Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan serial Euphoria (dok. HBO/Euphoria)
cuplikan serial Euphoria (dok. HBO/Euphoria)

Hasil penelitian menemukan bahwa ketika orang sedang jatuh cinta, otak dibanjiri oleh zat-zat kimia yang membuatnya seakan di puncak dunia. Tidak heran apabila segalanya terasa begitu menyenangkan. Namun, perasaan hangat tersebut terkadang dapat membutakan kita terhadap red flag dalam suatu hubungan.

Bisa saja beberapa sifat dan perilaku kita menunjukkan tanda hubungan toksik tanpa disadari. Yuk, coba introspeksi. Jika perilaku red flag ini tercermin dalam diri, gak ada salahnya untuk segera berubah agar hubungan tidak semakin toksik. 

1. Kamu terlalu terbutakan oleh cinta

cuplikan film After Ever Happy (dok. CalMaple/After Ever Happy)

Ada kalanya cinta seperti narkoba yang menimbulkan kecanduan. Terkadang cinta juga bisa membutakan penilaianmu terhadap orang lain. Ketika sedang berada di sekitar orang yang kita suka, kita sering kali merasakan gejala fisik seperti wajah memerah sampai detak jantung yang berdetak cepat.

Namun, perasaan tersebut nyatanya dapat menipu jika kamu terlalu terbuai di dalamnya. Apalagi sampai dibutakan oleh cinta sehingga mengabaikan tanda bahaya yang tampak di depan mata. Bisa jadi kita terlalu terikat dengan perasaan baik yang diciptakan orang baru tersebut. Pastikan sadari hal ini sebelum menjadi obsesi yang tak sehat. 

2. Kamu mengabaikan perilaku pasangan yang menunjukkan red flag

cuplikan film The Gabby Petito Story (dok. Lifetime/The Gabby Petito Story)

Ada beberapa perilaku yang seharusnya dihindari oleh semua orang ketika melihatnya pada sosok pasangan. Hal ini termasuk perilaku terlalu cemburu atau posesif. Begitu juga seseorang dengan riwayat kriminal, terutama kekerasan dalam rumah tangga atau melukai orang lain. Banyak dari kualitas tersebut dapat menimbulkan masalah dan bahkan menjadi indikator masalah kesehatan mental.

Pilihanmu perlu dipertanyakan apabila bersedia mengabaikan hal-hal di atas untuk berada dalam suatu hubungan. Apabila kamu tidak memedulikan tindakan serius seperti di atas, artinya kamu sama-sama menunjukkan perilaku red flag.

3. Menolak belajar dari hubungan masa lalu

cuplikan film Through My Window (dok. Netflix/Through My Window)

Dalam menjalin hubungan, sangat penting untuk belajar dari masa lalu. Tentu kamu tidak ingin mengulang kesalahan yang sama bukan? Apabila hubunganmu gagal karena pernah memiliki pasangan yang posesif, berarti kamu harus menghindari seseorang yang menunjukkan perilaku serupa di masa depan.

Jika kamu kekeuh ingin bersama orang yang tidak pernah membiarkanmu bebas, artinya kamu menolak belajar dari hubungan masa lalu. Padahal mungkin kamu lebih membutuhkan sosok pasangan yang penyayang dan penuh perhatian tetapi tidak pernah menuntutmu ini dan itu. 

4. Merasa puas dengan orang yang kurang berjuang

cuplikan film Through My Window (dok. Netflix/Through My Window)

Pola pikir “settle for less” sering dialami oleh orang-orang yang merasa insecure terhadap dirinya sendiri. Mereka menganggap dirinya tidak layak untuk pilih-pilih soal pasangan. Alhasil, mereka akan menerima siapa saja meskipun mereka tidak melakukan banyak usaha dalam hubungan.

Pola pikir seperti ini dapat membuatmu mudah untuk mengabaikan red flag. Kamu akan merasa puas asalkan dicintai meskipun itu tidak sehat. Padahal, sebenarnya kamu layak untuk mendapatkan sosok yang jauh lebih baik. Kamu tidak harus bersama orang yang minim effort terhadap hubungannya sendiri.

5. Mengabaikan ketidaknyamanan dalam hubungan

cuplikan film Love, Rosie (dok. Lionsgate/Love, Rosie)

Jika kamu bingung apakah pasanganmu cocok untukmu atau tidak, sebenarnya dirimu tahu kebenarannya. Coba tanyakan pada dirimu apakah hubungan ini tepat atau tidak. Apakah kamu merasa percaya diri atau malah merasa takut? Perhatikan apakah hubungmu tersebut membuatmu merasa nyaman.

Hindari mempertahankan sesuatu yang membuat dirimu sendiri kurang nyaman. Tidak ada salahnya untuk mengakhiri suatu hubungan. Kamu tidak perlu takut akan sulit mendapatkan sosok pengganti dirinya. Dari pada harus merasa tidak nyaman setiap waktu saat bersama pasangan sendiri.

Terkadang memang kita tanpa sadar mengabaikan red flag pada diri sendiri karena terlalu fokus pada orang lain. Ada kalanya kamu berusaha untuk memperbaiki diri apabila menemukan kelima tanda di atas, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEmma Kaes