Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Alasan Independent Women Malah Bikin Pria Insecure, Kok Bisa?

ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi bersama pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Perempuan mandiri yang punya karier cemerlang, hidup teratur, dan gak bergantung pada orang lain jelas menjadi sosok yang menginspirasi. Tapi, meski seharusnya ini jadi hal positif, ternyata gak sedikit pria yang merasa insecure saat berhadapan dengan perempuan seperti ini. Mungkin terdengar aneh, tapi perasaan ini bisa muncul karena berbagai alasan yang kadang sulit dijelaskan.

Penasaran kenapa bisa begitu? Berikut ini beberapa alasan kenapa perempuan mandiri malah bikin pria merasa gak aman dalam hubungan.

1. Merasa gak dibutuhkan

ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang, ketika perempuan sudah bisa mandiri dan mengurus segala hal sendiri, pria merasa dia gak punya peran penting dalam hidup pasangan. Mereka mungkin mulai berpikir, Apa gunanya aku di sini kalau dia bisa melakukan semuanya tanpa bantuan? Perasaan gak dibutuhkan ini bisa muncul, meskipun sebenarnya perempuan mandiri tetap ingin memiliki pasangan yang saling mendukung, bukan yang merasa tak ada ruang untuk berkontribusi.

Hal ini sebenarnya hanya masalah persepsi. Hubungan sehat tetap memerlukan kedekatan, meskipun gak selalu bergantung satu sama lain.

2. Takut gak cukup baik

ilustrasi ketakutan (freepik.com/freepik)
ilustrasi ketakutan (freepik.com/freepik)

Beberapa pria yang berkencan dengan perempuan mandiri dan sukses biasanya merasa mereka gak cukup baik, atau bahkan gak cukup pantas untuk perempuan seperti itu. Mereka cemas kalau-kalau pasangannya lebih memilih seseorang yang bisa memberinya lebih banyak, baik dari segi karier, keuangan, atau bahkan perhatian.

Padahal, perempuan yang mandiri justru menginginkan pasangan yang mendukung, bukan yang merasa perlu mengejar kesuksesan yang sama.

3. Takut kehilangan kendali dalam hubungan

ilustrasi cemas (pexels.com/Tim Gouw)
ilustrasi cemas (pexels.com/Tim Gouw)

Bagi sebagian pria, hubungan itu terkadang berarti mereka yang mengambil peran sebagai ‘pemimpin’ atau yang mengatur banyak hal. Ketika perempuan mulai menunjukkan kemandirian yang kuat, mereka bisa merasa bahwa peran mereka sebagai ‘penjaga’ hubungan jadi terancam. Ini bisa bikin pria merasa gak nyaman dan merasa cemas akan kehilangan kontrol.

Namun, kenyataannya hubungan yang setara justru lebih sehat dan memberikan ruang bagi kedua pihak untuk berkembang, bukan saling mengendalikan.

4. Cemburu dengan perhatian yang didapat

ilustrasi cemburu dengan pasangan (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi cemburu dengan pasangan (pexels.com/Alena Darmel)

Perempuan yang mandiri biasanya punya banyak teman, pekerjaan yang menyita perhatian, dan kegiatan sosial yang beragam. Bagi beberapa pria, ini bisa menimbulkan perasaan cemburu atau khawatir bahwa mereka gak bisa memenuhi kebutuhan emosional pasangannya. Mereka takut, kalau terus-terusan sibuk dengan hal lain, hubungan mereka bisa jadi kurang penting.

Padahal, perhatian yang sehat dalam hubungan datang dari komunikasi yang terbuka dan pengertian, bukan sekadar membatasi satu sama lain.

5. Terintimidasi oleh pencapaian perempuan

ilustrasi cemburu dengan pasangan (freepik.com/freepik)
ilustrasi cemburu dengan pasangan (freepik.com/freepik)

Saat perempuan mencapai banyak hal, baik di karier atau kehidupan pribadi, bisa saja pria merasa terintimidasi. Mereka merasa kalau mereka gak bisa mengikuti pencapaian pasangannya, maka hubungan itu bisa jadi gak seimbang. Rasa terintimidasi ini bisa mempengaruhi rasa percaya diri dan mengarah pada insecure yang gak perlu.

Namun, hubungan yang sehat justru harusnya saling mendukung pencapaian masing-masing, bukan menjadikannya alasan untuk merasa kalah atau gak cukup.

6. Takut gak memenuhi ekspektasi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Perempuan mandiri biasanya punya standar tinggi, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Bagi pria yang merasa dirinya belum ‘sempurna’ atau belum bisa memenuhi semua kebutuhan pasangannya, ini bisa menimbulkan rasa khawatir bahwa mereka gak akan cukup baik. Mereka takut jika tak memenuhi ekspektasi, hubungan bisa berakhir.

Padahal, yang terpenting dalam hubungan bukan soal memenuhi ekspektasi, tapi saling menerima kekurangan dan tumbuh bersama.

Perempuan yang mandiri seharusnya menjadi sosok yang menginspirasi dan menyemangati. Namun, bagi sebagian pria, kemandirian ini malah bisa membuat mereka merasa insecure. Ini biasanya datang dari perasaan gak dibutuhkan, takut kalah, atau cemas gak bisa memenuhi ekspektasi. Sebagai perempuan mandiri, kamu tetap perlu mengingat bahwa hubungan yang sehat adalah yang saling mendukung, bukan saling merasa terancam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desria
EditorDesria
Follow Us