ilustrasi berkencan (pexels.com/Khoa Võ)
Ingin semakin mengenalnya luar dan dalam, termasuk juga tentang perasaannya padamu, apakah cinta akan terbalaskan atau justru bertepuk sebelah tangan? Kamu bisa menilai dari responsnya. Beranilah mengajak kencan, jika kamu dan dia sudah berkenalan, chattingan, hingga mulai sering melakukan panggilan video. Untuk tahu dia suka denganmu atau enggak, sebenarnya gampang. Kalau dia mau diajak kencan berdua, fix ada rasa tertarik di hatinya. Namun, jika dia beralasan setiap kali diajak kencan, berarti dia hanya ingin ada teman chattingan, bukan suka untuk menjadi gebetan, apalagi pasangan.
Cara-cara tadi bisa kamu praktikkan dengan mudah, kan? Kalau menyukai seseorang, dan ingin mengenalnya lebih dalam, baik dari kepribadian, kehidupan sosialnya, hingga perasaannya padamu seperti apa, itu gak ribet. Dekati, ajak mengobrol, mendengarkannya, bercanda bersama, hingga berkencan. Dari itu semua, kamu bisa menilai, apakah dia layak dan cocok untuk digebet hingga dipilih sebagai pasangan. Simpel, kan?
Tanpa perlu merasa malu, canggung, gugup untuk mengungkapkan perasaan. Tanpa takut akan penolakan. Tanpa perlu banyak pengorbanan, kamu bisa tahu dia luar dan dalam. Kalau cocok, silakan dilanjutkan. Kalau gak cocok bisa menjadi teman.
Kalau kamu kurang cocok, tapi malah sekarang dia yang mengejarmu, bijaksanalah untuk mulai mengatur jarak. Jangan dimanfaatkan, jangan juga diberi harapan kosong. Jadilah dewasa dalam setiap momen perkenalan, supaya hubungan baik bisa berjalan hingga jangka panjang. Entah sebagai teman biasa, gebetan, atau pasangan.