Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wanita yang bebas(freepik.com/arthurhidden)
Ilustrasi wanita yang bebas(freepik.com/arthurhidden)

Dalam kehidupan yang makin bergantung kepada media sosial dan opini publik, kita sering kali tanpa sadar menjadi terlalu bergantung pada validasi dari orang lain. Entah itu berupa pujian, pengakuan, atau sekadar tanda suka dan komentar.

Padahal, pencarian validasi yang terus-menerus bisa melelahkan dan bahkan menjauhkan kita dari jati diri yang sebenarnya. Saat kamu memutuskan untuk berhenti mencari validasi dari luar, akan ada banyak perubahan yang terjadi dalam cara kamu memandang diri sendiri dan dunia di sekitarmu. Nah, berikut ini lima hal yang akan kamu rasakan saat berhenti mencari validasi. Keep scrolling!

1. Kebebasan dan kelegaan emosional

ilustrasi wanita yang bahagia (freepik.com/wayhomestudio)

Ketika kamu tidak lagi menyesuaikan sikap hanya demi menyenangkan orang lain, kamu akan mulai merasakan kebebasan emosional yang sangat besar. Gak akan ada lagi tekanan untuk menjadi cukup baik di mata orang lain, karena kamu mulai sadar bahwa pendapat mereka tidak mempengaruhi nilai dirimu.

Dengan kebebasan ini, kamu jadi lebih jujur terhadap perasaan sendiri. Kamu gak lagi merasa bersalah karena tidak mengikuti ekspektasi orang lain, dan lebih berani membuat keputusan berdasarkan intuisi serta nilai yang kamu yakini, bukan karena ingin dianggap benar oleh orang lain.

2. Penerimaan diri apa adanya

ilustrasi perempuan sedang bahagia (pexels.com/andreapiacquadio)

Berhenti mencari validasi membawa kamu pada perjalanan mencintai dan menerima diri sendiri secara apa adanya. Kamu akan mulai memahami bahwa nilai dirimu tidak tergantung pada seberapa banyak orang menyukaimu, tetapi pada bagaimana kamu memaknai dirimu sendiri.

Proses ini bisa terasa menantang di awal, terutama jika kamu terbiasa mendasarkan harga dirimu pada reaksi orang lain. Tapi seiring waktu, kamu akan merasa lebih damai dengan kekurangan dan keunikanmu sendiri, dan ini membentuk fondasi kepercayaan diri yang lebih kokoh.

3. Hubungan yang lebih tulus dan otentik

ilustrasi pertemanan beda negara (freepik.com/freepik)

Saat tak lagi mencari validasi, kamu akan berhenti berperan menjadi sosok yang diinginkan oleh orang lain. Kamu akan menjadi lebih apa adanya yang mana hal itu akan membuka ruang untuk hubungan yang lebih jujur dan tulus, baik dengan pasangan, teman, maupun keluarga.

Hubungan yang dibangun atas dasar kejujuran jauh lebih sehat. Kamu tidak lagi takut kehilangan seseorang hanya karena menjadi dirimu sendiri. Justru, kamu akan lebih mudah mengenali siapa yang benar-benar menerima dan menghargaimu tanpa topeng

4. Lebih fokus kepada tujuan pribadi

ilustrasi seorang cewek sedang bekerja (Pexels.com/wayhomestudio)

Melepaskan diri dari pencarian validasi akan membebaskan energi mentalmu! Waktu dan tenaga yang dulu habis untuk mencoba menyenangkan orang lain bisa kamu alihkan kepada hal-hal yang benar-benar penting dan bermakna bagi hidupmu.

Kamu mulai bisa memilah tujuan mana yang benar-benar kamu inginkan, bukan yang hanya terlihat bagus di mata orang lain. Fokus ini akan membuat kamu lebih produktif dan puas, karena kamu bergerak sesuai kompas batinmu sendiri, bukan peta yang dibuat oleh ekspektasi luar.

5. Tahan menghadapi kritik dan penolakan

ilustrasi seorang perempuan berkata tidak (freepik.com/cookie_studio)

Tanpa ketergantungan pada validasi eksternal, kamu akan jadi lebih kuat menghadapi kritik atau penolakan. Kamu tahu bahwa pendapat orang lain tidak selalu mencerminkan kebenaran atau nilai dirimu secara utuh. Sebab itulah kamu jadi lebih santai dalam menghadapi kritik dan penolakan.

Kritik tetap bisa kamu terima dan olah secara bijak, tanpa harus meruntuhkan harga diri. Karena kamu tahu siapa dirimu, kamu tidak mudah goyah hanya karena tidak disukai. Hal ini membuatmu lebih tahan banting dalam menghadapi dinamika kehidupan.

Berhenti mencari validasi bukan berarti menjadi anti-sosial atau tidak peduli dengan sekitar. Sebaliknya, ini tentang menyeimbangkan antara mendengarkan orang lain dan tetap setia pada suara hatimu sendiri. Ketika kamu tidak lagi hidup demi pengakuan orang lain, kamu akan menemukan versi dirimu yang lebih kuat, jujur, dan bahagia. Karena pada akhirnya, validasi yang paling penting adalah dari dirimu sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo