrasi memeluk anjing (pexels.com/Helena Lopes)

Bukannya kamu gak kangen sama orang-orang di rumah. Tentu dirimu juga merindukan mereka. Akan tetapi, binatang peliharaanmu di rumah tidak bisa ditelepon atau dikirimi pesan selama dirimu bepergian. Ini membuat rasa rindumu padanya begitu kuat.

Kamu bahkan dapat sampai homesick lantaran merindukan hewan yang biasa dirawat di rumah. Saat akhirnya dirimu pulang, hal pertama yang dilakukan pasti mengecek kondisi mereka. Apakah ada hewan yang sakit atau lebih kurus? Bila binatang peliharaanmu kucing atau anjing tentu sudah digendong ke mana-mana buat mengobati rindu.

7. Diajak ngobrol setiap hari

ilustrasi berbicara dengan anjing (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Bagimu, mengobrol dengan binatang sudah menjadi bagian dari keseharian. Malah jika dirimu tinggal sendirian, berbicara dengannya lebih sering dilakukan ketimbang dengan orang lain. Rasanya menyenangkan setiap kamu berbincang dengan binatang.

Entah ia sebenarnya memahami perkataanmu atau tidak, tetapi bahasa tubuhnya menunjukkan jika ia memperhatikanmu. Tanggapan berupa suara atau gerakan yang tiba-tiba menyentuhmu seolah-olah respons atas ceritamu. Bercakap-cakap dengan binatang juga terasa menenangkan karena ia gak suka protes dan menghakimi.

Melalui wujud kasih sayang pencinta hewan maupun tumbuh-tumbuhan, keberadaan mereka tak akan terancam. Manusia memang tidak bisa serta tak perlu memelihara semuanya di rumah. Namun, harus tetap punya kesadaran buat hidup berdampingan dengan semua makhluk hidup guna menjaga keseimbangan ekosistem.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team