Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Tanda Pernikahan yang Buruk Menurut Pakar Hubungan, Ada di Kamu?

ilustrasi couple berbicara hal yang serius (pexels.com/rdne)
Intinya sih...
  • Perasaan jijik terhadap pasangan termasuk tanda pernikahan buruk, menandakan ketidaknyamanan dan kurangnya penghargaan.
  • Kehilangan semangat untuk berdebat dan sikap tubuh yang menunjukkan kurangnya minat antar pasangan juga menjadi tanda buruk dalam pernikahan.
  • Kritik berlebihan, kekerasan dalam pernikahan, hinaan terkait seksualitas, serta kehilangan dukungan terhadap minat pasangan juga merupakan tanda-tanda hubungan yang tidak sehat.

Dalam kehidupan pernikahan, terdapat berbagai tanda yang bisa menandakan bahwa hubungan sedang mengalami kesulitan. Tanda-tanda ini bisa bermacam-macam, dari ketegangan yang terus menerus hingga perubahan dalam pola komunikasi antara pasangan.

Ketika tanda-tanda tersebut muncul, penting bagi pasangan untuk tidak mengabaikannya karena bisa menjadi peringatan bahwa hubungan mereka membutuhkan perhatian dan pemecahan masalah yang lebih serius. Mari ketahui bersama apa saja tanda pernikahan yang buruk menurut pakar hubungan melalui artikel berikut ini.

1. Adanya rasa jijik terhadap pasangan

ilustrasi wanita ngambek (pexels.com/shvetsproduction)

Perasaan jijik terhadap pasangan termasuk dalam tanda pernikahan yang buruk. Ini adalah perasaan ekstrem yang berbeda dari rasa kesal biasa terhadap perilaku tertentu dalam situasi tertentu.

Tanda-tandanya meliputi gerakan mata ke atas, menghembuskan napas keras dalam percakapan, serta mengabaikan atau menolak hampir semua yang dikatakan pasangan, tidak peduli situasinya.

Virginia Williamson, seorang terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Brides, menjelaskan, bahwa pada titik terburuk, rasa jijik membuat salah satu atau kedua pasangan merasa sangat tidak nyaman saat bersama, hingga tidak bisa melihat satu pun hal baik dalam diri pasangan. Jika tidak bisa melihat kualitas baik yang dimiliki pasangan, terlepas dari masalah dalam pernikahan, bisa berarti hubungan telah mencapai titik tidak ada jalan.

2. Pasangan membuatmu merasa buruk

ilustrasi couple berbicara hal yang serius (pexels.com/rdne)

"Peneliti John Gottman, yang telah mempelajari interaksi pasangan selama bertahun-tahun, menyatakan, bahwa dalam hubungan yang sehat seharusnya ada lima interaksi positif untuk setiap satu interaksi negatif," kata Williamson. 

Jadi, jika kamu dan pasangan mengalami lebih banyak interaksi negatif daripada interaksi positif, ini bisa menjadi indikator bahwa kamu berada dalam hubungan yang tidak sehat. Dalam hubungan pernikahan yang sehat, pasangan seharusnya saling mendukung, menguatkan, dan membawa yang terbaik dari satu sama lain.

Ketika salah satu pasangan secara konsisten membuat yang lain merasa buruk, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah mendalam, seperti kurangnya penghargaan, penghormatan, atau pengertian. Perasaan buruk ini bisa muncul dari berbagai bentuk perilaku negatif, seperti kritik berlebihan, kurangnya empati, atau perilaku merendahkan.

3. Sudah tidak lagi berdebat sama sekali

ilustrasi pasangan sedang berkonflik (pexels.com/alexgreen)

Pasangan yang tidak lagi berdebat bisa menjadi tanda pernikahan yang buruk. Berdebat adalah cara alami untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan, dan kehilangan kemampuan untuk berdebat bisa menandakan kehilangan minat atau motivasi dalam hubungan.

Ini bisa mengindikasikan bahwa pasangan tidak lagi peduli atau tidak lagi berinvestasi emosional dalam pernikahan mereka. Jika pasangan tidak berdebat, ini bisa menjadi peringatan akan masalah serius yang perlu ditangani.

"Ketika kamu dan pasangan tidak lagi mau menyelesaikan masalah dengan cara berdebat, itu merupakan tanda bahwa semangat untuk mencari solusi bersama telah hilang. Kehilangan semangat untuk mengatasi masalah bersama-sama adalah tanda yang sangat negatif," kata Shane Birkel, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, dilansir Mind Body Green.

4. Bahasa tubuh menunjukkan ketidakminatan

ilustrasi pasangan yang berkonflik (pexels.com/keiraburton)

Tanda buruk dalam pernikahan bisa terlihat dari sikap tubuh yang menunjukkan kurangnya minat antar pasangan. Ketika pasangan secara konsisten menunjukkan bahasa tubuh yang menunjukkan ketidakminatan, ini bisa mengindikasikan bahwa ada masalah yang lebih dalam dalam hubungan, seperti kurangnya kedekatan emosional, kehilangan minat, atau bahkan ketidakpuasan yang mendasar.

"Jika pasangan masih saling menghadap satu sama lain secara sukarela, duduk dalam jarak yang dekat atau berbicara satu sama lain tanpa perlu diarahkan, itu bisa menunjukkan bahwa masih ada keinginan untuk berhubungan," kata Williamson.

Namun, jika pasangan menghindari kontak fisik atau mengalihkan perhatian saat pasangan sedang mengalami kesulitan, itu bisa menandakan bahwa mereka kehilangan minat atau investasi dalam hubungan mereka. Bahasa tubuh yang negatif ini dapat memengaruhi interaksi sehari-hari dan menyebabkan ketegangan yang lebih besar dalam hubungan.

5. Tidak mendukung kegiatan atau minat yang penting bagi satu sama lain

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/budgeronbach)

Dilansir Brides, menurut Dr. Carita Anderson, psikolog berlisensi, terapis seks, dan terapis pasangan, dalam hubungan jangka panjang, terlepas dari seberapa bahagianya, penting untuk terus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan pasangan. Pasangan harus memiliki waktu dan ruang untuk melakukan hal-hal yang membuat mereka merasa baik dan puas dengan diri sendiri.

Tidak mendukung minat atau kegiatan tersebut dapat menyebabkan rasa terasingkan atau tidak dihargai, yang pada gilirannya dapat merusak keintiman dan kebahagiaan dalam hubungan. Ketika ada ketidakseimbangan dalam dukungan ini, hubungan dapat menjadi kurang memuaskan bagi kedua belah pihak

6. Pasangan sering mempermalukanmu di depan umum

ilustrasi pasangan sedang berdebat (pexels.com/yankrukov)

Meskipun bercanda dan menggoda adalah hal yang normal, terus-menerus menjadi bahan olokan pasangan, terutama di depan orang lain, bisa sangat merendahkan dan memalukan. Dr. Charmain Jackman, Ph.D., seorang psikolog berlisensi, dilansir Brides, menjelaskan bahwa perilaku mengejek pasangan di depan umum bisa menyebabkan rasa malu yang mendalam dan merusak harga diri.

Ini menunjukkan kurangnya empati dari pasangan dan kecenderungan untuk menilai diri sendiri terlalu tinggi serta mengeksploitasi hubungan. Tindakan semacam ini bisa sangat merusak hubungan dan merupakan tanda perilaku narsistik yang perlu diwaspadai.

7. Pasangan mengeluh kepada orang lain

ilustrasi menghibur teman yang sedih (pexels.com/karolinagrabowska)

Dr. Jackman menekankan bahwa komunikasi adalah kunci dalam pernikahan dan penting untuk tetap terbuka satu sama lain. Jika pasangan terus-menerus mengeluhkan masalah pernikahan kepada keluarga atau teman, dan memberikan versi cerita yang bias untuk mendapatkan dukungan bisa menyebabkan masalah besar, terutama jika orang tersebut ikut campur.

Mencari pandangan dari orang lain bisa bermanfaat, tetapi mengandalkan mereka untuk menyelesaikan masalah justru bisa merugikan. Lebih baik mencari bantuan dari terapis pasangan atau keluarga yang terlatih untuk membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat.

8. Merasa dikendalikan oleh pasangan

ilustrasi pria dan wanita (pexels.com/veraarsic)

Menurut Williamson, dalam hubungan yang baik, kedua pasangan seharusnya bisa memengaruhi satu sama lain dengan aman. Ini berarti pasangan dapat membantu  melihat situasi dari sudut pandang mereka, namun kamu juga tetap memiliki kebebasan untuk memilih pendapat sendiri.

Namun jika pasangan membatasi pilihan atau memanipulasi keputusanmu, ini menunjukkan bahwa mereka tidak menganggapmu sebagai mitra setara. Itu bisa terjadi dengan cara yang jelas, seperti mengendalikan akses keuangan, memantau komunikasi pribadi, meragukan kemampuan atau menghalangi kesempatan yang kamu inginkan. Semua ini adalah tanda bahwa hubungan tidak sehat dan perlu dievaluasi lebih lanjut.

9. Adanya kekerasan, baik fisik, verbal, maupun emosional

ilustrasi pasangan berdebat (pexels.com/alexgreen)

Kekerasan dalam pernikahan mencakup berbagai bentuk seperti kekerasan fisik, emosional, dan verbal. Ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan telah menjadi tidak sehat dan beracun. Setiap bentuk kekerasan menghasilkan kerusakan yang serius, baik secara fisik, maupun emosional, dan tidak boleh diabaikan.

Pasangan yang mengalami kekerasan dalam pernikahan sering kali merasa terjebak, takut, dan merasa tidak berdaya. Kekerasan dapat merusak kepercayaan, menghancurkan harga diri, dan menyebabkan trauma yang berkelanjutan.

10. Pasangan menghina tentang seksualitas

ilustrasi couple berbicara hal yang serius (pexels.com/rdne)

Salah satu tanda pernikahan yang buruk adalah ketika pasangan menghina atau merendahkan tentang seksualitas. Menurut Dr. Anderson, setiap orang punya cerita yang berbeda dalam memahami seksualitas, termasuk bagaimana mereka belajar tentangnya dan bagaimana preferensi seksual mereka berkembang.

Namun jika pasangan kamu mengejek atau mengkritik terkait hal ini, itu adalah tanda buruk dalam hubungan. Dr. Anderson menekankan, bahwa penting bagi pasangan untuk saling memahami dan bekerja sama untuk menjaga keintiman emosional, fisik, dan seksual mereka dari waktu ke waktu, bukan saling menyalahkan atau menghakimi.

Meskipun mengenali masalah dalam hubungan bisa menjadi langkah yang menantang, namun ini juga merupakan kesempatan untuk memperbaiki dan memperkuat ikatan antar pasangan. Dengan komunikasi terbuka, kesediaan untuk beradaptasi, dan dukungan satu sama lain, pasangan dapat mengatasi tantangan dan membangun pernikahan yang lebih sehat dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us