Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Orang Malas Ngomong, Tak Selalu Gara-gara Kamu

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Antonio Prado)
Intinya sih...
  • Orang yang biasanya suka mengobrol mendadak diam, bisa jadi karena lelah atau masalah kesehatan
  • Pikirkan apakah sikapmu membuatnya kurang nyaman, dan berikan perhatian tanpa mendesak
  • Jangan abaikan pendapat orang lain, belajar peduli dan pertimbangkan pemikirannya dengan sungguh-sungguh

Diamnya teman atau pasangan yang memang pendiam tentu bukan hal yang aneh lagi buatmu. Akan tetapi, jika orang yang biasanya cukup suka mengobrol mendadak gak ada suaranya pasti membuatmu heran. Dia mendadak diam seharian atau setidaknya ketika bersamamu.

Kamu bisa merasa cemas, jangan-jangan ada sikapmu yang membuatnya kurang berkenan. Perubahan dari senang bicara menjadi irit omongan tentu ada penyebabnya. Namun, gak selalu karena kesalahanmu. Kadang dirimu perlu mencoba mencairkan suasana, tetapi ada saatnya juga lebih bijak untuk membiarkannya saja.

Bila orang yang lagi enggan bicara dipancing terus dengan obrolan malah bisa sebal dan merasa terganggu. Akan tetapi, setidaknya kamu punya gambaran penyebab seseorang berubah menjadi lebih pendiam. Yuk, cari tahu kapan kamu perlu berintrospeksi dan memperbaiki diri atau menunggunya pulih dengan sendirinya.

1. Lagi capek dan kurang fit

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Angelina Lobanova)

Orang yang sedang lebih lelah dari biasanya akan merasa tubuhnya gak enak. Energinya menipis sehingga tak hanya gerakannya yang berkurang, melainkan juga perkataannya. Ini merupakan hal yang wajar dan dirimu tidak perlu menduga-duga adanya sikap atau ucapanmu padanya yang keliru.

Kelelahan yang sampai mengurangi ketertarikannya buat mengobrol akan tampak pada parasnya. Ia terlihat lebih pucat dari biasanya dan tidak bertenaga. Bahkan dia menunjukkan gejala yang lebih jelas dari suatu gangguan kesehatan, seperti bersin-bersin atau pilek.

Walaupun sudah terlihat bahwa ia kurang sehat, dirimu bisa menanyakan keadaannya sebagai bentuk kepedulian. Sekalipun lagi malas bercakap-cakap, dia akan cukup senang karena diperhatikan. Barangkali juga ada sedikit bantuan yang dapat kamu berikan, seperti mengantarnya pulang. Biarkan dia irit bicara dulu jika itu membantunya dalam mengistirahatkan diri.

2. Ada masalah yang menyita pikirannya

ilustrasi seorang pria (pexels.com/Bùi Thanh Đại)

Kalau persoalan yang dihadapi belum terlalu besar, sebagian orang masih bisa pura-pura gak ada apa-apa. Pribadi yang ceria tetap terlihat seperti biasanya. Bahkan lebih ceria karena dia ingin menyembunyikan masalahnya. Namun, persoalan yang benar-benar serius bakal mengurangi bahkan melenyapkan keinginannya untuk berbincang.

Pikirannya sukar beralih ke hal-hal di luar masalahnya. Ia masih berusaha keras mencari solusi dari persoalan tersebut. Segala hal yang gak berkaitan dengan kemungkinan ditemukannya jalan keluar menjadi tidak menarik baginya. Belum lagi, masalah itu juga menimbulkan gejolak emosi yang negatif.

Seperti rasa sedih yang kuat sehingga hasrat bicara makin turun. Atau justru kemarahan yang dikhawatirkannya mudah meledak pada orang yang tak tepat begitu ia membuka mulut. Jika kemarin-kemarin hubungan kalian baik-baik saja, berarti masalahnya tidak berkaitan denganmu. Kamu gak perlu overthinking, ya.

3. Merasa tidak didengarkan

ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Walls.io)

Tapi kamu juga harus bisa berintrospeksi sebab boleh jadi diamnya seseorang berawal dari kekecewaannya padamu. Ia merasa saban mengatakan sesuatu seperti tidak digubris. Misalnya, teman satu tim yang pendapatnya gak pernah ikut dipertimbangkan apalagi dijadikan acuan.

Atau, pasangan yang kesal lantaran dirimu mengabaikan setiap saran serta rasa keberatannya tentang sesuatu. Sering dicueki begini bikin orang malas kembali berbicara. Sudah terbayang dengan jelas di benaknya tentang reaksi yang akan diperolehnya kembali. Daripada tambah sakit hati, ia memilih diam saja.

Pikirkan apakah kamu telah bersikap kurang baik pada seseorang. Dirimu mungkin terlalu keras kepala dan percaya diri dengan pemikiran pribadi sampai mengabaikan suara orang di sekitarmu. Padahal, masalahnya menyangkut kalian semua. Jika kamu kerap begitu, mulailah belajar peduli dengan pendapat orang lain. 

Jangan lagi mengabaikan perkataan siapa pun seakan-akan itu tidak penting. Bahkan jadilah yang pertama menanyakan pemikirannya dan sungguh-sungguh mempertimbangkannya. Ini akan membuat teman yang sudah malas bicara denganmu merasa terkejut secara positif dan kembali mau berbicara.

4. Menganggapmu sebagai orang yang sulit

ilustrasi bekerja (pexels.com/Jsme MILA)

Selain suka mengabaikan omongan orang, keengganan seseorang untuk berbicara denganmu barangkali lantaran karaktermu dianggap sulit. Kamu memang tidak suka mengabaikan perkataan orang lain. Akan tetapi, dirimu terlalu gampang emosi ketika mendengarkan siapa pun bicara.

Hal-hal sepele menjadi terus menimbulkan kesalahpahaman. Padahal kalau dirimu telah emosi, masalah dapat melebar ke mana-mana dan konflik di antara kalian kian tajam. Orang yang kini berubah menjadi lebih pendiam ketika bersamamu saja cuma ingin menghindari perkara-perkara yang gak penting.

Meski bagimu reaksimu kemarin-kemarin amat wajar, orang lain capek menghadapi watakmu yang sulit. Ketika kamu membaca ini, jangan emosi lagi. Renungkan baik-baik apakah lebih dari satu orang telah menyebutmu sebagai orang yang sulit. Bila ya, kamu perlu memperbaiki diri dan caramu berinteraksi dengan orang lain.

5. Harus jaga rahasia

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Min An)

Apa pun sesuatu yang dirahasiakannya, berpantang banyak bicara menjadi hal penting guna menghindari keceplosan. Apalagi kalau rahasianya berkaitan denganmu, tentu ia makin menahan diri ketika bersamamu. Tapi ini jangan dijadikan alasan buatmu serta-merta mencecar orang yang lagi lebih diam dari biasanya.

Bila pun benar ia menyembunyikan rahasia yang berkaitan denganmu, biarlah itu menjadi urusannya sendiri. Kamu hidup tenang saja sepanjang sudah memastikan tidak melakukan hal-hal buruk. Sebab mengetahui rahasianya belum tentu akan berakibat baik untukmu.

Contohnya, ia menyimpan pengetahuan kalau namamu termasuk dalam daftar karyawan yang berpeluang dirumahkan. Jika dirimu tahu saat ini juga, boleh jadi semangat kerjamu langsung drop atau kamu berbuat hal-hal yang melawan segala aturan kantor sebagai aksi protes. Justru tindakan begini yang bikin perusahaan kian yakin untuk merumahkanmu. Padahal bila dirimu gak tahu soal rahasia itu dan tetap bekerja seperti biasa, nasibmu mungkin lebih baik.

Perubahan sikap seseorang dari suka bicara menjadi lebih pendiam memang menimbulkan tanda tanya. Tunjukkan kepedulianmu secukupnya saja supaya tidak berlebihan dan malah mengusiknya. Jika kamu telah bertanya apakah ada yang gak beres dan ia bilang semuanya baik-baik saja, gak usah mendesaknya. Barangkali ia sedang berusaha menenangkan diri dengan mengurangi kata-kata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us