6 Alasan Tak Terlihat Sedih meski Baru Putus, Pura-Pura Kuat?

Putus dari pacar bukanlah berita bahagia. Bagaimanapun juga, ada harapan yang kandas yaitu keinginan awal untuk terus bersama. Namun, adanya sejumlah masalah yang gagal diselesaikan dengan baik membuat keputusan mengakhiri hubungan akhirnya diambil.
Umumnya, orang yang baru putus akan terlihat dari raut wajahnya. Dia tampak sedih, tidak bersemangat menjalani hari, dan lebih sensitif dari biasanya. Akan tetapi, ada juga orang yang gak terlihat berbeda dari sebelum putus.
Ia masih seceria biasanya sampai-sampai kamu pun mungkin baru akan mengetahuinya setelah berselang lama. Apa yang membuatnya mampu menyimpan perasaan negatif pasca putus dengan serapi itu? Apakah dia sengaja melakukannya? Cari jawabannya di bawah ini biar dirimu tak berpikir ia tidak punya perasaan.
1. Gak mau tampak rapuh di depan mantan

Di sini jelas terdapat kesengajaan untuk seseorang menutupi perasaan yang sesunggguhnya. Aslinya dia sedih gara-gara baru putus dari pacar. Namun, ia berusaha keras untuk menyembunyikannya.
Terutama di depan mantan yang masih cukup sering bertemu dengannya. Ada harga diri yang harus dijaga di hadapan mantan. Kalau dia terlihat sedih, jangan-jangan mantannya besar kepala. Ia seperti sangat kehilangan dirinya.
Untuk mencegah mantan berpikir begitu, dia cenderung membuat dirinya tampak lebih ceria daripada sifat aslinya. Agar mantan mengira ia memang lebih bahagia tanpa dirinya. Cara ini bisa menyelamatkan harga diri seseorang sekaligus agak melukai mantannya yang menjadi merasa begitu gak berarti dalam hidupnya.
2. Berharap lebih cepat move on

Berlama-lama dalam perasaan gak nyaman pasca putus amatlah menyiksa. Orang yang ingin bisa secepatnya move on dari mantan dapat mencoba memanipulasi perasaannya dengan bergembira. Ini seperti usaha memancing ikan dengan sebuah umpan.
Kebahagiaan palsu yang ditampilkannya di permukaan diharapkan akhirnya bisa betul-betul meresap dalam dirinya. Ia berusaha sekuat tenaga untuk gak bersedih sedikit pun karena khawatir cara kerja kesedihan seperti lumpur isap yang akan membuatnya terus tertarik ke dalamnya. Dia tidak mau mengandalkan waktu untuk menyembuhkan dirinya serta menghapus bayang-bayang mantan.
Ia memilih buat lebih aktif dalam upayanya membebaskan diri dari masa lalu. Pura-pura tetap gembira barangkali bakal menjadikannya sungguh-sungguh bahagia. Tekadnya menolak kesedihan pasca putus dipandang penting ketimbang galau terus.
3. Biar tidak ditanya teman-teman

Motivasi seseorang menyembunyikan perasaan sedihnya setelah putus juga dapat demi menghindari pertanyaan teman. Ia belum siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar raut sedihnya. Jawabannya jelas karena baru putus, tetapi membicarakanya lagi dan lagi dengan orang yang berbeda-beda rasanya tidak akan menyenangkan baginya.
Maka dia melakukan langkah antisipasi dengan menjaga supaya sikapnya tidak terlihat berbeda dari biasanya. Ini akan membuat orang-orang di sekitarnya gak mencurigainya baru mengalami sesuatu yang buruk. Walaupun pertanyaan mereka merupakan bentuk kepedulian, ia lebih suka mereka mengetahui kabar putusnya nanti-nanti saja.
Agar saat mereka tahu, mereka bisa melihat bahwa dirinya baik-baik saja. Tak ada yang perlu dikasihani dan saat itu bakal lebih ringan buatnya menceritakan mengenai kapan dan mengapa mereka putus. Sikap yang menipu begini gak cuma bisa dilakukan oleh orang yang introver. Pribadi ektrover juga dapat melakukannya sampai ia merasa gak akan terusik seandainya mendapat pertanyaan seputar hubungannya.
4. Tuntutan tampil profesional dalam pekerjaannya

Kalau sudah terkait dengan tuntutan pekerjaan, apa boleh buat? Orang tidak mau hubungannya berakhir, masih pula pekerjaannya tak berjalan dengan baik. Maka ada kecenderungan beberapa orang yang baru putus berusaha tampil lebih baik dalam tugas-tugasnya.
Lagi pula, buat apa menampilkan ekspresi sedih dan kehilangan semangat hidup di lingkungan yang menuntut gerak cepat serta tepat? Kehidupan profesionalnya mestinya tidak diganggu dengan masalah pribadinya. Justru mencurahkan perhatian pada pekerjaan dapat membantunya merasa lebih baik ketimbang terus memikirkan hubungan yang kandas.
Kliennya tidak perlu tahu bahwa baru semalam dia bertengkar hebat hingga menangis dengan pacarnya. Atasannya juga cukup dipuaskan dengan hasil kerja yang baik. Sedang bawahannya mesti tetap menghormatinya sehingga mereka sebaiknya tak melihatnya galau cuma karena cinta.
5. Ada perasaan lain yang mendominasi

Sedih hanya satu dari sekian banyak emosi yang dirasakan ketika orang baru putus cinta. Bersama dengan rasa sedih barangkali juga ada kemarahan, kekecewaan, dan sebagainya. Tinggal emosi mana yang mendominasi seseorang.
Kalau masalah dengan mantan lebih membuatnya marah, tentu ekspresi sedih menjadi tidak terlihat. Hanya wajahnya tampak lebih kaku yang bisa dikira orang karena terlalu memikirkan pekerjaan. Dapat pula, seseorang malah merasa lega dengan berakhirnya hubungan.
Rasa sedihnya sedikit sekali karena perselisihan dengan pacar telah berlangsung lama. Dengan berakhirnya hubungan mereka, dia gak perlu lagi terlibat cekcok dan bisa menjalani hidupnya dengan lebih tenang. Perasaan orang baru putus cinta dapat campur aduk dan kesedihan belum tentu yang utama.
6. Di pihak yang memutuskan

Orang yang memutuskan hubungan seperti pemegang kendali. Dia mengambil keputusan itu setelah mempertimbangkan berbagai hal. Secara psikis, ia menjadi jauh lebih siap dengan perpisahan tersebut dibandingkan pasangannya.
Walaupun tetap ada perasaan gagal dalam mempertahankan hubungan, kesedihannya menjadi gak kentara. Jika dia bisa mengambil kendali atas akhir hubungannya, maka ia pun lebih percaya diri dalam menyetir kehidupannya pasca putus. Dia optimis bisa mengarahkan kehidupannya agar tak terjatuh dalam keterpurukan setelah hubungan kandas.
Perasaannya bertolak belakang dengan mantannya. Sebagai pihak yang diputuskan, mantannya biasanya lebih lama bersedih bahkan kesulitan menerima keputusan tersebut. Sementara itu, pihak yang mutusin lebih cepat meninggalkan cerita lama di antara mereka.
Orang yang tidak terlihat bersedih walaupun baru putus bukannya gak punya perasaan. Bisa saja di balik sikapnya yang riang ada luka yang menganga. Dapat pula ia masih sering menangis saat sendirian. Namun, menampakkan ekspresi yang berbeda dari emosi yang sedang dirasakan juga tak selalu buruk.
Mungkin itu lebih efektif untuknya berdamai dengan kenyataan dan menjaga fokusnya pada hal-hal penting lainnya. Jika suatu saat akhirnya kamu tahu tentang cerita hubungannya, sebaiknya jangan terlalu menampakkan raut kaget yang bisa membuatnya kembali tidak nyaman. Anggap saja hal itu biasa dalam kisah asmara dan puji ketenangannya menghadapi masa sulit tersebut.