Ada banyak wajah dalam sebuah hubungan. Ada yang tampil percaya diri, ada juga yang merasa lebih kecil dibandingkan pasangannya. Istilah “inferior” memang terdengar berat, tapi kenyataannya, banyak orang diam-diam membawa perasaan itu dalam kesehariannya. Bisa jadi pasanganmu merasa dirinya kurang layak, kalah pintar, atau tak cukup menarik di sampingmu. Dan ketika rasa itu tumbuh, sering kali hubungan jadi tak seimbang—kadang penuh tarik-ulur, kadang penuh diam-diam yang melelahkan.
Pertanyaannya, bagaimana kita menyikapinya? Apakah kita harus menunggu pasangan “menyembuhkan” dirinya sendiri, atau justru ikut membantu tanpa terkesan meremehkan? Kuncinya ada di keseimbangan: kita tidak bisa menjadi “penyelamat”, tapi kita juga tak boleh jadi “hakim”. Ada cara-cara halus, pelan-pelan, yang bisa membuat hubungan terasa lebih sehat sekaligus memberi ruang bagi pasangan untuk tumbuh.