Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Mengapa Seks Pra Nikah Sebaiknya Harus Dihindari

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Seks pranikah merupakan topik yang kerap kali menjadi perdebatan bagi banyak orang, sebab secara tidak langsung berkaitan dengan berbagai aspek, seperti moral, kesehatan, agama, hingga psikologis. Memang dalam banyak budaya dan juga ajaran agama yang ada, aktivitas seksual di luar pernikahan kerap kali dianggap sesuatu yang kurang baik, sehingga harus dihindari.

Sebetulnya ada pula alasan normatif yang mengaitkan pada berbagai dampak yang mungkin timbul akibat keputusan untuk melakukan seks sebelum menikah. Menunda aktivitas seksual sampai dengan pernikahan dapat membawa berbagai manfaat, entah itu untuk diri sendiri atau hubungan yang dijalani dengan pasangan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa alasan utama berikut ini yang mungkin bisa menjadi alasan mengapa seks pranikah sebetulnya harus dihindari.

1. Risiko adanya penyakit menular seksual

ilustrasi sedih (pexels.com/Inzmam Khan)

Salah satu bahaya terbesar yang kerap kali mengintai banyak pasangan dari aktivitas seks pranikah adalah risiko tertular penyakit menular seksual atau PMS. Penyakit tersebut meliputi HIV/AIDS, gonore, sifilis, hingga herpes yang dapat menyebar melalui adanya kontak seksual yang dilakukan dengan cara yang tidak aman.

Banyak orang yang kerap kali tidak menyadari bahwa mereka mengalami penyakit menular seksual, sebab ada beberapa penyakit yang tidak menunjukkan gejala dalam waktu yang lama. Sebetulnya tanpa perlindungan yang tepat dan pasangan yang setia, maka risiko penularan tersebut bisa semakin meningkat, sehingga hal inilah yang dapat menjadi masalah tersendiri.

2. Potensi kehamilan yang tidak direncanakan

ilustrasi kehamilan (unsplash.com/@johnlooy)

Seks pranikah tentunya akan meningkatkan resiko kehamilan yang tidak direncanakan sebelumnya, sehingga hal ini bisa saja membawa dampak yang besar terhadap kehidupan seseorang. Kehamilan di luar pernikahan kerap kali menimbulkan berbagai tekanan emosional, sosial, hingga finansial, entah itu bagi pria atau perempuan yang terlibat di dalamnya.

Anak yang terlahir dari hubungan pranikah kerap kali menghadapi tantangan tersendiri dalam hal stabilitas keluarga hingga dukungan sosial yang diperolehnya. Kehamilan yang tidak rencanakan juga bisa menimbulkan keputusan yang terburu-buru, seperti pernikahan dini atau bahkan aborsi, sehingga keduanya dapat memicu konsekuensi yang besar di kemudian hari.

3. Adanya dampak psikologis dan emosional

ilustrasi sedih (pexels.com/Pixabay)

Perlu dipahami bahwa seks bukan hanya soal fisik, namun juga melibatkan berbagai aspek psikologis dan juga emosional yang lebih mendalam. Kerap kali banyak orang yang mengalami penyesalan gangguan emosional hingga kecemasan setelah melakukan hubungan seksual pranikah.

Ikatan emosional yang terbentuk dalam aktivitas seksual tentu akan menjadi sulit apabila hubungan tersebut pada akhirnya harus berakhir. Hal ini akan menimbulkan adanya perasaan kehilangan, sakit hati, hingga depresi yang mendalam, sehingga dapat memicu adanya masalah pada emosional dan juga komitmen hubungan ke depannya.

4. Berpengaruh terhadap hubungan dan kepercayaan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Seks pranikah ternyata dapat memengaruhi kualitas hubungan jangka panjang yang dimiliki oleh pasangan. Ada beberapa pasangan yang mungkin mengalami kesulitan tersendiri dalam membangun kepercayaan setelah melakukan aktivitas seksual sebelum menikah, khususnya jika ada salah satu pihak yang justru merasa tertekan atau belum siap.

Pada beberapa kasus hubungan yang dianggap terlalu cepat masuk ke aspek fisik justru bisa menghambat perkembangan emosional hingga komunikasi sehat yang dimiliki dalam hubungan. Jika kamu menunda seks hingga menikah, maka pasangan akan memiliki kesempatan lebih besar untuk bisa membangun hubungan tersebut yang dilandaskan dalam komitmen, nilai-nilai, hingga pemahaman yang lebih mendalam.

Seks pranikah ternyata memiliki berbagai risiko tersendiri yang meliputi kesehatan, hubungan, psikologis sehingga kehidupan sosial dari seseorang. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk menunda aktivitas seksual hingga setelah menikah agar nantinya dapat menghindari berbagai konsekuensi negatif yang mungkin dialami. Pikirkan dengan bijak mengenai hubungan dan juga aktivitas seksual!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Abdi K Tresna
EditorAbdi K Tresna
Follow Us