Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan kekasih sedang bersedih
ilustrasi pasangan kekasih sedang bersedih (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Intinya sih...

  • Fokus pada masalah yang dihadapi sekarang, hindari mengungkit masalah lama yang tidak relevan.

  • Hindari kata-kata ekstrem yang bersifat merusak hubungan dan pasif agresif.

  • Tidak membandingkan diri dengan orang lain, hindari kata-kata yang menyerang karakter pasangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat menjalin hubungan jangka panjang, konflik pasti tak terhindarkan. Sedekat dan secocok apa pun kalian, pasti ada satu-dua perbedaan yang pada akhirnya mengarah pada perselisihan. Cara yang tepat untuk menghadapi konflik ini bukanlah dengan menghindar.

Masalah tidak selesai hanya dengan memendam dan saling menyembunyikan pendapat satu sama lain. Jangan hanya mengejar perdamaian instan, justru jadikan konflik sebagai ladang agar hubungan dapat bertumbuh. Ini lima hal yang harus kamu ingat bila ingin konflikmu dengan pasangan jadi produktif.

1. Fokus pada masalah yang dihadapi sekarang

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project

Salah satu kesalahan yang membuat konflik jadi merambat kemana-mana adalah kebiasaan mengungkit masalah lama yang tidak relevan. Kalau terus mengikuti gengsi, pasti tergoda untuk menumpuk keluhan demi membuktikan bahwa dirimu paling benar.

Bukannya menyelesaikan masalah, hal itu malah mengalihkan fokus pembicaraan. Yang tadi hanya perbedaan pendapat misalnya, malah jadi merambat kemana-mana. Percakapan jadi penuh dengan mengungkit kesalahan lama, saling menuduh dan menyalahkan.

Konflik yang produktif adalah konflik yang memicu kalian untuk bertumbuh. Dan pertumbuhan hanya bisa diraih ketika kamu berhenti fokus pada ego pribadi.

2. Hindari kata-kata ekstrem yang bersifat merusak hubungan

Ilustrasi pasangan kekasih (pexels.com/Tim Douglas)

Kesal dikit langsung ngomong, “Kamu jahat”. Sedang dilanda perbedaan pendapat, ucapan ayo putus langsung keluar. Sebenarnya, kamu juga tidak benar-benar serius dengan ucapanmu. Hanya ingin melampiaskan emosi dan membuat doi ciut.

Secara tidak langsung, kamu bersikap pasif agresif dalam hubungan. Alih-alih mengatakan apa yang sesungguhnya membuatmu kesal, kamu malah menciptakan jarak antara kamu dengan pasangan. Kata-kata seperti ini sia-sia dan hanya merusak relasi.

3. Tidak membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Samson Katt)

Saat sedang marah-marahnya dengan seseorang, pasti sangat mudah untuk mengritik atau bahkan membandingkan pasanganmu dengan orang lain. Sayangnya, hal ini bukan solusi yang baik.

Justru, ini malah menyakitkan hati pasangan. Belajarlah untuk fokus pada dinamika hubunganmu sendiri, bukannya malah mengungkit kisah hidup orang lain.

4. Hindari kata-kata yang menyerang karakter doi

ilustrasi pasangan berselisih (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hal yang harus dijaga ketika sedang marah adalah kata-kata. Jangan serang karakter pasanganmu dengan mengatakan ucapan sarkastik atau hinaan yang sifatnya sensitif.

Sadarilah bahwa kata-kata negatif tidak akan membantu, yang ada justru menjatuhkan karakter dan semangat doi. Apalagi, kalau itu keluar dari mulut orang yang ia cintai.

Pilah-pilah kata sebelum nantinya jadi batu sandungan. Ingat, apa yang kamu ucapkan bisa membekas di hati pasanganmu.

5. Jangan gunakan ancaman atau ultimatum

ilustrasi pasangan mengobrol (pexels.com/Ivan Samkov)

Pernyataan seperti “Kalau kamu cinta aku, kamu pasti gak akan gini”, atau “Aku mau putus kalau kamu gak melakukan ini”. Tahukah kamu betapa manipulatifnya pernyataan ini?

Bukannya memberi ruang bagi hubungan untuk bertumbuh, kalimat seperti itu justru menciptakan ketakutan dan ketidakstabilan dalam relasi. Konflik yang demikian tidak akan mengantarkan pada solusi yang produktif, malah menciptakan lebih banyak celah untuk hubungan rusak dan berantakan.

Bukan salah konflik, melainkan bagaimana caramu menyikapi konflik itu. Ikuti lima tips di atas agar kamu bisa lebih bijak menghadapi masalah. Jangan dihindari terus, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team