Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saling mendengarkan (pexels.com/Mehrad Vosoughi)

Menjadi pendengar yang baik terhadap keluhan pasangan gak cuma tentang apa yang diucapkan. Kamu juga perlu memahami perasaannya dari setiap kalimat yang terucap. Ini kunci memperkuat hubungan cinta biar awet bahagia.

Ketika bersedia terbuka dan memberikan kesempatan untuknya mengeluarkan ganjalan di hati, kamu bisa lebih mengerti dan tahu bagaimana nantinya akan bersikap agar hubungan selamat.

Kalau memang masih mau bertahan, jangan hanya banyak bicara tentangmu saja. Dengarkanlah dia juga. Berikut lima tips mendengarkan keluhan pasangan sebagai peluang untuk kalian tumbuh bersama.

1.Simak dengan baik, jaga kontak mata dan validasi perasaannya

ilustrasi menyimak curhatan pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Aktiflah mendengarkan dan hadirlah sepenuhnya dalam obrolan. Singkirkan segala distraksi supaya fokusmu hanya padanya. Terlibatlah juga secara emosional, apalagi sedang mendiskusikan masa depan hubungan.

Apa yang dia katakan, sekalipun terdengar mengeluh tentangmu, jangan marah dulu. Renungkan lagi, jika nyatanya ada kesalahan, akui dan minta maaf. Validasi perasaannya untuk memperkuat rasa saling percaya dan lebih nyaman untuknya terbuka. Ini kesempatanmu untuk memperbaiki diri dengan mencari jalan tengah terbaiknya.

2.Terima keluhannya dengan sikap bijaksana

ilustrasi suasana damai dalam sebuah percakapan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hindari menyangkal hingga berbalik menyalahkannya. Dengarkan dulu perkataannya, coba terima sebagai masukan positif supaya hubungan kembali bahagia. Bersikap kurang bijak hanya menciptakan ketegangan yang ujungnya malah berdebat gak sehat.

Rilekskan diri, hindari interupsi ketika dia masih berbicara supaya lebih paham maksud sebenarnya. Coba lihat situasi dari posisinya, mungkin saja memang selama ini tanpa disadari kamu melakukan kekeliruan yang menyakiti hatinya.

3.Evaluasi lagi keluhannya

ilustrasi menatap (pexels.com/Juan Vargas)

Setelah menyamakan persepsi tentang keluhannya, coba evaluasi lagi. Jika ada benarnya, tanyakan apa yang membuatnya senang dalam membina hubungan. Kalau masih mengganjal atau butuh penjelasan lagi, jangan takut memintanya memperjelas.

Sampaikan bahwa kamu menerima dan akan mencoba memahami untuk menemukan solusi terbaik. Ini akan membantu kalian menemukan sumber persoalan dan dapat solusi yang efektif. Keluhan yang ditanggapi dengan kebijaksanaan, pada akhirnya jadi peluang berkembang, bukan sebaliknya menjadi sumber konflik baru.

4.Bekerja samalah menyelesaikan persoalannya

ilustrasi berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam hubungan (pexels.com/Katerina Holmes)

Pasangan yang sudah bersedia terbuka menyampaikan apa yang dirasa, meski mengeluhkan tentang sikapmu, bisa jadi sinyal baik menyelamatkan hubungan. Maka, tak perlu melihat ini sebagai kritik, anggaplah sebagai kesempatan saling mengenal lagi dan mempelajari hari-hari bersama yang telah dilalui.

Bekerja samalah menemukan solusi persoalannya. Capai kesepakatan yang menguntungkan dua pihak. Berikan ide dari perspektifmu dan dia, pertimbangkan bersama yang terbaik untuk ke depannya.

Selanjutnya, tetapkan strategi dan langkah-langkahnya, bagilah peran secara seimbang, ya. Dengan berkolaborasi apik, masalah pun selesai tuntas baik-baik. Kalian semakin berkomitmen menjaga relasi dan terus mengembangkan kualitasnya.

5.Jaga selalu komunikasi agar terbuka dan dewasa seperti ini

ilustrasi menjalani komunikasi terbuka bersama pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kalau sudah lega telah menyampaikan apa yang kalian rasa atas satu sama lain, dan juga telah mencari akar masalah hingga solusi, berjanji dan tepatilah untuk menjaga komunikasinya. Pertahankan pola yang terbuka dan diiringi kedewasaan. Kalian akan saling nyaman untuk rutin berbagi perasaan, dan berinteraksi menyenangkan.

Kalaupun sempat mengalami bosan, tak lagi saling menyalahkan hingga mencari pelarian, ketika komunikasinya berjalan baik. Penyebab munculnya keluhan-keluhan gak selalu salah pasangan atau salahmu, bisa juga karena komunikasinya terhambat, sehingga ketidaknyamanan yang semula sebagian kecil perlahan membesar.

Luangkan waktu untuk ngobrol mendalam, bebaskan dia menyampaikan apa yang memang ingin diungkapkan padamu. Kalaupun, ternyata ada selipan keluhan atas perilakumu, jangan dulu tersinggung hingga hilang mood. Dengarkan dan simak dengan cermat, asal gak setiap saat mengeluh secara berlebihan, ini masih wajar dan justru bisa jadi peluang kalian saling tumbuh dan berkembang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team