Perjodohan sering dianggap sebagai proses yang sepenuhnya diatur keluarga, sehingga sebagian orang merasa gak punya ruang untuk menentukan arah hubungan. Padahal, kamu tetap berhak mengatur batasan dan kenyamananmu sendiri dalam proses tersebut. Memahami posisi dan kebutuhan dirimu adalah kunci agar perjodohan gak menjadi beban. Jika kamu bisa mengatur ritme hubungan sejak awal, kamu gak akan merasa terjebak atau terpaksa. Dengan begitu, kamu bisa menjalani prosesnya dengan lebih percaya diri.
Selain itu, memiliki kontrol bukan berarti menolak masukan keluarga, melainkan mampu menyeimbangkan penbisa orang lain dengan keputusan pribadi. Kamu tetap bisa mendengarkan saran keluarga sambil mempertahankan autonomy sebagai individu dewasa. Ketika kamu tahu apa yang kamu inginkan, proses perjodohan terasa jauh lebih ringan. Kamu juga gak mudah terpengaruh tekanan atau tuntutan yang gak sesuai dengan dirimu. Yang penting, kamu memahami bahwa hubungan apa pun tetap membutuhkan keseimbangan antara hati, logika, dan batasan pribadi.
