Dalam fase awal jatuh cinta, kita seringkali buta terhadap realitas yang lebih dalam. Perasaan menggebu membuat perbedaan—termasuk soal keyakinan—terlihat seperti hal kecil yang bisa “diurus nanti.” Tapi seiring waktu, kita akan sadar bahwa beda agama bukan sekadar perbedaan rutinitas ibadah. Ia menyangkut nilai hidup, arah masa depan, bahkan identitas batin yang paling mendasar. Dan kalau kita tidak memikirkannya sejak awal, hal itu bisa jadi bom waktu yang berdetak diam-diam di dalam hubungan.
Membahas beda agama bukan berarti kamu pesimis atau overthinking. Justru sebaliknya—ini soal tanggung jawab dan kejelasan arah. Kamu berhak tahu apakah cinta yang kamu bangun ini bisa bertumbuh dengan sehat, atau justru akan selalu penuh pertanyaan tanpa jawaban. Menunda pembicaraan ini sama saja menanam keraguan dalam-dalam, yang nanti bisa tumbuh jadi konflik besar. Berikut lima alasan kenapa hubungan beda agama harus kamu pertimbangkan sejak awal, sebelum semuanya jadi lebih rumit.