5 Alasan Perselingkuhan Terjadi Meski Hubungan Sudah Bertahun-tahun

- Komunikasi mulai renggang, kedekatan ikut berkurang. Komunikasi konsisten adalah pondasi penting agar kedekatan tetap terjaga.
- Rasa bosan muncul tanpa ada penyegaran. Penting untuk saling terbuka dan menjaga dinamika hubungan tetap hidup.
- Merasa kurang dihargai oleh pasangan. Rasa tidak dihargai ini sering kali mendorong seseorang mencari validasi dari luar.
Sudah menjalin hubungan bertahun-tahun, tapi pasangan tetap bisa selingkuh? Rasanya itu adalah hal yang tidak masuk akal, tapi faktanya itu bisa terjadi. Hubungan yang sudah lama bukan berarti aman dari risiko pengkhianatan. Justru saat semuanya terasa nyaman, banyak yang jadi lengah menjaga kedekatan emosional. Fenomena ini bikin banyak orang bertanya-tanya, kenapa perselingkuhan tetap bisa terjadi meski sudah lama bersama? Nah, ini dia beberapa alasan yang sering jadi pemicunya.
1. Komunikasi mulai renggang, kedekatan ikut berkurang

Seiring berjalannya waktu, komunikasi dalam hubungan bisa berubah menjadi rutinitas semata. Percakapan yang dahulu penuh makna kini berubah menjadi sekadar bertanya kabar. Ketika seseorang merasa tidak lagi didengar atau dipahami, ia mungkin mulai mencari koneksi emosional di luar hubungan. Padahal, komunikasi yang konsisten adalah pondasi penting agar kedekatan tetap terjaga.
2. Rasa bosan muncul tanpa ada penyegaran

Rasa jenuh adalah hal yang wajar, apalagi jika hubungan sudah berjalan bertahun-tahun. Namun, jika tidak direspon dengan cara yang sehat, rasa bosan dapat menjadi pintu masuk bagi pihak ketiga. Godaan untuk mencari hal baru di luar hubungan bisa muncul, terutama jika hubungan terasa stagnan. Oleh karena itu, penting untuk saling terbuka dan berupaya menjaga dinamika hubungan tetap hidup.
3. Merasa kurang dihargai oleh pasangan

Ketika hubungan percintaan sudah berlangsung lama, perhatian kecil seperti pujian atau ucapan terima kasih bisa mulai terlupakan. Ketika seseorang merasa diabaikan, ia bisa kehilangan koneksi emosional dengan pasangannya. Rasa tidak dihargai ini sering kali mendorong seseorang mencari validasi dari luar, yang perlahan bisa berubah menjadi keterlibatan emosional dengan orang lain.
4. Masalah lama tak terselesaikan

Konflik yang dihindari atau tidak pernah benar-benar diselesaikan bisa menumpuk menjadi jarak emosional. Banyak pasangan memilih diam agar tidak memperkeruh suasana, namun sikap ini justru menyisakan luka yang terus berkembang. Saat komunikasi tidak lagi terbuka, mencari pelarian emosional di luar hubungan menjadi lebih mungkin terjadi.
5. Kurangnya pengendalian diri saat ada peluang

Tidak semua perselingkuhan terjadi karena hubungan utama bermasalah. Dalam beberapa hubungan, godaan muncul karena adanya kesempatan dan lemahnya kontrol diri. Di sinilah pentingnya integritas dan komitmen pribadi, karena menjaga kesetiaan bukan hanya soal cinta, tetapi juga kedewasaan dan tanggung jawab.
Mempertahankan hubungan bukan hanya soal waktu yang telah dilalui bersama, tetapi juga tentang usaha yang terus dilakukan setiap hari. Perselingkuhan mungkin terasa seperti pengkhianatan, namun sering kali menjadi cermin bahwa ada hal penting yang perlu dibenahi. Alih-alih mengandalkan rutinitas, setiap pasangan perlu menjaga koneksi, kejujuran, dan komitmen agar hubungan tetap sehat dan bertumbuh.