ilustrasi seorang pria (pexels.com/Daniel Xavier)
Keinginan tentu masih dapat berubah. Namun, bila sampai sekarang seseorang cenderung untuk tidak menikah, dia gak bakal tergerak mencari pasangan. Sama seperti orang yang tak mau bepergian bakal di rumah saja walaupun sedang libur panjang dan ia diajak oleh teman-temannya.
Maka dari itu, tiadanya sedikit pun aksi seseorang buat mulai mencari kenalan serta memperdalam hubungan perlu dihargai. Jika kamu menekannya untuk mencari pasangan, dirimu dipandang tak menghormati keinginannya. Walaupun ia tidak mengatakan alasannya enggan mencari jodoh, perhatikan kemungkinan dia memang ingin hidup melajang buat selamanya.
Kalaupun seseorang yang pernah menyampaikan keinginan seperti itu suatu saat nanti berubah pikiran dan mencari jodoh atau mau dijodohkan, kamu pun gak boleh mengolok-olok. Keinginan bisa secair air, tetapi dapat pula sekeras batu. Ketika seseorang menginginkan sesuatu, orang lain tak akan mudah mengubahnya.
Ada orang yang sudah mencari jodoh melalui segala cara, tetapi belum juga menemukan sosok yang cocok dengannya. Ada juga orang yang tidak pernah repot-repot mencari jodoh, tetapi ternyata dalam waktu cukup singkat dipertemukan dengan belahan jiwanya. Namun, ada pula orang yang berhasil dalam upayanya mencari jodoh.
Pengalaman terakhir dapat membuat kita menganggap bahwa usaha manusia adalah segala-galanya. Termasuk dalam hal menemukan jodoh. Hati-hati dengan keyakinan ini agar kita tidak menghakimi seseorang tak kunjung bertemu dengan jodohnya karena usahanya dalam mencari pun kurang.