Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yuk Lakukan 6 Hal Sederhana Ini Demi Melindungi Satwa Indonesia!

abc.net.au

Berbagai upaya untuk melestarikan dan melindungi satwa sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh beberapa organisasi pencinta satwa di Indonesia, semisal WWF-Indonesia, PROFAUNA Indonesia, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Namun, jika hanya mengandalkan peran dari mereka saja, belum cukup.

Perlu ada aksi dari masyarakat Indonesia, terutama generasi millennial-nya untuk mendukung dan membantu upaya yang sudah dilakukan. Agar, kesadaran warga Indonesia terhadap keberlangsungan hidup satwa di negeri ini semakin meningkat.

Di antara kamu mungkin ada yang sudah memiliki niatan untuk juga berperan melindungi satwa di Indonesia, tapi masih bingung bagaimana cara dan memulainya. Ada juga di antara kamu yang barangkali sudah melakukannya dengan cara menjadi relawan di organisasi yang bergerak dalam bidang perlindungan satwa.

Namun, gak semua orang bisa melakukan itu. Entah karena kendala waktu, keterbatasan kemampuan, atau hal lainnya, kamu belum bisa jika harus bergabung menjadi relawan pada organisasi-organisasi tersebut. Lalu apa yang bisa kamu lakukan?

Kamu sebenarnya bisa berkontribusi dengan cara melakukan enam hal sederhana ini dalam kehidupan sehari-hari.

1. Cari tahu dan tambah pengetahuanmu mengenai beragam satwa yang ada di Indonesia

Faunadanflora.com

Kamu mungkin pernah mendengar pepatah yang berbunyi "tak kenal maka tak sayang". Pepatah tersebut tak cuma berlaku bagi hubungan antar manusia, tapi juga berlaku bagi hubungan antara manusia dengan hewan atau satwa.

Jika saat ini kamu belum begitu peduli terhadap kelangsungan hidup satwa Indonesia, barangkali itu karena kamu belum begitu mengetahui dan mengenali betapa luar biasanya berbagai jenis satwa yang terdapat di negeri ini. Kamu belum mengetahui dan memahami betapa pentingnya peran mereka dalam kehidupan manusia.

Kamu belum menyadari atau mau mengakui bahwa satwa juga punya hak yang sama dengan kita, manusia. Hak untuk hidup dengan damai dan mendapatkan perlindungan. Sebab itu, menambah pengetahuanmu mengenai satwa dan mencoba mengenali lebih dekat kehidupannya adalah hal terpenting sebelum kamu melakukan hal lain untuk melindungi mereka.

Menambah pengetahuanmu mengenai satwa Indonesia juga bisa berpengaruh pada kecintaanmu terhadap mereka. Kalau sudah cinta, kamu akan menyayangi mereka dan menyadari betapa pentingnya melindungi satwa yang terdapat di Indonesia ini. Setelahnya, bukan tak mungkin kamu akan mulai tergerak untuk melakukan kelima hal lain yang disebutkan setelah ini demi melindungi mereka.

2. Kurangi penggunaan tisu dan berbagai benda yang berbahan baku kayu untuk membantu mengurangi penebangan pohon dan kerusakan hutan

croda.com

Di antara kamu barangkali sudah banyak yang tahu bahwa bahan baku pembuatan tisu tak lain adalah kulit kayu yang dijadikan pulp (bubur kertas). Kayu-kayu yang ditebangi dari hutan-hutan tempat satwa hidup.

Itu artinya, dengan mengurangi penggunaan tisu dan barang lainnya yang diproduksi dari kayu, kamu sudah membantu mengurangi upaya penebangan pohon yang tumbuh di hutan-hutan di Indonesia. Juga mencegah terjadinya kerusakan hutan.

Selain tisu, banyak sekali barang yang kamu gunakan dalam kehidupan sehari-hari yang bahan bakunya dari kayu, semisal furnitur rumah, termasuk tiap helai kertas yang kamu gunakan untuk menulis. Bukan berarti kamu harus menghindari sama sekali penggunaan barang-barang tersebut karena bagaimanapun, barang-barang tersebut juga kamu butuhkan. Kamu cukup meminimalisir penggunaannya.

Misalnya, jika biasanya setiap kali habis mencuci tangan kamu menggunakan tisu untuk mengeringkannya, mulailah beralih untuk menggunakan lap tangan atau sapu tangan. Selain kedua benda tersebut bisa dicuci dan digunakan ulang, lap tangan dan sapu tangan juga termasuk benda yang mudah dibawa ke mana-mana.

Untuk furnitur, jika ada di antaranya yang sudah tak layak pakai misalnya, tak perlu langsung membuangnya. Kamu bisa mendaur ulang kayu yang digunakan sebagai bahan baku furnitur tersebut untuk membuat barang lain yang tak kalah berguna dari fungsinya semula.

3. Hindari membuang sampah di sungai dan laut

Pexels/Daria Shevtsova

Membuang sampah di sungai dan laut bisa mencemari airnya. Banyak bahan dan kandungan berbahaya yang dihasilkan oleh sampah-sampah tersebut yang akan mengancam kehidupan satwa yang hidup di dalam air. Proses regenerasi satwa-satwa tersebut bisa terganggu karenanya dan menyebabkan kepunahan.

Tak hanya bahan dan kandungan dari sampah-sampah itu yang berbahaya bagi mereka. Bahkan sampah-sampahnya sendiri sudah sangat berbahaya bagi kelangsungan biota laut. Kamu tentu masih ingat kasus ditemukannya paus yang mati terdampar di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada November 2018 lalu. Di dalam perut paus mati itu ditemukan sekitar 5,9kg sampah plastik yang diperkirakan menjadi penyebab kematiannya.

Kasus kematian paus tersebut barangkali hanya satu dari sekian banyak kasus hewan atau satwa lain yang mati akibat sampah-sampah yang kamu hasilkan dan buang sembarangan ke sungai dan laut. Selama ini mungkin tak pernah terpikir olehmu bahwa sampah-sampah yang dibuang sembarangan ke sungai dan laut itu akan memiliki dampak sebesar itu, bukan?

Setelah tahu kamu mungkin akan menyesal, tapi apa gunanya penyesalan? Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah mulailah untuk mengubah kebiasaanmu dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan laut.

Tindakan ini terkesan sepele dan gampang, tapi tanpa dibiasakan, tindakan untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan laut, akan sulit direalisasikan. Namun, tak perlu khawatir, kamu pasti bisa melakukannya jika kecintaan dan kepedulianmu terhadap satwa di negeri ini sudah tumbuh dalam dirimu.

4. Segera laporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui ada pelanggaran atas undang-undang perlindungan hewan atau satwa di Indonesia

Ilustrasi (IDN Times/Fitria Madia)

Semakin banyaknya jenis satwa yang mulai punah di Indonesia ini bukan saja diakibatkan oleh rusaknya lingkungan tempat tinggal satwa-satwa tersebut. Berbagai pelanggaran atas undang-undang perlindungan hewan yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tak bertanggung jawab juga menjadi salah satu faktor utamanya. Misalnya penganiayaan, perburuan ilegal, juga penyelundupan dan penjualan satwa langka dan dilindungi.

Banyak dari warga Indonesia masih menganggap sepele pelanggaran-pelanggaran semacam itu dan menganggapnya sebagai tindakan biasa dan tak membahayakan. Di antara kamu barangkali belum banyak mengetahui bahwa sebenarnya setiap tindak penganiayaan sekecil apa pun terhadap hewan atau satwa.

Entah itu hewan liar, langka dan dilindungi, atau hewan peliharaan, bisa direjat hukuman dan denda yang sudah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Hanya saja sepertinya undang-undang tersebut belum diterapkan dengan baik dan maksimal di negeri ini. Para penegak hukumnya sendiri masih abai pada kasus-kasus pelanggaran semacam itu.

Kondisi ini semestinya tidak lantas membuatmu juga ikut abai terhadap kasus-kasus pelanggaran tersebut. Kamu bisa melakukan sesuatu. Setidaknya kamu bisa melaporkan ke pihak berwajib jika menemukan tindakan pelanggaran atas undang-undang perlindungan hewan tersebut.

Jika masih tidak memungkinkan, cobalah untuk menghubungi pihak atau organisasi yang bergerak dalam bidang perlindungan hewan atau satwa yang berada di dekat tempat tinggalmu untuk meminta bantuan.

5. Ikut berpartisipasi menandatangani petisi terkait perlindungan hewan

Change.org

Jika melaporkan tindak pelanggaran atas undang-undang perlindungan hewan atau satwa dirasa masih berat bagimu, di era digital ini, ada cara yang jauh lebih mudah kamu lakukan. Kamu bisa ikut berpartisipasi menandatangani petisi terkait perlindungan hewan di Change.org atau situs lainnya yang bisa diakses secara online.

Namun, tetaplah waspada. Bacalah terlebih dahulu segala hal yang tertulis dalam petisi tersebut sebelum kamu benar-benar ikut menandatanganinya karena tidak semua petisi bertujuan baik. Ada saja pihak tak bertanggung jawab yang memanfaatkan petisi tersebut hanya untuk mendulang rasa belas kasihmu demi kepentingannya sendiri.

Untuk melakukannya kamu cuma butuh kuota internet. #Super4GKuota yang ditawarkan Smartfren akan makin mempermudahmu. Dengan adanya pilihan paket Super 4G Kuota siang dan malam, kamu bisa membantu menyebarkan petisi tersebut ke semua akun media sosialmu kapan pun kamu mau. Agar tahu info lengkap Super 4G Kuota dari Smartfren cek disini ya https://www.smartfren.com/id/super-4g-kuota.

Tak hanya jadi partisipan yang menandatangani petisi, kamu bahkan bisa #KuotakanSuaramu dan #KuotakanMaumu terkait upaya perlindungan hewan atau satwa di negeri ini dengan berinisiatif membuat petisimu sendiri dan mengajak lebih banyak lagi orang untuk berbuat sesuatu demi melindungi mereka.

6. Berhenti membeli produk-produk berbahan baku kulit atau tanduk hewan asli

Unsplash/Shamim Nakhaei

Kamu mungkin pernah merasa bangga menggunakan produk yang terbuat dari bahan kulit hewan asli. Entah itu berupa pakaian atau yang lainnya, hanya demi memenuhi gaya hidup. Pernahkan kamu berpikir berapa banyak hewan atau satwa yang harus dikorbankan untuk menghasilkan berbagai produk yang terbuat dari kulit hewan asli yang kamu pakai, yang seringnya hanya kamu gunakan demi kebanggaan sesaat itu?

Ada ribuan, bahkan mungkin jutaan hewan atau satwa yang harus dikorbankan. Berapa banyak kasus perburuan ilegal yang terjadi hanya demi mendapatkan kulit atau tanduk hewan asli? Kamu tak akan pernah bisa membayangkannya. Bahkan untuk memikirkannya saja barangkali kamu tak pernah.

Sekarang, coba bayangkan jika posisinya kamu balik. Bayangkan jika bukan manusia yang memiliki kuasa lebih atas alam ini, melainkan hewan atau satwa-satwa itu. Bayangkan hewan atau satwa-satwa itu melakukan apa yang sekarang kamu lakukan terhadapnya, yaitu membunuh manusia untuk kemudian memanfaatkan kulitnya sekadar untuk pemuas nafsu mereka. Sekadar demi kebanggaan yang hanya muncul sesaat itu. Bagaimana perasaanmu jika itu yang terjadi? Tentu mengerikan, bukan?

Kamu bisa mencegah hal mengerikan itu terjadi dengan mulai berhenti membeli produk-produk berbahan baku kulit dan tanduk asli dari hewan atau satwa untuk memutus mata rantai produsen yang menjual produk-produk tersebut.

Bagaimana? Keenam hal yang disebutkan tadi terhitung sederhana dan mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-harimu, bukan? Ingatlah bahwa hewan atau satwa-satwa itu juga memiliki hak yang sama seperti kamu. Mereka membutuhkan kepedulianmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
El Rui
EditorEl Rui
Follow Us