3 Kebohongan dalam Pernikahan yang Terlalu Banyak Dipercaya

Banyak pasangan yang telah lama menjalani hubungan pacaran ingin buru-buru menikah. Sebab menikah dipandang sebagai fase kehidupan baru bersama pasangan yang akan selalu dipenuhi dengan kebahagiaan. Padahal banyak kisah tentang pernikahan yang terkadang membuat orang salah persepsi.
Pernikahan memang menyenangkan, tapi juga penuh tantangan. Dimana jika tidak mampu menghadapi tantangan ini, tentu pernikahan akan menjadi sebuah cobaan yang berat. Pandangan yang keliru tentang pernikahan banyak membuat orang terjebak dalam imajinasi dan harapan yang semu.
Berikut ini merupakan tiga kebohongan yang banyak dipercaya tentang sebuah pernikahan. Yuk, simak penjelasannya sebelum kamu percaya!
1.Dengan cinta, kehidupan pernikahan akan selalu cukup
Pasangan yang sedang dimabuk cinta pasti merasa bahwa dengan cinta semua masalah akan terasa mudah. Seakan cinta akan membereskan semua hal yang menjadi tantangan di dalam hubungan pernikahan. Pada awal pernikahan mungkin semua masih terasa manis karena rasa antusias yang besar, serta perasaan yang menggebu-gebu.
Kamu percaya selama ada cinta, semua akan terasa cukup, padahal jelas tidak seperti itu. Cinta akan diuji ketika kamu dan pasangan sedang merasakan kesulitan ekonomi, masalah kesehatan, perubahan sikap pasangan, serta masalah lainnya.
Faktanya, cinta saja tidak cukup, meski kamu memiliki cinta yang besar, tetap saja ada hal lain yang harus kamu penuhi. Semakin kamu merasa membutuhkan cinta, semakin kamu akan terluka, dan semakin merasa tidak puas dengan kehidupan pernikahan. Kebohongan ini bisa menyebabkan rusaknya pernikahan.