3 Cara Keluar dari Status Backburner, Jangan Terjebak Harapan Palsu

Pernah merasa kalau seseorang hanya datang padamu saat mereka bosan atau butuh sesuatu? Atau hanya datang saat mereka lagi gabut doang? Kalau pernah, bisa jadi, kamu sedang ada di posisi backburner. Istilah ini menggambarkan situasi di mana seseorang menjadikanmu sebagai "cadangan" dalam hidupnya. Bagi mereka, kamu bukanlah prioritas. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka juga gak mau melepaskanmu. Mereka tetap menjalin komunikasi, memberi perhatian sesekali, dan menjaga hubungan tetap on, tapi hanya sebatas itu.
Awalnya mungkin kamu gak sadar, tapi lama-lama mulai terasa kalau ada yang gak beres. Mereka hanya muncul ketika mereka butuh, tapi saat kamu butuh, mereka tiba-tiba menghilang. Parahnya lagi, mereka tetap menjanjikan harapan, seolah suatu saat nanti kalian bisa benar-benar bersama. Nah kamu harus berhati-hati karena ini hanya jebakan! Kalau kamu terus bertahan di situasi ini, kamu bakal makin tersakiti. Jadi, sudah waktunya untuk keluar dari status backburner dan mulai menghargai diri sendiri!
1. Sadari bahwa kamu hanya dijadikan opsi, bukan prioritas
Langkah pertama untuk keluar dari status backburner adalah menyadari bahwa kamu memang sedang ada di posisi itu. Coba perhatikan, apakah mereka hanya menghubungimu ketika butuh sesuatu? Apakah mereka sering memberi harapan tanpa ada tindakan nyata? Kalau iya, berarti kamu bukanlah orang yang mereka perjuangkan, melainkan hanya seseorang yang mereka simpan sebagai cadangan.
Menyadari kenyataan ini memang menyakitkan, tapi ini adalah langkah awal agar kamu bisa hidup tenang. Jangan lagi menutup mata atau mencari-cari alasan untuk membenarkan sikap mereka. Orang yang benar-benar peduli gak akan memperlakukanmu seperti itu. Kamu berhak untuk menjadi prioritas, bukan sekadar opsi yang bisa ditinggalkan kapan saja.