Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan dalam masalah (unsplash.com/Mei-Ling Mirow)

Meski break dalam hubungan asmara dapat pula berujung dengan keputusan untuk berpisah, hal ini bukanlah sesuatu yang pasti. Pun perlu digarisbawahi bahwa break gak sama dengan ghosting, ya!

Dalam ghosting, salah satu dari kalian tiba-tiba menghilang sehingga membuat status hubungan kalian gak jelas. Akan tetapi, break biasanya menjadi kesepakatan bersama.

Status kalian masih sepasang kekasih. Kalian cuma mengurangi frekuensi pertemuan, komunikasi, atau ritual-ritual lain dalam hubungan seperti mengapeli dan diapeli, serta merayakan hari-hari istimewa bersama.

Break juga bukan sesuatu yang wajib ada dalam hubungan. Hanya saja, kalau lima hal ini terjadi dalam hubungan kalian, mungkin hal ini dapat menjadi solusinya.

1. Orangtua menentang keras hubungan kalian

ilustrasi dimarahi orangtua (pexels.com/RODNAE Productions)

Jika orangtua hanya meminta kalian untuk tak tergesa-gesa menikah atau bertunangan, tentu kalian tak perlu pakai acara break segala. Nanti malah merenggangkan hubungan kalian dan kesannya drama banget.

Namun bila hubungan kalian ditentang keras oleh orangtua, tetap menjalani hubungan seperti biasanya akan membuat mereka makin murka. Jadi, untuk mengurangi ketegangan di rumah, kalian perlu break dulu.

Gunakan momen break ini dengan sebaik mungkin. Jalin komunikasi tanpa emosi dengan orangtua untuk memahami alasan di balik ketidaksetujuan mereka. Jelaskan pula alasanmu mencintai pacarmu dan sisi-sisi baiknya. Semoga mereka menjadi luluh dan merestui.

2. Sama-sama ada yang harus diprioritaskan saat ini

Editorial Team

Tonton lebih seru di