Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita bersedih (pexels.com/Darina Belonogova)

Banyak orang yang masih terjebak mengenang masa lalu walaupun sudah lama keluar dari hubungan tersebut. Hal itu sebenarnya wajar saja jika hubungan tersebut baru saja berakhir. Karena tentunya proses move on tiap orang gak sama dan tidak selalu bisa cepat dalam hitungan hari atau minggu. Namun, akan bisa merugikan apabila kamu masih terus saja stuck mengenang hubungan yang telah usai.

Yuk, cek lima tanda kalau kamu masih terus mengenang hubungan lamamu berikut ini. Supaya kamu lekas mencari jalan terbaik agar bisa sepenuhnya melangkah ke depan.

1. Kamu masih sering membahasnya ke teman-temanmu

ilustrasi menghibur sahabat (pexels.com/Armin Rimoldi)

Rasanya kamu gak bisa berhenti membicarakan topik yang berkaitan dengan mantanmu teresebut. Sehingga teman-temanmu merasa kalau kamu terbilang cukup sering membahasnya. Baik obrolan yang berisi keluhanmu kepadanya atau sengaja menjelek-jelekkan namanya karena kamu masih kesal.

Terus membahasnya hanya membuat luka di hatimu tak kunjung mengering. Karena mau gak mau ketika kamu membahasnya, maka ingatan atau memori tentang dia saat kalian dulu bersama akan terputar kembali.

2. Kebiasaan stalking media sosial mantan yang tak kunjung berkurang

ilustrasi pria memegang hp (pexels.com/cuttonbro studio)

Salah satu kebiasaan buruk yang cuma bikin kamu lama move on adalah stalking akun media sosial mantan. Apalagi kamu sampai harus membuat banyak akun palsu hanya untuk memantau keseharian dan hal apa saja yang dia unggah. Kebiasaan stalking juga cuma bisa memperlambatmu dalam melangkah ke depan.

Karena kamu akan terjebak rasa penasaran setiap harinya, sehingga kebiasaan tersebut bukannya berkurang malah kian bertambah. Jika sudah begitu, kamu akan semakin sulit mengendalikan kebiasaan itu dan akhirnya cuma bikin suasana hatimu gak menentu.

3. Marah atau cemburu saat tahu mantan punya hubungan baru lagi

ilustrasi pria memendam emosi negatif (pexels.com/Craig Adderley)

Saat kamu tahu mantanmu telah bersama seseorang yang baru, kamu gak bisa membendung rasa marah ataupun cemburu. Itu juga merupakan arti atau tanda kalau kamu masih terjebak memikirkan hubungan masa lalu. Kamu berhak mempunyai emosi seperti demikian, namun jika sudah sering kamu rasakan maka tandanya kamu harus segera cari cara untuk meredamnya.

Walaupun kamu masih ada perasaan sayang padanya, jika memang kalian sudah tak lagi bersama memang alangkah baiknya mencoba move on pelan-pelan. Sehingga kamu gak harus banyak menghabiskan waktu dan energimu.

4. Masih punya perasaan dendam dan benci pada mantan

ilustrasi wanita memendam emosi negatif (pexels.com/cottonbro)

Karena punya masa lalu yang gak menyenangkan bersama mantan saat masih bersama, kamu pun punya perasaan negatif yang masih tertanam dalam hati. Rasanya kamu sangat dendam dan benci kepadanya, sehingga di dalam pikiranmu tak bisa lepas peristiwa atau kenangan yang berkaitan dengannya.

Perasaan dendam ataupun benci tersebut bisa membuatmu semakin jauh dari kata move on. Karena kamu secara gak sadar memaksa dirimu untuk gak memaafkan diri sendiri dan orang lain.

5. Menjalin hubungan baru hanya demi pelampiasan semata

ilustrasi pasangan (pexels.com/Arina Krasnikova)

Sebenarnya sah-sah saja kamu ingin mencoba menjalin hubungan yang baru untuk melepas kesendirianmu. Namun, pastikan kalau niatmu benar dan tulus dan bukan karena masih terjebak mengenang hubungan yang dulu-dulu.

Sehingga tanpa disadari ataupun sadar, kamu justru cuma menjadikan orang baru tersebut pelampiasanmu semata. Kamu cuma ingin mengisi kekosongan hati atau hanya ingin menunjukkan kalau kamu memang sudah move on walau nyatanya belum. 

Sudah waktunya untuk belajar mengikhlaskan dan move on dengan cara yang tepat. Stuck di masa lalu hanya membuat dirimu terpuruk dan gak bisa mengembangkan diri secara maksimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team