Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ujian Pernikahan Berujung Perceraian Selain Selingkuh, Sadari

ilustrasi membujuk pasangan (pexels.com/Emma Bauso)

Setiap sejoli yang memutuskan menikah pasti mempunyai cita-cita rumah tangga langgeng sampai akhir hayat. Sayangnya, gak setiap pasangan mampu menghadapi badai pernikahan dan akhirnya memutuskan bercerai. Meski perceraian merupakan pilihan pahit, tapi jadi jalan terbaik.

Kira-kira ujian pernikahan seperti apa saja sih yang membuat pasangan tak kuat bertahan hingga memilih angkat kaki? Biar tahu lebih lengkapnya simak ulasan penyebab rumah tangga bisa hancur lebur. Jangan lupa dijadikan pelajaran dan bahan persiapan saat membangun hubungan pernikahan.

1. Perselisihan yang berujung pertengkaran

ilustrasi pertengkaran pasangan (pexels.com/Vera Arsic)

Perselisihan dan pertengkaran menjadi penyebab utama perceraian di tanah air berdasarkan data katadata.co.id. Pada tahun 2022 jumlah perceraian dengan faktor perselisihan yang berujung pertengkaran mencapai 284.169 kasus atau setara 63,41% dari angka kasus perceraian di Indonesia. Memprihatinkan sekali, kan?

Membludaknya angka perceraian dengan faktor perselisihan disebabkan banyak pasangan yang masih bersikukuh dengan ego dan sifat tak mau mengerti pasangan. Hal ini diperparah dengan komunikasi yang buruk antar pasangan. Jadi keputusan bercerai dipilih sebagai jalan mencari kebahagiaan.

2. Selingkuh

ilustrasi perkelahian akibat selingkuh (pexels.com/Keira Burton)

Selingkuh sebagai wujud ketidaksetiaan pasangan menyebabkam terjadinya perceraian. Sebab penyakit selingkuh susah diobati, besar kemungkinan pasangan yang sudah pernah selingkuh melakukan perselingkuhan lagi di kemudian hari.

Apalagi alasan terjadinya perselingkuhan beraneka macam dari tidak betah di rumah, bosan dengan pasangan, ingin mencoba sesuatu hal baru atau justru sudah menjadi kebiasaan. Sehingga banyak pasangan memutuskan bercerai dibanding sakit hati terus menerus.

3. Terjadinya KDRT

ilustrasi KDRT (pexels.com/Timur Weber)

Kekerasan dalam Rumah Tangga atau KDRT merupakan kesalahan yang tak termaafkan dalam rumah tangga. Seorang pasangan yang memilih menyelesaikan masalah dengan tindak kekerasan justru membuat hubungan semakin buruk.

Tujuannya agar pasangan mau tunduk, padahal hal ini bisa merusak akal sehat dan fisik yang pelan-pelan membuat mati rasa. Selain melukai harkat martabat tindakan KDRT jadi contoh sikap pecundang.

4. Ekonomi masih di bawah standar

ilustrasi terjadinya pertengkaran akibat kekurangan finansial (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kunci pernikahan bahagia juga terletak pada sumber finansial. Di kehidupan yang semuanya membutuhkan biaya, uang jadi faktor penentu kelanggengan dalam rumah tangga.

Kekurangan uang juga menimbulkan keributan dalam hubungan pernikahan. Sebaiknya untuk menghindari pertikaian karena alasan perceraian, pasangan suami istri saling bahu membahu mencukupi kebutuhan rumah tangga.

5. Campur tangan orang lain membuat situasi rumah tangga menjadi sulit

ilustrasi ikut campur masalah rumah tangga (pexels.com/SHVETS production)

Penyebab perceraian dan rumah tangga hancur tidak hanya berasal dari pasangan. Keikutcampuran orangtua atau mertua juga membuat masalah jauh lebih runyam dan berakhir pada perceraian. Contohnya, orangtua yang ikut campur secara berlebihan membela anaknya justru membuat masalah semakin membesar.

Alasannya bisa jadi keluarga yang sedari awal sudah menyukai hubunganmu, membuat masalah yang menimbulkan pernikahan banyak terjadi percekcokan. Inilah yang membuat hubungan rumah tangga seseorang bisa hancur berantakan, sebab membiarkan orang lain masuk dalam urusan dapur mereka.

Semoga alasan yang menjadi penyebab perceraian, bisa dijadikan pelajaran untuk kita semua. Untuk lebih mempersiapkan diri baik dari segi finansial, mental, sikap bertanggung jawab dan tak membiarkan orang lain ikut campur dalam hubungan keluarga. Bagaimana pun juga kehidupan rumah tangga yang utuh dibutuhkan perjuangan bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atul Hamdalah
EditorAtul Hamdalah
Follow Us