Pasti kamu sering dengar istilah bucin, alias budak cinta. Kata ini sering digunakan untuk menyebut seseorang yang tergila-gila pada kekasihnya, sehingga membuat orang lain di sekitar menilainya bertingkah berlebihan. Dikit-dikit bahas pacar, gak ketemu sehari bisa galaunya berhari-hari.
Namun, pernahkah kamu mencoba menebak apa sih penyebab yang membuat dia jadi bucin begitu? Bisa saja lima kemungkinan ini jadi penyebabnya. Yuk kita cek sama-sama biar gak makin penasaran.
Kemungkinan pertama adalah ini baru pertama kalinya dia punya pacar. Alias sebelumnya dia belum pernah punya mantan. Wajar sih kalau status baru ini membuat dia excited dan jatuhnya jadi berlebihan alias bucin.
Ada keinginan untuk menunjukkan pada orang di sekitarnya kalau dia gak lagi jomlo. Padahal gak semua orang peduli dan ingin tahu juga sih.
Bisa jadi sebelum pacaran dia yang mengejar kekasihnya duluan. Begitu berhasil mendapatkan hatinya, tentu akan dijaga mati-matian. Jangan sampai nih, apa yang sudah diperjuangkan susah payah pergi begitu saja.
Makanya dia sampai jadi bucin karena terlalu berupaya menyenangkan hati pasangannya. Bagus sih, tapi sepertinya gak perlu sampai memaksakan diri kok.
Wajar sih kalau tiap orang memiliki harapan untuk kekasihnya. Misalnya, ingin sang kekasih lebih perhatian dan sabar. Tapi kalau sampai punya ekspektasi yang ketinggian, lama-lama bisa bucin juga. Karena terus menerus berharap pacarnya bisa memenuhi keinginannya itu.
Sebelum terlanjur berangan-angan yang berlebihan, mending berkaca dulu. Lihat realitanya, apakah ekspektasi itu bisa diwujudkan atau tidak. Kalau memang susah, ya jangan berharap berlebihan, ya!
Bisa juga sifat bucin-nya ini dikarenakan sebelum punya pacar dia termasuk orang yang kesepian. Entah karena gak punya banyak teman atau memang ada masalah di keluarganya. Jadi setelah punya kekasih, dia merasa ada seseorang yang memperhatikannya.
Perhatian dan kasih sayang dari kekasihnya ini yang membuat dia serasa dimabuk kepayang dan jatuhnya jadi bucin. Agak berlebihan memang, tapi kalau alasannya seperti yang dikatakan di awal, kasihan juga lho.
Saking sayang dan cintanya sama pacar, seolah-olah seluruh hidupnya hanya diperuntukkan buat sang kekasih. Bahkan ketika keluarga dan teman-temannya mulai menasihati sikap bucin-nya ini, dia gak akan segan-segan melawan dengan keras.
Baginya hanya pacarnya yang mengerti, peduli dan bisa dipercaya. Jadi apa pun yang dikatakan oleh pacarnya, dia bakal nurut dan rela berkorban habis-habisan deh.
Jadi bucin memang hak setiap orang. Sayang sama pacar bukan hal yang salah, tapi gak mesti berlebihan seperti itu juga kali. Sayangi dia sewajarnya saja, toh belum tentu hubungan kalian akan berlanjut sampai ke pernikahan. Dengan mencintai sewajarnya jika nantinya putus gak akan membekaskan luka yang terlalu dalam. Setuju gak?