Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi stalking (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi stalking (Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • Kesulitan menahan diri untuk tidak menghubungi mantan atau orang yang ghosting.
  • Blokir akun sosmednya agar tidak tergoda untuk stalking dan menyibukkan diri dengan kegiatan positif.
  • Hapus riwayat chat, jangan stalk, dan alihkan perhatian dengan hal-hal yang membuat senang.

Mungkin beberapa dari kalian ada yang pernah memutus kontak setelah putus cinta ataupun asing setelah mengalami friendzone, situationship atau PDKT, kan? Beberapa dari kalian mungkin mendapat closure yang jelas dan merasa gak ada keinginan untuk menghubungi mereka lagi.

Namun, beberapa dari kalian yang gak dapat closure karena jadi korban ghosting, biasanya akan lebih susah menahan diri untuk gak menghubungi dia duluan atau stalking akun sosmednya. Sayangnya, terkadang yang terjadi malah bikin menyesal dan makin sakit hati karena respon yang didapat gak sesuai dengan yang kalian harapkan.

Jangankan dapat kejelasan, kadang pesan kita bahkan gak dibaca ataupun langsung di blokir! Nah, sebelum kalian menyesal, mending baca dulu deh tujuh kesalahan yang sering dilakukan saat fase no contact rule ini biar kalian gak tergoda untuk melakukan salah satunya.

1. Stalking

ilustrasi wanita yang menangis sambil melihat ponselnya (Pexels.com/Darina Belonogova)

Tapi kan aku kangen, aku pengen tahu gimana kabarnya dia. Siapa tahu dia juga galau kayak aku.

Mari kita singkirkan semua kata-kata pembelaan tentang ini dulu dan coba renungkan tentang apa baik dan buruknya. Saat kalian stalking, bisa jadi rasa penasaran dan pertanyaan yang muncul di kepala kalian itu terjawab. Tapi, jawabannya kan, gak selalu positif. Kadang ada yang malah bikin kalian makin sakit hati.

Jadi, sebelum kalian stalking akun sosmednya, coba tanya ke diri sendiri apa kalian siap melihat apapun isi sosmednya? Bisa jadi dia memang galau, tapi gimana kalau dia posting tentang gebetan barunya atau dia keliatan happy padahal di sini kalian masih nangisin dia? Apa kalian bisa terima konsekuensinya?

Daripada bingung dan cari pembelaan, mending blokir aja akun mereka biar kalian gak tergoda untuk stalking. Buat sibuk otak kalian biar gak ada keinginan untuk kepo lagi. Ingat, fase no contact itu jarang banget ada yang bisa balik lagi kayak semula. Jadi, mending kalian fokus move on dan membahagiakan diri sendiri!

2. Masih menyimpan riwayat chat

ilustrasi seseorang melihat riwayat percakapan setelah putus (Pexels.com/RDNE Stock project)

Tapi kalau dihapus nanti aku gak bisa lihat chatnya lagi.

Ya tentu aja saat kalian hapus, kalian gak akan bisa lihat lagi. Kan memang itu intinya. Jika kalian masih menyimpan riwayat chat-nya, emang mau diapain? Diliatin terus-terusan sambil nangis? Kenapa harus disimpan kalau itu hanya bikin kalian sakit? Jangan hobi nyakitin diri sendiri, deh!

Ingat, gak ada untungnya juga menyimpan kenangan di tempat yang masih sering kalian lihat. Yang ada, kalian jadi makin susah move on dan tergoda untuk chat mereka lagi. Mungkin bagus kalau responnya baik, tapi gimana kalo dia malah risih? Gak usah khawatir, kalau dia beneran sayang, pasti dia berusaha, kok!

Kalau dia gak usaha, tahu artinya apa? Move on! Terkadang, memaksa untuk bertahan lebih lama di hubungan yang gak bisa dipertahankan itu justru menyakitkan, loh! Mungkin memang bukan dia orangnya, jadi gak usah dipaksa. Nanti ada waktunya kalian ketemu sama yang lebih baik, kok!

3. Datang ke tempat kenangan bersama

ilustrasi pria yang menunggu seseorang di cafe (Pexels.com/cottonbro studio)

Tapi, gimana kalau dia juga lagi nungguin aku disitu?

Emang yakin dia nungguin kalian? Gimana kalau dia aja gak ingat kalau itu tempat kenangan kalian dan dia kesana cuman sekadar iseng? Kalau dia beneran mau bareng lagi sama kalian, dia gak perlu pergi ke tempat kenangan kalian dan nunggu kalian disitu. Dia bisa hubungi kalian via chat, telepon ataupun dateng ke rumah kalian.

Jadi, udah ya gak usah dateng ke tempat kenangan kalian lagi. Ketemu juga gak akan bikin kalian sembuh, malah "luka" yang belum kering tadi makin infeksi. Sayangi mental dan hati kalian. Nanti pasti sembuh, kok! Tapi kalian juga harus usaha biar lukanya gak makin parah.

4. Dengerin lagu atau baca quotes sedih yang isinya mirip dengan kisah kalian

ilustrasi seseorang yang mendengarkan lagu sedih (Pexels.com/Pew Nguyen)

Kan, algoritmanya yang kasih quotes sama lagu sedih di sosmed aku.

Algoritma sosial media biasanya berdasarkan dari apa yang kalian cari, postingan yang pernah kalian komentari atau sukai dan postingan yang paling sering kalian lihat. Jika tiba-tiba di sosmed kalian muncul itu quotes sedih yang relate sama kisah kalian, gak usah klik suka ataupun komentar.

Kalau perlu, kalian coba akalin dengan cari video lucu ataupun tentang makanan yang enak biar algoritmanya jadi berubah. Kalau kalian pencet tombol suka ataupun malah komentar di situ, ya algoritmanya bakalan terus menyarankan postingan yang mirip. Jadi, kalau menemukan quotes ataupun lagu kayak gitu, langsung scroll yang lain atau ganti lagunya!

5. Sedih berlarut-larut dan tidak semangat melakukan apapun

ilustrasi wanita yang menangis di tempat tidur (Pexels.com/Ron Lach Do)

Kan aku masih sedih, wajar dong kalau gak semangat ngapa-ngapain.

Sedih itu wajar. Namanya perubahan dari komunikasi intens tiba-tiba jadi asing dan tidak saling sapa, jelas akan terasa menyakitkan. Kita juga pasti merasa kangen ataupun gak semangat untuk melakukan apapun. Tapi, dengan kita nangis terus dan nggak mau melakukan apapun, justru makin susah buat kita move on.

Menangis itu gak apa-apa, kok! Tapi bukan berarti kalian jadi malas untuk melakukan apapun. Justru di saat seperti ini, kalian harusnya menyibukkan diri, menikmati jalan-jalan keluar, merawat diri dan melakukan semua hal yang bisa bikin kalian senang. Dengan tidak melakukan apapun, kalian akan terus teringat padanya dan makin susah untuk melepasnya.

Jadi, alihkan perhatian kalian dengan melakukan kesibukan yang bermanfaat. Nanti, lama-lama kalian akan mulai terbiasa, kok melewati hari tanpa mendengar notifikasi darinya. Tenang aja, sakitnya akan sementara. Nanti akan ada masa dimana melihat dia pun gak akan bikin kalian goyah. Semangat, ya!

6. Menyalahkan diri sendiri

ilustrasi menyalahkan diri sendiri (Pexels.com/Yan Krukau)

Mungkin, dia pergi karena aku gak pantes buat dicintai siapa-siapa, kan?

Stop berpikir negatif dan terus menyalahkan diri sendiri. Memang, hubungan apapun itu berkaitan antara dua orang dan tidak selalu orang yang ditinggalkan itu yang baik. Namun, terus berpikir negatif juga akan mempengaruhi mental kalian. Anggap saja memang kalian salah, lalu apa kalian sudah coba meminta maaf padanya?

Jika mereka mau memaafkan kalian dan memulai ulang hubungan kalian mungkin akan bagus. Namun, terkadang gak segampang itu. Bisa jadi kalian salah dan mereka tidak ingin bersama lagi meski kalian sudah meminta maaf dan berjanji akan berubah. Kita gak bisa memaksa orang lain untuk tinggal.

Jika sudah tahu kesalahan kalian, berubahlah menjadi lebih baik meski kalian tidak bisa bersamanya. Setidaknya, pasangan kalian selanjutnya gak akan mengalami sakit hati karena hal yang sama, kan? Ingat, menyalahkan diri sendiri gak akan merubah masa lalu. Tapi, berubah jadi lebih baik setidaknya bisa merubah masa depan. Jadi, mau pilih mana?

7. Posting hal-hal berbau galau untuk kasih kode

ilustrasi wanita yang menangis (Pexels.com/cottonbro studio)

Siapa tahu aja dia lihat postingan aku dan langsung kontak aku lagi.

Kalau dia benar-benar masih sayang sama kalian, kalian tuh gak perlu ngodein dia dengan ribuan postingan galau juga dia bakalan usaha buat kontak kalian. Lagian, dengan kalian posting galau kayak gitu, bisa jadi malah egonya makin melambung tinggi dan mikir kalau kalian gak bisa hidup tanpa dia. Duh, jangan sampai deh!

Ingat, terkadang no contact itu punya alasan tertentu. Dan gak semua alasan itu bisa selesai hanya dengan kalian upload postingan galau. Bisa jadi malah dia gak peduli sama sekali. Apa gak tambah nyesek nanti? Udah, yuk berhenti. Sedih boleh, tapi gak usah diumbar di sosmed. Ntar saat move on kalian malah jadi nyesel dan malu, loh!

Itu tadi 7 kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang-orang yang lagi ada di fase no contact. Karena sekarang kalian udah tahu apa aja kesalahannya, jangan dilakukan lagi, ya! Ingat, orang yang beneran sayang gak akan buat kalian mohon-mohon untuk dicintai lagi. Jadi, gak usah usaha hubungin dia atau stalking sosmednya lagi!

Gak semua fase no contact itu bisa berakhir bahagia bersama. Bisa aja kalian harus saling merelakan dan mendapatkan kebahagiaan masing-masing. Memang butuh waktu dan menyakitkan, tapi kalau kalian berusaha untuk sembuh, suatu saat nanti semuanya akan membaik, kok. Jangan lama-lama sedihnya, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team