Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kebersamaan (pexels.com/World Sikh Organization of Canada)

Berakhirnya komitmenmu dengan seseorang tidak selalu berarti hubunganmu dengan kedua orangtuanya juga menjadi masa lalu. Malah kamu boleh jadi tetap begitu disayangi oleh ayah dan ibunya. Ini tampak dalam cara mereka memperlakukanmu selepas hubunganmu dengan anaknya kandas.

Bukan dirimu yang pertama menghubungi mereka kembali selepas kalian putus atau bercerai. Justru orangtua mantan yang menelepon atau mengirimkan pesan padamu. Mereka menanyakan kabarmu, mengajakmu mengobrolkan berbagai hal, bahkan mungkin mengundangmu untuk sering main ke rumahnya.

Intinya, mereka ingin hubungan kalian tidak terputus walaupun dirimu dan anaknya tak berjodoh. Kalau begini, apa yang harus dilakukan olehmu? Apakah kamu perlu menuruti kemauan orangtua mantan atau malah menolak segala bentuk komunikasi dengan mereka? Berikut kelima tips untuk menyikapinya.

1. Tetap menjaga komunikasi dengan orangtuanya

ilustrasi kebersamaan (pexels.com/RDNE Stock project)

Maksud baik orangtua mantan perlu direspons secara positif. Bagaimanapun juga, gak terlalu banyak orang yang sungguh-sungguh menyayangimu. Apalagi tanpa adanya pertalian darah di antara kalian. Pun tak sedikit orangtua yang kesal pada mantan menantu atau pacar anaknya.

Jika orangtua mantan masih menyayangimu, itu artinya mereka gak ikut campur dalam permasalahan kalian. Mereka menilaimu berdasarkan dirimu yang dikenalnya. Penilaian mereka terhadapmu tak dipengaruhi oleh konflik yang pernah terjadi antara kamu serta anaknya. Oleh sebab itu, dirimu mesti menjawab telepon dan chat-nya dengan baik.

Bila mereka sudah lebih dari sekali menghubungimu terlebih dahulu, kamu sebaiknya sesekali gantian duluan menanyakan kabar. Jika undangannya buat main ke rumah juga berkali-kali disampaikan, penuhi kapan pun dirimu luang. Meski kamu hanya datang sebentar dan membawakan buah tangan, mereka sudah senang.

2. Otomatis hubungan dengan mantan juga mesti baik

Editorial Team

Tonton lebih seru di