Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/drobotdean)

Intinya sih...

  • INFJ punya standar tinggi dalam hubungan, sering overthinking soal kesesuaian pasangan dan takut mengecewakan.

  • INTJ suka merencanakan detail pernikahan, tapi justru bikin mereka anxiety karena takut kehilangan kontrol dan ekspektasi sosial.

  • INFP khawatir harus mengorbankan jati diri dalam pernikahan, takut dinamika hubungan berubah, dan pressure memenuhi ekspektasi tradisional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernikahan memang jadi salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Buat sebagian orang, memikirkan soal menikah bisa bikin deg-degan campur excited. Tapi buat beberapa tipe kepribadian MBTI, topik pernikahan bisa jadi sumber kecemasan yang luar biasa.

Mulai dari takut salah pilih pasangan, khawatir gak bisa memenuhi ekspektasi, sampai overthinking soal masa depan yang belum pasti. Kalau kamu merasa super anxiety tiap kali bahas pernikahan, mungkin tipe MBTI-mu ada di daftar ini. Yuk, cek lima tipe MBTI yang paling sering overthinking soal pernikahan!

1. INFJ

Ilustrasi pasangan INFJ (freepik.com/yanalya)

INFJ dikenal sebagai idealis yang punya standar tinggi dalam hubungan. Mereka gak cuma cari pasangan biasa, tapi seseorang yang benar-benar bisa nyambung di level emosional dan spiritual. Masalahnya, standar yang terlalu tinggi ini sering bikin mereka anxiety.

Setiap kali mau melangkah serius, INFJ bakal mikir ribuan skenario. "Bagaimana kalau dia bukan orang yang tepat?" atau "Gimana kalau ada orang lain yang lebih cocok di luar sana?" Belum lagi mereka sering takut mengecewakan pasangan atau keluarga. Alhasil, daripada enjoy dengan prosesnya, INFJ malah terjebak dalam overthinking yang gak ada habisnya.

2. INTJ

Ilustrasi pasangan INTJ (freepik.com/freepik)

Kalau ada tipe yang bisa bikin spreadsheet lengkap soal pernikahan, itu pasti INTJ. Mereka terbiasa merencanakan segala sesuatu dengan detail, termasuk urusan pernikahan. Sayangnya, kebiasaan over-analyze ini justru bikin mereka makin anxiety.

INTJ bakal mikirin segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Mulai dari kompatibilitas jangka panjang, stabilitas finansial, sampai bagaimana pernikahan bakal mempengaruhi karir mereka. Mereka takut kehilangan kontrol atas hidup mereka sendiri. Ditambah lagi, INTJ sering merasa tertekan dengan ekspektasi sosial soal pernikahan yang gak sesuai dengan value mereka.

3. INFP

Ilustrasi pasangan INFP (freepik.com/freepik)

INFP punya dunia internal yang kaya dan sangat menghargai kebebasan personal mereka. Makanya, ide tentang pernikahan sering bikin mereka anxiety karena takut harus mengorbankan jati diri demi menyesuaikan dengan pasangan.

Mereka overthinking soal gimana caranya tetap jadi diri sendiri dalam pernikahan. INFP juga sering khawatir kalau pernikahan bakal mengubah dinamika hubungan yang sudah indah. Belum lagi pressure untuk memenuhi ekspektasi tradisional pernikahan yang mungkin gak sesuai dengan nilai-nilai personal mereka. Semua kekhawatiran ini bisa bikin INFP stuck dalam kebimbangan yang berkepanjangan.

4. ISFJ

Ilustrasi pasangan ISFJ (freepik.com/wayhomestudio)

Sebagai tipe yang people-pleaser, ISFJ sering merasa tertekan dengan tanggung jawab yang datang bersama pernikahan. Mereka gak cuma mikirin kebahagiaan pasangan, tapi juga keluarga besar, mertua, bahkan ekspektasi masyarakat.

ISFJ bakal overthinking soal segala detail, dari gimana cara jadi istri atau suami yang baik, sampai bagaimana menyeimbangkan kebutuhan semua orang. Mereka takut mengecewakan atau menyakiti perasaan siapa pun. Ditambah lagi, ISFJ sering mengorbankan kebutuhan sendiri demi orang lain, yang justru bikin mereka makin anxiety soal komitmen seumur hidup ini.

5. INTP

Ilustrasi pasangan INTP (freepik.com/freepik)

INTP punya cara pandang unik soal pernikahan. Mereka sering mempertanyakan kenapa harus ada institusi formal untuk membuktikan cinta. Kebiasaan menganalisis segala sesuatu secara logis ini malah bikin mereka makin anxiety.

Mereka bakal mikir soal statistik perceraian, implikasi legal pernikahan, sampai mempertanyakan apakah manusia memang dirancang untuk monogami seumur hidup. INTP juga takut kehilangan waktu me-time yang mereka butuhkan untuk eksplorasi intelektual. Semua pertanyaan filosofis dan logis ini bisa bikin INTP terjebak dalam analysis paralysis yang bikin mereka gak bisa mengambil keputusan.

Kalau kamu termasuk salah satu tipe di atas, ingat bahwa anxiety soal pernikahan itu wajar. Setiap orang punya kekhawatiran masing-masing soal komitmen sebesar ini. Yang penting, jangan biarkan overthinking menghalangimu dari kebahagiaan. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team