Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi patah hati (pexels.com/ATC Comm Photo)
ilustrasi patah hati (pexels.com/ATC Comm Photo)

Patah hati jadi hal yang wajar terjadi dalam kehidupan ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, patah hati bermakna dua hal, yaitu kecewa karena putus percintaan dan kecewa karena harapannya gagal. Dari maknanya saja, jelas patah hati merupakan kondisi ketika seseorang merasa down hingga tak berdaya. Patah hati bisa saja memengaruhi mood dan kesehatan seseorang.

Namun, meskipun wajar, kamu harus bangkit kembali setelah proses penerimaan itu, ya. Jangan buat diri kamu terus menerus larut dalam kesehatan. Nyatanya, ada banyak pembelajaran yang bisa kamu peroleh dari patah hati. Pembelajaran tersebut bahkan bisa buat kamu jadi lebih berkembang.

1.Belajar menerima

ilustrasi tangan di dada (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Iya, patah hati bisa membuat kamu belajar untuk menerima. Menerima bahwa di dunia ini, apa yang kamu harapkan tidak bisa selalu menjadi kenyataan. Menerima bahwa di dunia ini, ada hal-hal di bawah kendalimu dan ada pula hal-hal di luar kendalimu.

Perasaan dan perlakuan orang lain terhadapmu merupakan hal yang bukan berada dalam kontrolmu. Kamu tidak bisa memaksa atau mengubah orang lain sesuai kehendakmu. Namun, kamu bisa mengontrol pikiranmu sendiri untuk ikhlas dan melihat patah hati yang kamu alami dari sisi positif.

2.Belajar lebih mengenal diri sendiri

ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Daniel Xavier)

Barangkali, kamu tidak akan mengenal dirimu sendiri ketika kamu tidak mengalami patah hati. Sebab, patah hati mengajarkanmu untuk itu. Dengan patah hati, kamu jadi tahu apa yang sebenarnya kamu butuhkan. Pun apa yang sebenarnya tidak kamu butuhkan.

Cobalah evaluasi dirimu melalui patah hati yang kamu alami. Hal apa yang membuat kamu bahagia? Hal apa yang membuat kamu sedih? Apa value yang kamu punya? Apa prinsip hidup yang kamu miliki?

3.Belajar menghargai diri sendiri

ilustrasi orang tersenyum (pexels.com/Katii Bishop)

Patah hati ternyata gak selalu buruk, kok. Patah hati bisa membuat kamu belajar untuk menghargai diri sendiri, yaitu ketika kamu mengatasi patah hatimu secara sehat. Seperti melakukan journaling, menekuni minat atau hobi, melakukan perjalan ke tempat-tempat indah, melakukan perawatan, melakukan self-affirmation, dan lainnya.

Hindari untuk menghukum dirimu sendiri, ya. Kamu indah dan berharga. Kamu juga berhak untuk bahagia dan menciptakan kebahagiaanmu.

4.Fokus pada tujuan hidup

ilustrasi langkah kaki (pexels.com/Tobi)

Saat kamu menjadi pasangan seseorang, kamu mungkin sibuk dengan pasanganmu. Seperti melakukan hal-hal menyenangkan atau mengabadikan momen-momen tertentu. Nah, setelah kamu tidak lagi menjalin hubungan khusus dengannya, kamu jadi lebih bebas.

Kebebasan ini membuat kamu bisa lebih fokus pada tujuan hidupmu. Coba ingat kembali hal apa yang ingin kamu raih. Atau, kamu bisa menyusun rencana maupun target baru. Buat planning-mu dan fokus untuk merealisasikannya.

5.Belajar menetapkan boundaries

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/Thirdman)

Apakah kamu akan jadi orang yang mudah dilukai, dikecewakan, atau bahkan dimanfaatkan oleh orang lain? Apakah kamu akan jadi orang yang merasa banyak menghabiskan waktu dan tenaga terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak berguna? Dari patah hati, kamu bisa belajar untuk menetapkan boundaries atau batasan.

Dengan batasan, kamu jadi lebih bisa menjaga privasi dan harga dirimu. Memiliki batasan juga membuat kamu terhindar dari hubungan yang toksik. Sebab, batasan justru membuat kamu punya hubungan yang sehat.

Patah hati gak selalu buruk, kan. Kamu gak akan bisa sekuat dan sehebat ini kalau kamu gak patah hati. Jadi, jangan berlarut-larut dalam kesedihan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRiani Shr