5 Taktik Jitu Menghadapi Pasangan yang Emosinya Gak Stabil

Menjalin hubungan memang tak akan ada habisnya. Hubungan bukan hanya persoalan cinta, tetapi lebih dari itu. Dibutuhkan rasa memahami, kesabaran dan berbagai teknik dalam menjalani sebuah hubungan.
"Berada bersama orang yang reaktif secara emosional dapat membuat Anda merasa lelah karena mengalami intensitas emosional mereka atau berjalan di atas kulit telur mencoba menghindari konflik sebanyak mungkin," ujar Michelle Henderson, seorang konselor kesehatan mental berlisensi yang berspesialisasi dalam masalah hubungan, dikutip Bustle.
Apalagi, saat memiliki pasangan yang unstable emotional pun menjadi suatu tantangan tersendiri. Tentu saja dalam menghadapi pasangan seperti itu, dibutuhkan cara-cara khusus. Berikut ini beberapa cara yang bisa ditempuh.
1. Saling memahami pola hubungan

Saling memahami merupakan kunci utama dari setiap hubungan. Apalagi jika menghadapi seseorang yang karakternya sangat berbeda dengan kita.
Pola suatu hubungan akan tercipta seiring berjalannya waktu. Bagaimana dirimu kala memiliki masalah, begitupun dia sebaliknya. Apakah kalian sebagai pasangan sudah sama-sama memahami keterbatasan masing-masing?
Hal yang sama diungkapkan oleh Meredith Prescott, seorang psikoterapis berbasis di New York City yang berspesialisasi dalam hubungan. Prikoterapis ini merekomendasikan untuk saling memahami antara diri sendiri dengan diri pasangan.
"Jika pola ini berlanjut untuk waktu yang lama, ini dapat menyebabkan hubungan yang sangat tidak sehat dan/atau putusnya hubungan," kata Meredith Prescott, dikutip Bustle.
"Kedua belah pihak harus memahami bagaimana dinamika ini tercipta dan bagaimana kedua mitra dapat saling merespons dengan lebih efektif," lanjutnya.
2. Diam sejenak sebelum meresponnya

Mental gak stabil yang dimiliki seseorang bukan karena keinginanmu, bukan berarti juga kesalahanmu. Banyak bersabarlah ketika menemukan pasangan sedang kacau akibat perasaannya.
Terlebih saat dia sibuk berbicara segala hal. Meski itu kadang mengundang juga emosionalmu, tapi di sinilah peranmu sebagai pasangan sangat berarti. Jika kamu tidak ingin memperkeruhnya, tarik napas perlahan sebelum menjawab apa pun yang ia katakan.
"Perhatikan kebenaran yang Anda rasakan di dalam diri Anda sebelum merespons dan cobalah untuk tidak tertarik pada reaktivitas mereka," kata Scott-Hudson, seorang psikoterapis berlisensi yang berspesialisasi dalam hubungan, dikutip Bustle.
3. Jelaskan kepada pasangan dampak dari perilakunya

Menghadapi pasangan yang memiliki emosi yang gak stabil sangat menguras tenaga. Tidak hanya lelah fisik, tetapi mental juga ikut dikorbankan.
Pasangan yang unstable emotional cukup sulit diketahui keinginannya. Kamu pun dituntut untuk banyak bersabar.
Tentu dong kamu gak ingin situasi demikian berlaku terus menerus. Kamu juga harus mementingkan dirimu sendiri. Oleh karenanya Danielle Bayard Jackson, seorang pelatih perempuan bersertifikat yang berspesialisasi dalam hubungan dan komunikasi merekomendasikan untuk secara jujur mengungkapkan dampak dari perilaku ketidakstabilan emosi.
Perlu diperhatikan ketika berbicara dengannya, usahakan jangan sampai memancing emosinya. Maka, sampaikanlah secara halus.
"Jika Anda menunjukkan bahwa mereka bereaksi berlebihan, responsnya kemungkinan besar akan defensif," kata Danielle Bayard Jackson, dikutip Bustle.
"Tetapi jika, sebaliknya, Anda fokus pada dampak dari reaksi mereka, Anda akan membuat orang tersebut merenungkan apa yang terjadi tanpa mereka terlibat secara emosional," lanjutnya.
4. Beri tahu jika kamu juga memiliki batasan untuk menghadapinya

Kamu mungkin sudah familiar dengan istilah 'semua orang memiliki batas kesabarannya masing-masing'. Hal ini memang benar, meski orang itu sabar sekalipun, suatu saat kesabarannya pula dapat terkuras habis ketika tidak ada orang yang mengerti keadaannya.
Begitulah yang juga terjadi padamu. Menghadapi pasangan yang emosinya gak stabil memang cukup melelahkan. Tanamkan dalam dirimu jika kamu juga berhak batasan menghadapi dirinya.
Jika kamu justru mengabaikan diri sendiri, yang bisa kamu yang terbawa negative vibes setiap saat. Oleh karenanya, aturlah dalam dirimu sebuah batasan toleransi yang bisa kamu terima.
"Mudah untuk menghindari memberi tahu mereka bagaimana perasaan Anda yang sebenarnya karena Anda tidak ingin memperburuk keadaan, tetapi ini dapat merusak kesehatan mental Anda untuk menyimpan begitu banyak hal di dalam," jelas Michelle Henderson, seorang konselor kesehatan mental berlisensi yang berspesialisasi dalam masalah hubungan, dikutip Bustle.
5. Jika tak ada perubahan, jangan takut untuk mengambil masa break up

Jika kondisi emosional pasanganmu justru semakin menjadi-jadi, hal penting yang perlu kamu pertimbangkan adalah tidak perlu membalasnya saat itu juga. Membalas mereka bisa menjadikan situasi semakin keruh.
Lantas, solusi yang ditawarkan adalah break up. Istilah break up kerap diartikan sebagai masa-masa istirahat dari segala bentuk dinamika yang terjadi antaramu dengannya.
Kuatkan diri untuk tidak berinteraksi dalam beberapa saat ke depannya. Bisa saja, dalam masa ini, dirinya bisa sadar dan memahami kondisimu juga.
Pasangan yang emosi tidak stabil memang menjadi pekerjaan yang cukup berat dalam sebuah hubungan. Pembawaannya yang mudah tersinggung, marah bahkan mengamuk menjadikan kita juga was-was berada di dekatnya.
Meski demikian, lima langkah di atas dapat menjadi referensimu untuk menghadapi pasangan dengan emosi yang gak stabil. Jangan lupa terapkan, ya!