ilustrasi terapi (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Rasa takut ditinggal bukan sesuatu yang harus selamanya membayangi hubungan. Ada banyak cara untuk pulih, salah satunya melalui terapi. Terapi perilaku kognitif, terapi perilaku dialektis (DBT), maupun terapi fokus emosional (EFT) bisa membantu menemukan akar masalah dan melatih respon emosional yang lebih sehat.
Selain itu, penting juga untuk membangun hubungan baik dengan diri sendiri. Menumbuhkan rasa sayang pada diri, menemukan rasa memiliki di luar hubungan asmara, serta menjaga persahabatan atau hobi pribadi bisa membuat seseorang merasa lebih stabil. Dengan dukungan yang tepat, kita bisa belajar memahami pemicu ketakutan, berani menyampaikan kebutuhan dengan jujur, dan perlahan membangun keterikatan yang lebih aman. Seiring waktu, hubungan yang didasari rasa percaya akan terasa lebih ringan dan tulus dibanding hubungan yang dipenuhi rasa takut.
Rasa takut ditinggal bisa membuat cinta terasa penuh cemas dan melelahkan. Namun, memahami 5 fakta ini membantu kita melihat penyebabnya, cara ia muncul, serta langkah untuk mengatasinya. Dengan kesabaran, keberanian mengenali diri sendiri, dan dukungan yang tepat, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat, penuh rasa percaya, dan bebas dari ketakutan berlebihan. Semua orang berhak merasakan cinta yang aman dan hangat, termasuk kamu.