Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pesta pernikahan (pexels.com/Jin Wedding)
ilustrasi pesta pernikahan (pexels.com/Jin Wedding)

Intinya sih...

  • Pernikahan yang dianggap sakral dan membahagiakan bagi banyak pasangan, namun beberapa orang justru merasa stres dan depresi setelah pernikahan selesai.
  • Penyebab seseorang alami depresi pasca pernikahan termasuk rasa hampa setelah pesta berakhir, beban finansial, serta perubahan dinamika hubungan dengan pasangan.
  • Komunikasi yang lebih sehat dengan pasangan diperlukan untuk mengatasi kondisi depresi pasca pernikahan. Untuk kondisi yang lebih parah, konsultasi dengan profesional mungkin diperlukan.

Bagi banyak pasangan, pernikahan menjadi sesuatu sakral yang menggembirakan. Di momen ini biasanya akan dipenuhi dengan kebahagian dan kehangatan, baik dari kedua mempelai maupun dari orang-orang sekitar yang turut menyaksikannya.

Namun alih-alih perasaan bahagia yang kian memuncak, beberapa orang malah merasa stres dan depresi pasca pernikahannya telah selesai. Kondisi tersebut ditandai dengan perasaan sedih, lelah sepanjang waktu, cemas berlebih, sulit konsentrasi, dan sebagainya. 

Lantas, apakah penyebab seseorang alami depresi pasca pernikahan? Simak penjelasannya di bawah, yuk!

1. Perasaan hampa setelah pesta pernikahan

ilustrasi depresi (pexels.com/Liza Summer )

Tiap orang mungkin punya alasan yang berbeda-beda mengapa dia merasa sedih dan sebenarnya itu sangat normal terjadi pasca pernikahan. Dilansir TheKnot, Hilary Weinstein, seorang terapis, menyebut bila pernikahan merupakan saat di mana keluarga, teman, dan kerabat berada dekatmu dan mendukung kamu dan pasangan. Hal tersebut memicu aliran dopamin yang membuat seseorang merasa sangat bahagia.

Setelah pesta itu selesai seakan menandakan tahapan baru dalam hidupmu. Gak jarang, hal tersebut menimbulkan pertanyaan dalam benakmu seperti, "Pesta pernikahan sudah selesai, sekarang bagaimana?".

Maya Maria Brown, Pakar Hubungan, dikutip TheKnot, memaparkan, "Kondisi itu membuatmu merasa hampa, seperti hari terbaik telah berlalu. Kekosongan itu bisa mengejutkan dan membuat kamu merasa gak punya tujuan atau sesuatu yang ingin dicapai".

2. Pengeluaran yang membludak

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Gak bisa dipungkiri, bahwa terkadang pesta pernikahan membutuhkan biaya yang gak sedikit dan pasangan masih harus mengeluarkan banyak uang bahkan setelah pestanya berakhir. Biaya-biaya tersebut mencakup, persiapan mencari tempat tinggal baru, membeli furnitur, dan sebagainya.

Menurut Nayan Nihar, seorang penulis topik hubungan, dilansir Marriage, menuturkan, bila merencanakan pernikahan bisa sangat melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Saat kamu terbebani masalah finansial, ini akan menimbulkan perasaan cemas dan depresi bahkan setelah pestanya selesai.

3. Dinamika hubungan yang berubah

ilustrasi pasangan mengungkapkan sesuatu (pexels.com/Alena Darmel)

Penyebab terakhir seseorang merasakan depresi pasca pernikahan adalah dinamika hubungan yang jadi berubah. Adanya perubahan sikap yang mungkin berbeda dengan saat pacaran membuat banyak pasangan merasa kaget dan gak siap dengan hal tersebut.

"Kamu mungkin gak senang dengan perubahan dinamika hubunganmu setelah menikah dan merasa sangat kesal dengan perubahan itu. Misalnya, kamu kurang suka karena pasanganmu yang lebih fokus pada pekerjaannya daripada menghabiskan waktu berkualitas denganmu," jelas Nihar.

Itu dia beberapa penyebab seseorang alami depresi pasca pernikahan. Untuk mengatasi kondisi tersebut, kamu mungkin perlu komunikasi yang lebih sehat dengan pasangan. Untuk kondisi yang lebih parah, mungkin dibutuhkan konsultasi dengan profesional.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKori