Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Membangun Circle Pertemanan yang Positif, Biar Gak Toxic!

Pexels.com/Fauxels
Pexels.com/Fauxels

Lingkungan pertemanan yang positif bisa membawa banyak dampak untuk kepribadian seseorang. Kepribadianmu tercermin dari lingkunganmu. Begitulah kira-kira pepatah mengatakan. 

Coba cermati ada di lingkungan seperti apa dirimu bergaul. Jangan sampai kamu menemui toxic circle yang hanya bikin dirimu tidak berkembang atau justru menyimpang. Simak tips berikut untuk membangun lingkungan teman yang positif. 

1. Saling terbuka satu sama lain

Pexels.com/Charlotte May
Pexels.com/Charlotte May

Hal penting pertama yang bisa kamu bangun adalah sikap saling terbuka. Jika kamu bersikap saling terbuka, artinya kamu percaya pada teman-temanmu. Rasa percaya sangat berguna dalam setiap hubungan atau lingkungan. 

Saling berbagi cerita, kesenangan bahkan kesulitan di antara teman-temanmu. Jangan justru mengisinya dengan kebohongan atau kecurigaan serta sikap-sikap buruk lainnya. Itu hanya akan bikin lingkunganmu jadi toxic.

2. Saling mendukung dan menasihati

Pexels.com/Elevate
Pexels.com/Elevate

Berikan selamat kepada temanmu yang berhasil, nasihat kepada temanmu yang kesulitan, serta menghibur temanmu yang gagal, adalah hal-hal yang bisa kamu ciptakan dalam lingkungan pertemanan. 

Jangan jadi toxic circle yang hanya bisa menghakimi atau bahkan menjatuhkan seseorang. Circle yang positif justru membangun segala sesuatunya menjadi lingkungan yang sehat dan suportif. 

3. Bersikap dewasa dan bijaksana

Pexels.com/August de Richelieu
Pexels.com/August de Richelieu

Bersikap dewasa dan bijaksana artinya kamu mampu menyikapi suatu persoalan dengan pandangan yang luas. Tidak terbatas pada cara pandangmu sendiri, bijak dalam menentukan sikap, bijak berkomunikasi, serta pandai mengendalikan emosi.

Sikap-sikap di atas penting untuk mulai kamu ciptakan di lingkungan pertemananmu agar itu tetap positif dan tidak menjadi toxic.  

4. Tidak segan menegur kesalahan orang lain

Pexels.com/August de Richelieu
Pexels.com/August de Richelieu

Ego seseorang kadang terlalu tinggi hingga sulit mengakui kesalahan yang diperbuat. Sebaliknya, orang lain mungkin merasa segan saat harus menegur kesalahan seseorang. Sikap seperti ini harus kamu hindari agar lingkungan mu tetap positif. 

Biasakan untuk berani menegur kesalahan orang lain. Tapi, kamu juga harus bisa menyarankan solusi yang tepat. Jangan hanya menegurnya saja, ya. 

Ketika kamu berani menegur kesalahan seseorang, artinya kamu sudah bersikap peduli, peka dan empati terhadap kondisi teman-temanmu. Suatu hal yang positif, 'kan? 

5. Berani mengakui kesalahan

pexels.com/Andrea Piacquadio
pexels.com/Andrea Piacquadio

Berani mengakui kesalahan adalah sikap positif yang bisa kamu bangun dalam lingkunganmu. Setiap orang harus merasa berani bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.

Meski tidak mudah, kamu harus bisa melawan egomu itu. Lingkungan seperti ini akan memudahkan pemecahan konflik serta menciptakan suasana yang semakin akrab dan rukun. 

6. Membiasakan penggunaan tolong, maaf, dan terima kasih

Pexels.com/Jack Sparrow
Pexels.com/Jack Sparrow

Hal yang sederhana tapi penting. Jika kamu menemui lingkungan yang terbiasa dengan hal demikian, artinya kamu sudah menemui circle yang positif.

Biasakan untuk mengucapkan tolong jika membutuhkan bantuan. Permohonan maaf saat kamu melakukan kesalahan, serta berterimakasih saat kamu menemui pertolongan.

Dengan sikap-sikap tersebut, artinya kamu bisa menghargai seseorang serta tidak mudah melupakan jasa-jasa orang lain. 

7. Menghargai perbedaan yang ada

Ilustrasi perempuan (Pexels.com/RF._.studio)
Ilustrasi perempuan (Pexels.com/RF._.studio)

Tidak mengkotak-kotakan suatu suku, ras, budaya, agama dan persepsi adalah tips yang bisa kamu coba untuk membangun sebuah lingkungan teman yang positif.

Salah satu pemicu dari perpecahan adalah sikap yang tidak bisa menghargai perbedaan. Padahal, setiap orang pasti memiliki perbedaan tersendiri. Kamu hanya tidak perlu ambil pusing dengan perbedaan tersebut.

Bangun sikap toleransi yang tinggi, saling menghargai dan menghormati seseorang terlepas dari segala atribut perbedaan yang melekat. Bagaimana, apakah kamu berada di circle yang tepat saat ini? Cermati baik-baik, ya. Pertahankan jika iya, jauhkan jika tidak, okay?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
jejaknarasi
Editorjejaknarasi
Follow Us