Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Gak Perlu Bertanya Kurangmu Apa Saat Pasangan Selingkuh

ilustrasi pasangan selingkuh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menghadapi pasangan yang ketahuan selingkuh itu bukan hal yang mudah. Perasaan hancur, bingung, dan marah bercampur jadi satu, membuat kamu sulit berpikir jernih. Ada dorongan kuat untuk mencari tahu apa yang salah, bahkan sering kali muncul pertanyaan, “Kurangku apa?”–sebuah pertanyaan yang terlihat sederhana tapi sebenarnya menyakitkan diri sendiri.

Pertanyaan ini bukan hanya membuka luka baru, tapi juga bisa membuat kamu merasa semakin tidak berharga. Dalam situasi seperti ini, lebih baik kamu mengambil waktu untuk merenung daripada menuntut jawaban yang malah memperburuk keadaan.

Meskipun terlihat seperti upaya untuk mencari penyelesaian, bertanya seperti itu justru berisiko membuat kamu jatuh lebih dalam ke perasaan bersalah. Pasangan yang berselingkuh bukan berarti ada sesuatu yang kurang dari kamu.

Perilaku mereka adalah cerminan keputusan mereka sendiri, bukan cerminan kekuranganmu. Kali ini, kita akan membahas mengapa pertanyaan itu sebaiknya tidak diajukan dan bagaimana cara pandang baru bisa membantu kamu bangkit dari situasi sulit ini.

1. Selingkuh adalah pilihan, bukan akibat kekuranganmu

ilustrasi selingkuh (vecteezy.com/dao_kp20226443)

Satu hal yang perlu kamu pahami adalah bahwa perselingkuhan adalah keputusan sepihak dari pasanganmu. Itu bukan sesuatu yang terjadi karena ada kekurangan dalam dirimu. Banyak orang yang sudah melakukan segala hal terbaik untuk pasangan mereka, tapi tetap saja dikhianati. Hal ini menunjukkan bahwa selingkuh lebih berkaitan dengan kelemahan moral atau ketidakmampuan pasanganmu untuk setia, daripada kekurangan apa pun yang ada pada dirimu.

Jika kamu bertanya apa kurangmu,  secara gak sadar menyalahkan dirimu atas tindakan buruk pasangan yang berselingkuh. Padahal, kesalahan itu sepenuhnya ada pada mereka. Bukannya mendapatkan jawaban yang membuat kamu lega, kamu malah akan tenggelam dalam perasaan tidak cukup baik.

Lebih baik alihkan fokusmu pada apa yang membuat kamu tetap berharga, seperti kebaikan hati atau pencapaian yang sudah kamu raih, daripada mencari-cari kekurangan yang sebenarnya gak ada.

2. Membuka ruang untuk manipulasi emosional

ilustrasi manipulasi emosi (vecteezy.com/armmypicca)

Bertanya seperti ini juga bisa membuat kamu rentan terhadap manipulasi. Pasangan yang ketahuan selingkuh mungkin mencoba membela diri dengan alasan-alasan yang justru membuat kamu merasa lebih bersalah. Mereka mungkin akan berkata bahwa mereka berselingkuh karena merasa kurang diperhatikan, padahal alasan sebenarnya adalah ketidakmampuan mereka mengontrol diri.

Alih-alih mendapat jawaban yang jujur, kamu malah membuka peluang bagi pasanganmu untuk memutarbalikkan fakta. Ini gak hanya memperburuk situasi, tapi juga membuat kamu kehilangan kendali atas emosi dan keputusanmu sendiri.

Daripada memberi mereka ruang untuk memanipulasi, lebih baik gunakan waktumu untuk memperbaiki hubunganmu dengan dirimu sendiri. Kamu berhak untuk merasa dicintai tanpa perlu mempertanyakan nilai dirimu.

3. Memperburuk luka dan membuatmu sulit melangkah maju

ilustrasi selingkuh (vecteezy.com/p.natthapon197892)

Saat kamu mempertanyakan kekuranganmu, kamu sebenarnya sedang membuka kembali luka yang sudah ada. Rasa sakit karena dikhianati akan semakin dalam karena kamu terus-menerus menyalahkan dirimu. Bukannya menemukan solusi, kamu malah terjebak dalam siklus menyakitkan yang membuatmu sulit untuk melangkah maju.

Lebih baik fokuskan energimu pada proses penyembuhan, bukan mencari jawaban yang gak akan pernah benar-benar memuaskan. Kamu butuh waktu untuk berdamai dengan perasaanmu, bukan tambahan beban emosional.

Pikirkan langkah-langkah kecil yang bisa membuat kamu merasa lebih baik, seperti menghabiskan waktu dengan teman atau melakukan hal-hal yang kamu suka. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat pulih dan melanjutkan hidup tanpa membawa luka yang terus-menerus diperparah.

4. Menunjukkan ketergantungan emosional pada pasangan

ilustrasi selingkuh (vecteezy.com/wosunan241346)

Ketika kamu bertanya mengenai kekuranganmu itu bisa jadi tanda bahwa kamu terlalu menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan, lho. Padahal, kebahagiaan sejati berasal dari dirimu sendiri, bukan dari pengakuan atau penilaian orang lain. Bertanya seperti ini menunjukkan bahwa kamu mengukur nilai dirimu berdasarkan pandangan pasanganmu, yang jelas-jelas telah mengkhianatimu.

Belajarlah untuk membangun kepercayaan dirimu sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kamu bisa memulai dengan mengenali apa saja kelebihanmu dan apa yang membuatmu bahagia.

Ketika kamu sudah lebih percaya diri, kamu akan sadar bahwa pendapat pasanganmu gak lagi sepenting itu. Ini akan membantumu mengambil keputusan yang lebih baik untuk dirimu sendiri tanpa merasa terikat oleh opini atau perlakuan mereka.

5. Menyia-nyiakan waktumu untuk hal yang gak produktif

ilustrasi selingkuh (vecteezy.com/bestyy38105321)

Waktu yang kamu habiskan untuk mencari tahu kekuranganmu bisa digunakan untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat. Mengingat-ingat apa yang mungkin salah hanya akan membuatmu terjebak di masa lalu. Padahal, kamu butuh fokus pada masa depan dan bagaimana kamu bisa memperbaiki hidupmu.

Alih-alih memikirkan jawaban dari pertanyaan yang menyakitkan, gunakan waktumu untuk memikirkan apa langkah selanjutnya. Apakah kamu ingin memperbaiki hubungan ini, atau lebih baik mengakhirinya?

Apa pun keputusanmu, pastikan kamu melakukannya demi kebahagiaan dan kesejahteraanmu sendiri. Waktumu terlalu berharga untuk dihabiskan pada hal yang gak akan memberikan solusi.

Menghadapi pasangan yang selingkuh adalah pengalaman yang berat, tapi kamu gak harus menjadikannya lebih sulit dengan menyalahkan dirimu sendiri. Fokuslah pada dirimu sendiri, pada proses penyembuhan, dan pada bagaimana kamu bisa tumbuh lebih kuat dari pengalaman ini. Karena pada akhirnya, kebahagiaanmu adalah tanggung jawabmu sendiri bukan pasanganmu yang berselingkuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us